07.

1.1K 85 0
                                    

Kejadian seminggu lalu pun sudah di lupakan oleh Jimin, pria mungil itu sudah tidak ingin mengingat hal yang belum pasti terjadi dan dirinya juga harus terus berpikir positif untuk perkembangan baby triplets di perut nya.

Jimin jauh lebih aktif dari hari-hari sebelumnya, seperti mencoba membuat banyak kue, menanam bunga di taman, memberi ikan makan, dan terakhir menyiram tanaman di satu halaman yang luas. Jungkook pun hanya menghela nafas pasrah dan memijat kepala nya yang pusing, jika di larang Jimin akan melengkung kan bibir nya dan berakhir menangis.

Entah karena hormon ibu hamil atau memang bawaan dari baby triplets yang membuat Jimin sibuk kesana-kemari.

Seperti saat ini, Jimin sedang menanam bunga lagi mengharuskan tubuh mungil itu berdiri dan juga berjongkok. Tidak ada rasa lelah di tubuh mungil itu.

“sayang, sudah ya? kau sudah banyak menanam bunga hari ini. istirahat oke?”

“sedikit lagi selesai, koo. ini tinggal di beri pupuk lalu siram, setelah ini aku akan selesai, janji.”

Sekali lagi, Jungkook hanya menghela nafas pasrah nya. Ikut berjongkok di belakang tubuh mungil itu berjaga-jaga jika jimin kehilangan keseimbangannya.

10 menit pun berlalu, Jimin menaruh bunga yang barusan ia tanam ke deretan beberapa bunga yang memang ia tanam. Total ada 7 bunga yang di tanam, dari pagi hari sampai siang hari. Oh Jungkook tentu tidak lupa memberi Jimin minum dan juga makan, di sela-sela menanam tadi jungkook menyuapi jimin makan dan memberikan nya susu hamil.

“nah, sudah selesai. Kooko coba lihat, mereka kelihatan cantik kan?” Ujar Jimin sambil menatap bunga-bunga yang ia tanam.

jungkook mengecup pipi gembil itu dari samping “iya cantik, tapi lebih cantik dirimu, sayang.”

Sedangkan Jimin hanya mencebik dan juga tersipu malu semburat merah muncul di kedua pipi nya. “aku ingin mandi, kooko ingin mandi bersama ku?”

Tawaran yang bagus, dan tidak mungkin di tolak begitu saja. Tapi ia harus berpikir dua kali, karena kalian harus tahu hormon jungkook sudah di ambang batas ketika melihat jimin naked di depan nya.

“jangan mengajak ku, kau tahu sendiri konsekuensi nya mina.”

Jimin tertawa geli dengan pernyataan jungkook barusan. “baiklah, aku mandi sendiri.”

Tubuh mungil itu di angkat pelan oleh kedua tangan jungkook yang menyangga di antara ketiak Jimin.

“jangan berendam terlalu lama, tubuh mu sudah lelah aku tidak ingin kau sakit. bisa di mengerti ucapan ku, Mina?” Jimin mengangguk mengerti

“aku mengerti, sekarang tuntun aku ke kamar mandi dan lepaskan baju ku.”

“mina.. lepas sendiri ya sayang?” Jimin menggeleng cepat bibirnya ia tekuk yang mana membuat jungkook menahan gemas.

“baiklah, aku bantu lepaskan. sekarang jalan ke kamar mandi.” Tanpa di ketahui oleh Jimin satu ulas seringai tercipta di bibir tipis itu.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

eunghh

lenguhan manja itu keluar begitu saja dari bibir tebal milik jimin, mendesah tak karuan di saat jungkook bermain di area sensitif nya. di dada berisi nya dan juga leher jenjang nya.

saat melepaskan baju jimin tadi jungkook langsung mencium bibir nya sedikit kasar, dan juga jemari panjang milik jungkook itu yang tidak tinggal diam untuk memainkan kedua dada nya. tangan kanan untuk meremas serta memilin puting merah yang mengeras, sedangkan tangan kiri nya menahan tengkuk jimin agar memperdalam ciuman mereka.

Jeon's Family and Baby Triplets [KM]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang