04.

1.6K 109 6
                                    

Selepas memeriksa kandungan nya tadi Jimin memikirkan kembali ucapan sang dokter mengenai kandungan nya yang rentang. Rentang akan keguguran atau bisa saja di saat kelahiran nanti akan ada hal buruk yang terjadi.

Namun sang dokter menyakinkan Jimin bahwa jika dirinya menuruti semua perkataan dokter untuk tidak terlalu stress, serta tidak melakukan aktivitas yang berlebihan itu akan membuat kandungan nya baik baik saja.

Di perjalanan pun Jungkook tidak tega melihat Jimin yang terus murung. Melihat wajah sedih nya membuat hati nya tercubit.

“Sayang... Jangan terlalu di pikirkan. Aku tahu kau kuat, Aku akan selalu menjaga mu dan juga baby triplets.”

“Aku, Hanya takut... Hal itu akan terjadi. Aku hikss aku tidak ingin kehilangan baby triplets, Koo.”

Jungkook menepikan mobil nya ke pinggir, Ia sudah menduga Jimin akan menangis.

Tangan besar itu membawa tangan kecil milik Jimin untuk di genggam. Menghadap menyamping ke arah yang lebih mungil dari nya, Menatap onyx berwarna coklat karamel itu dengan lembut.

“Hei, Mina. Dengarkan aku— Hal buruk itu tidak akan terjadi jika kita melakukan nya dengan baik. Ingat apa perkataan dokter?”

Di sana Jungkook, suami nya menatap ke arah nya dengan lembut menyakinkan bahwa semua akan baik-baik saja.

“Aku ingat.”

“Kita harus menuruti perkataan nya. Oke? Aku akan selalu berada di samping mu, Aku akan selalu menjaga mu dan memastikan mu maupun baby triplets baik-baik saja. Jadi tolong, Jangan terlalu di pikirkan, Aku disini untuk mu sayang.”

“Jungkook... hikss maafkan aku”

Jungkook membawa Jimin kedalam pangkuan nya untuk di peluk menepuk pelan punggung kecil itu dan juga memberi nya kecupan singkat di pipi bulat milik Jimin.

Tidak perlu meminta maaf sayang, Sstt tenanglah.”

Tangisan itu berubah menjadi lebih kencang. Jimin terisak di dalam pelukan Jungkook. Ia sangat berterimakasih kepada Tuhan karena memberikan suami yang selalu membuat nya tenang dan juga aman. Jimin sangat berterimakasih karena di pertemukan oleh Jungkook, Sosok laki laki yang penyayang dan juga memiliki tanggung jawab yang tinggi.

Jungkook mengelus lembut punggung sempit yang bergetar itu, Menenangkan nya dengan mengatakan aku disini, kau tidak perlu khawatir kita akan melakukan nya bersama. Tenanglah Mina.

Dan isakan Jimin pun perlahan menghilangkan di gantikan dengan suara hidung Jimin yang mampet karena sehabis menangis tadi.

Jungkook terkekeh kecil, Lalu berkata “Ingin memberitahukan berita baby triplets kepada Nenek dan kakeknya?”

“Tentu, Mereka harus tahu berita bahagia ini.”

“Kalau begitu kembali lah ke tempat duduk mu, Mina.”

Merengek seperti bayi, Jimin tidak ingin pindah ke tempat duduk yang di samping Jungkook. Dirinya sudah nyaman di pangkuan dan pelukan sang suami.

“Aku tidak ingin pindah.” Bibir tebal itu ia lengkungkan kebawah. Jungkook yang di berikan tingkah gemas Jimin pun tidak tahan untuk mengecup bibir tebal nan pink itu.

“Baiklah, Jika kau sudah seperti ini apa aku tega?”

“Hehehe, Kooko yang terbaik. Terimakasih.”

Satu kecupan itu di hadiahkan pada bibir tipis milik Jungkook. Jungkook mengecup kembali bibir tebal itu di saat ingin melepas kecupan Jimin menahan tengkuk Jungkook untuk melebihkan kecupan nya di gantikan dengan ciuman mesra.

Jeon's Family and Baby Triplets [KM]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang