Bab Tujuh : Teror ( 1 )

6 3 1
                                    

Hjiena melakukan aktivitas nya seperti biasa sejak hari itu dipanggil oleh bos nya terkait rahasia Ha Joon si bos menyeramkan. Begitupun dengan max, orang itu tidak muncul lagi di perusahaan Ha Joon. Hjiena merasa sangat lega menjalani hari-harinya, sekarang hjie na sedang berada di supermarket untuk membeli kebutuhan di apartment nya. Keranjang hjie na sudah dipenuhi oleh berbagai macam produk makanan, sayuran, minuman kaleng, bumbu dapur, hingga ikan segar, setelah semuanya cukup hjie na pun menuju kasir untuk membayar semua belanjaan nya.

Setelah mengantri cukup panjang, akhirnya giliran hjie na untuk membayar barang-barang nya. Akan tetapi, hjie na merasa ada yang sedang memerhatikan nya. Hjie na pun menoleh ke kanan dan ke kiri tapi semua orang yang di dekat hjie na sibuk dengan aktivitas nya masing-masing.

"Mungkin hanya perasaan ku saja" ucap hjie na dalam hatinya.

Hjie na telah selesai dengan urusan di supermarket sekarang dia harus pulang, jarak apartment hjie na dan supermarket sangat dekat. Beberapa langkah keluar dari supermarket hjie na merasakan hal seperti tadi ketika di kasir, dan hjie na pun menoleh kembali ke kanan dan ke kiri tapi tidak ada yang sedang memerhatikan nya.

"Kenapa aku jadi begini, sebaiknya aku segera pulang" ucap hjie na

Sesampainya di apartment, hjie na merasakan ada yang aneh di apartment nya. Kayak seperti ada seseorang yang masuk ke dalam apartment nya tapi bukannya pintu apartment tadi terkunci dan lagipula yang tau apartment hjie na hanya Ara dan Hyung saja.

Tidak mungkin Ara ke apartment nya malam-malam begini, karena sekarang dia berada diluar kota untuk mengurusi pekerjaan nya. Dan tidak mungkin juga Hyung kesini buat apa dia malam-malam ke apartment sahabat sepupu nya, bukan tipe Hyung yang menyusup malam-malam seperti ini.

Tiba-tiba..

Suara bel berbunyi tiga kali, dan hjie na pun melihat di lubang pintu siapa yang malam-malam begini bertamu. Tapi ketika hjie na melihat di lubang pintu nya, tidak ada orang disana. Ketakutan hjie na meningkat dan dia terburu-buru masuk ke dalam ruang tengah lagi. Bel apartment hjie na selanjutnya pun berbunyi lagi tapi bunyi nya panjang dan tiga kali lagi, hjie na merasa ada yang tidak beres di sini dan hjie na langsung menghubungi Ara.

Nada sambung handphone Ara terus berbunyi tapi tidak di angkat olehnya, bel apartment hjie na kembali berbunyi dan nada nya sama seperti bunyi bel pertama kali dan tetap tiga kali.

"Apa yang sebenarnya terjadi di apartment ku" ucap hjie na ketakutan

Hjie na mendengar ada suara langkah kaki dari depan pintu, langkah kaki itu sangat nyaring sekali sehingga membuat bulu kuduk hjie na merinding.

"Oh Tuhan, selamatkan lah aku" ucap hjie na ketakutan sambil menangis.

Langkah kaki itu tidak terdengar lagi, hjie na langsung mengunci semua yang ada di apartment nya setelah itu dia mengunci diri di dalam kamar nya.

Keesokan harinya sepulang dari kantor hjie na melihat sesosok laki-laki yang sangat mencurigakan di dekat apartment nya, hjie na berusaha positif thinking tapi karena ketakutan nya lebih besar hjie na menghubungi Hyung.

"Halo Hyung, cepatlah datang ke apartment ku.. Aku takut sekali" ucap hjie na ketakutan.

"Takut? Kau kenapa? Apa yang terjadi? " Tanya Hyung panik

"Di.. Di dekat apartment ku, aku merasa ada orang yang mencurigakan. Tadi malam ada yang menekan bel apartment ku dan suara langkah kaki.. Hyung, aku takut, cepatlah ke apartment ku.. Mana Ara susah dihubungi" Jawab hjie na ketakutan

"Okay, aku segera kesana" ucap Hyung

"Segera, aku tunggu" ucap hjie na sambil mematikan telponnya.

Hjie na merasa sangat ketakutan sampai lupa kalau dia belum berganti pakaian, dia masih memakai pakaian kantor.

"Aku ganti pakaian ku dulu" ucap hjie na

Setelah sebelas menit, Hyung pun tiba di apartment hjie na.

"Kau lama sekali" ucap hjie na

"Sorry, macet sekali tadi" ucap Hyung

"Oiya, ceritakan yang jelas dan harus sedetail nya" ucap Hyung

"Tadi malam kan aku jalan ke supermarket dekat sini, nah ketika di kasir mau bayar aku merasa ada yang sedang memperhatikan ku tapi aku mencoba mencari tidak ada yang memerhatikan ku. Terus, pas aku sampai di apartment ini, aku merasakannya lagi Hyung. Dan tiba-tiba ada bunyi bel ketika aku mencoba cek di lubang pintu tidak ada orang sama sekali, karena ketakutan aku berlari ke ruang tengah. Dan ada beberapa kali lagi bunyi bel nya, ck aku jadi merinding kan" ucap hjie na ketakutan

"Lalu.. " ucap Hyung

"Lalu, setelah acara bunyi bel, aku mendengar sangat jelas suara langkah kaki. Karena aku ketakutan banget aku mengunci semuanya dan aku masuk ke dalam kamar" ucap hjie na

"Selama ini kau ada musuh kah, hjie na" tanya Hyung tiba-tiba

"Musuh? Mmm.. Tidak ada.. Selama ini aku bersama kalian dan orang kantor aja, lagipula yang tau apartment ku disini hanya kau dengan Ara saja" Jawab Hjie na yakin

"Kenapa kau bertanya seperti itu? " tanya Hjie na balik

"Tidak ada apa-apa, hanya memastikan sesuatu aja. Lalu bel itu berapa kali bunyi nya? " tanya Hyung

"Bunyi bel pertama tiga kali tapi pendek, bunyi kedua tiga kali panjang dan bunyi bel ketika sama seperti bunyi bel pertama tiga kali pendek" Jawab Hjie na

"... ---..., itu kan SOS" ucap Hyung dalam hatinya. Hyung pun langsung melihat kearah Hjie na dengan lekat.

"Kenapa kau melihat aku seperti itu? Ada apa? Emang nya kenapa dengan bunyi bel itu" tanya Hjie na penasaran

"Itu tanda SOS, tanda bahaya kode morse internasional. Tanda itu pertama kali digunakan sama pemerintah jerman, 1 april 1905" Jawab Hyung

"Tanda apa? " tanya Hjie na sekali lagi

"Tanda bahaya kode morse" jawab Hyung

"Bukannya tanda SOS itu tanda meminta pertolongan? " tanya Hjie na sambil mengingat

"Tanda SOS itu banyak artian nya Hjie na. Sekarang kau lebih baik ikut dengan ku" ucap Hyung

"Kemana? " tanya Hjie na bingung

"Ke apartment ku, kau tinggal disana dulu. Tenang aja apartment ku ada 3 kamar, kau bisa memakai satu kamar itu" jawab Hyung

"No.. Aku ini wanita dewasa, kau pun laki-laki dewasa. Tidak baik tinggal dalam satu apartment yang sama, lagipula aku mau menunggu Ara" ucap hjie na

"Baiklah kalau kau tidak mau, tidak apa. Kalau kau mendengar bunyi bel dan suara langkah kaki lagi jangan pernah kau buka pintu mu itu" ucap Hyung

"Iya Hyung.." ucap hjie na

"Kalau begitu aku pulang dulu, dan ingat kalau ada apa-apa segera hubungi aku tau bos.. Karena apartment bos dekat sini juga, aku takut kalau kau menunggu ku lama seperti tadi" ucap Hyung

"Bos? Maksud mu Ha Joon " tanya hjie na

"Iya, apartment bos ada di dekat sini.. Dan ini kartu nama nya kalau ada apa-apa segera hubungi dia" ucap Hyung lalu pergi dari apartment hjie na

"Kenapa aku disuruh menghubungi Ha Joon kalau ada apa-apa? Mmm.. Sudahlah, lebih baik aku mengunci segera apartment ku lalu pergi mandi" ucap hjie na

Hjie na pun mengunci semua, dan dia pun segera mandi. Tetapi dia tidak tahu bahwa ada seseorang yang diam-diam memerhatikan gerak gerik hjie na di apartment nya.
.
.
.
_bersambung_

The Silver BulletTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang