Beberapa hari lalu, semua kebenaran yang tidak Hjie na ketahui akhirnya terungkap. Saat ini dikantor Hjie na lagi merenungi nasibnya, tiba-tiba sebuah tangan menyentuh pundaknya.
" ASTAGAA.. " Ucap Hjie na kaget.
"Kamu di panggil bu Cindy, Hjie na" Ucap sarah teman Hjie na di kantor.
"Aku? " Tanya Hjie na
"Iya, siapa lagi yang namanya Hjie na di kantor ini selain kamu. Makanya jangan melamun terus, sudah gih sana temui bu Cindy" Jawab sarah.
"Baiklah.. " Ucap Hjie na lemas.
Hjie na melangkah ke ruangannya Cindy dengan lemas.
Tok.. Tok.. Tok..
"Masuk.. " Teriak Cindy dari dalam, Hjie na pun masuk keruangan Cindy.
"Apa kamu mencariku, Cindy" Tanya Hjie na
"Iya Hjie na, kamu disuruh keruangan bos besar sekarang juga" Jawab Cindy
Deg.. Jantung Hjie na berdebar lebih kencang dan Hjie na langsung gemeteran.
"Ada apa Hjie na?" Tanya Cindy curiga.
"Tidak ada apa-apa" Jawab Hjie na menyembunyikan rasa gemeteran nya.
"Apa kau sakit? Wajah mu pucat sekali" Tanya Cindy khawatir
"Tidak, aku tidak sakit" Jawab Hjie na
"Kalau begitu, aku permisi dulu" Ucap Hjie na
"Iya" Ucap Cindy
Cindy tahu apa yang sebenarnya terjadi tapi dia berpura-pura tidak mengetahui nya. Hyung sudah cerita kepada Cindy, Hjie na sangat shock dan terlihat sangat jelas wajah Hjie na berubah sangat pucat.
Hjie na pun mulai melangkah ke arah ruangan bos besar mereka. Tentu saja banyak perusahaan yang terjadi di lantai bos besar ini, yang awalnya sangat sepi sekarang berdiri beberapa bodyguard di lantai ini.
Tok.. Tok.. Tok..
"Masuk.. " Ucap Ha Joon dengan nada dinginnya, Hjie na memasuki ruangan Ha Joon. Ruangan itu masih sama, ruangannya sedingin es.
"Apa tuan memanggil saya? " Tanya Hjie na sambil memeluk tubuhnya sendiri.
"Iya" Jawab Ha Joon yang melihat Hjie na sangat lekat.
"Kenapa tuan memanggil saya? " Tanya Hjie na.
"Kau sudah tau siapa aku yang sebenarnya? " Tanya Ha Joon menyelidik. Pertanyaan Ha Joon membuat kedua lutut Hjie na terasa lemas sekali.
Hjie na tidak tau harus menjawab apa tapi yang jelas Hjie na saat ini butuh menghirup udara.
"Dari wajah mu aku sudah tau jawabannya" ucap Ha Joon santai.
"Kau tidak perlu takut, aku tidak pernah menyakiti anak-anak maupun wanita" ucap Ha joon lagi.
"Dan soal perjanjian itu, kau tidak perlu ambil pusing" ucap Ha Joon sambil mendekati Hjie na
"Tapi.. Kalau kau buka mulut tentang siapa aku sebenarnya. Aku akan mengambil darah mu saat itu juga, nona manis" ucap Ha Joon di telinga Hjie na.
Hjie na merasa kemalangan yang sangat besar akan menghampiri nya sebentar lagi.
"Wajah mu pucat sekali? Apa kau sakit, nona manis" tanya Ha Joon mengamati wajah Hjie na.
"Tidak, saya tidak sakit tuan" jawab Hjie na mencoba menyakinkan Ha Joon
"Baiklah kalau begitu, kau boleh keluar sekarang juga" ucap Ha Joon
"Baik tuan" ucap Hjie na sambil menundukkan kepala nya
KAMU SEDANG MEMBACA
The Silver Bullet
Misteri / ThrillerSeorang Mafia yang identitasnya masih disembunyikan agar tidak ada orang yang mengetahui bahwa dia adalah seorang mafia yang kejam, mafia itu bernama Ahn Ha Joon. Lalu dia bertemu dengan seorang perempuan yang tidak lain adalah karyawan-nya sendiri...