Part 1 (Pemaksa).

1.3K 53 7
                                    

Sebelum baca para reades wajib vote dulu ya :),biar semangat update ceritanya.

🌸🌸🌸

Seorang gadis cantik tengah bergelut didalam selimut tebalnya, kasur empuk itu menuntunya untuk menjelajahi alam mimpi.

Cahaya matahari masuk melewati celah-celah cendela, mata cantik itu mengerjap beberapa kali saat merasa sinar terang yang masuk kedalam kamarnya.

Mulut kecilnya menguap pelan dan menuju kearah jendela dengan rambut yang dicempol asal.

Hidungnya mancung bak prosotan, bibir merah alami, mata bewarna biru laut dan kulit putih pucat yang menambah kesan kecantikan alaminya.

Gadis itu memperhatikan pemandangan dari jendela kamarnya, jari lentiknya mulai menari-nari pada handphone di tangannya. Setelah beberapa saat bibir kecilnya membeo dan matanya mulai terbelalak saat menyadari hari ini bukan hari libur.

"Gawat gue bisa telat ". Ucap gadis itu panik.

Tanpa pikir panjang kakinya menuju kearah ruang ganti. ia mengusap badannya dengan banyak parfum dan deodoran.

Setelah memakai seragam osis, tangannya dengan cekatan mulai memakai hijab dengan gaya simple di kepalanya.

Menyambar tas di samping meja belajar, dan melangkah buru -buru menuju ruang makan.

Tap.. tap.., tap..

Di sana ada Ayah, ibu, dan kedua kakaknya yang tengah menikmati sarapan.

Gadis itu memundurkan salah satu kursi dimeja makan, matanya menatap binar sarapan yang ada dimeja makan. Saat tangannya hendak mengambil piring yang berisi satu paha ayam, tangannya ditepis kasar oleh seorang cowok yg lebih tua 2 tahun darinya.

"Belum cuci tangan Ana, ngak higenis kalau kamu makan gitu ". Cowok itu mulai mencomot paha ayam itu meninggalkan Ana yang mengerucutkan bibirnya sebal.

" Ayah.., lihat itu kak Alvin. Jail banget sih kan dia bisa ngalah Ayah ".
Adunya kepada Ayah Seno yang tengah menikmati makanannya.

" Udah.. udah. Adek cuci tangan dulu sebelum makan sana , ngak baik kalo tiba-tiba makan seenaknya gitu. Nanti siang minta bibi aja buat digorengin paha ayam, sekarang adek makan yang ada dimeja aja ya ".

" Hahaha makanya anak gadis itu bangunnya jangan kesiangan dek " Timpal cowok yang tadi merebut paha ayam Ana.

"Kak Alvin jangan godain adiknya gitu dong ,adek ayo cepet sarapan nanti telat loh " Tegur bunda Mila.

"Ngak usah bun lagian ini udah Siang juga, Ana mau bawa bekal aja ".

" Yaudah terserah adek aja ".

" Iya bunda ".

Ana mulai menuju dapur dan mengambil kotak makan, Ia mengambil 2 roti isi sekaligus dan juga membawa botol air mineral.

" AYO NA, NANTI KAKAK TINGGAL LOH "
Ucap Alvin yang sepertinya sudah berada di parkiran rumah.

"TINGGAL AJA KAK, ANA MAU BARENG SAMA KAK KEVAN " Balas Ana yang belum sempat mengisi air pada botol minumnya.

Ana berlari tergesa-gesa menuju parkiran dan masuk kedalam mobil Kakaknya.

🌸🌸🌸

Ana keluar dari mobil Kevan, tangannya terangkat menyalimi Kevan dan juga mencium punggung tangannya.

"Ini dek uang jajan kamu " Ucap Kevan dengan mengarahkan satu lembar uang bewarna merah pada Ana.

"Ngak kebanyakan ini kak? " Tanya Ana heran pasalnya ia akan menerima uang jajan duapuluh ribuan kalau tidak lima puluh ribuan.

My Posesif Boyfriend Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang