Bab Sembilan : Masuk nya Hjie Na Ke Dalam Kehidupan Sang Mafia

1 0 0
                                    

...

Setelah memutuskan untuk tinggal bersama dengan Ha Joon, saat ini Hjie na sedang baring di salah satu kamar Ha Joon. Ha Joon tidak membolehkan Hjie na untuk masuk dalam beberapa hari supaya tidak terjadi sesuatu ketika dia dikantor nanti dan tentu saja Ha Joon masih menunggu Max yang tidak bukan adalah sang pelaku pembobolan apartment karyawan barunya itu. Entah apa yang terjadi kenapa Max bisa sampai seperti itu, apakah Max suka atau jatuh cinta kepada Hjie na tapi mereka baru saja bertemu sebentar itu pun di kantor hanya menyisihkan beberapa menit saja. Masa iya sih secepat itu Max suka atau jatuh cinta kepada Hjie na, aneh bukan...

"Hyung, apa kau tau Hjie na dan Max ada punya hubungan apa?" Tanya Ha Joon kepada Hyung. Hyung menghentikan aktivitasnya lalu menoleh kearah Bos nya.

"Max? Hjie na tidak punya pasangan Tuan." Jawab Hyung bingung.

"Kalau memang Hjie na tidak mempunyai pasangan tapi kenapa Max bisa senekat itu, begini kau tau kan Max seperti apa.. Dia punya prinsip tangan nya selalu bersih, yang otomatis dia selalu menyuruh anak buahnya untuk melakukan sesuatu. Tapi kali ini beda, dia yang turun tangan masuk ke dalam apartment dengan beberapa anak buahnya itu." Ucap Ha Joon panjang kepada Hyung.

"Aneh sekali Tuan, saya rasa Max memang punya maksud lain terhadap Hjie na." Jawab Hyung sambil berpikir.

"Kalau memang dia punya maksud lain kepada Hjie na, terus apa hubungan nya dengan ku. Kau mendengarnya sendiri kan beberapa hari lalu ketika dia kesini untuk meminjam barang." Ucap Ha Joon.

"Iya Tuan, dia sangat marah kepada Tuan. Tapi hubungannya sama Hjie na apa, saya masih bingung." Ucap Hyung sambil terus berpikir keras.

"Aku juga tidak tau, kalau aku tau mungkin aku tidak bertanya dengan mu." Jawab Ha Joon sinis.

Hyung dan juga Ha Joon saling menatap satu sama lain seperti mata mereka yang berbicara, apa yang mereka pikirkan itu hanyalah mereka berdua yang tau. Author pun tidak tahu jadi jangan bertanya ya hehehe..

Karena waktu terus berputar, Ha Joon mengingat sesuatu yang membuatnya tertuju dengan Hjie na. Ha Joon langsung menelpon Hjie na.

"Halo Hjie na, apa kau baik-baik saja disana." Tanya Ha Joon.

"Iya halo, aku baik-baik aja disini." Jawab Hjie na lesuh.

"Kenapa suara mu begitu, apa kau sakit?." Tanya Ha Joon lagi.

"Tidak, aku tidak sakit tapi aku bosan. Aku ingin kerja, pasti tugas ku banyak sekali dikantor. Aku disini hanya makan, tidur dan menonton drama saja, tidak ada lagi yang aku kerjakan disini." Jawab Hjie na tambah lesuh.

"TIDAKK.. Untuk sekarang kau tidak boleh bekerja, lagipula tugas mu sudah ada yang mengerjakannya jadi kau tidak perlu pusing. Lebih baik kau berhenti aja sekalian." Ucap Ha Joon santai.

"YAAAAA... AKU MAU MAKAN APA KALAU AKU BERHENTI BEKERJA." Teriak Hjie na, otomatis Ha Joon menjauhkan handphone dari telinga nya.

"HEII.. BERANI NYA KAU BERTERIAK, AKU INI BOS MU DAN KAU ADALAH KARYAWAN KU. AKU BISA SAJA SEKARANG MEMECAT MU ATAS TINDAKAN YANG KAU LAKUKAN TADI, PAHAM." Teriak Ha Joon dengan marah, nyali Hjie na langsung menghilang begitu saja dia bagaikan anak kucing yang ketakutan. Ha Joon segera mematikan telponnya karena sangat kesal sama Hjie na, berani nya dia berteriak dia belum tau siapa Ha Joon rupanya.

Melihat Ha Joon marah, Hyung hanya menggelengkan kepala nya. Enda Ha Joon, enda Hjie na sama saja ketika marah teriak-teriak.

Pulang kerja, Ha Joon menyuruh Hyung untuk berhenti di salah satu cafe yang terkenal. Ha Joon ingin membelikan makanan untuk Hjie na, ya walaupun di kulkas nya ada banyak bahan makanan tapi dia ingin membelikannya. Saat ini Ha Joon sudah mau menuju lift apartment nya dengan membawa kantong makanan untuk Hjie na, ya semoga aja Hjie na menyukainya yang saat ini Ha Joon pikirkan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 26, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Silver BulletTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang