3.pasca pertarungan

64 18 9
                                    

"Maaf, aku tidak bisa menjawabnya sekarang."

"Aku tidak memintamu untuk terburu-buru, kau harus memikirkannya dengan bijak. Tapi, aku berharap bisa mendapatkan jawabanmu sesegera mungkin."

Suatu hari, teman masa kecil ku yang juga adalah sahabat dekatku, menyatakan perasaannya kepadaku saat sepulang sekolah.

Saat itu, aku tidak bisa memberikan jawabanku secara langsung jadi aku meminta waktu kepadanya.

"Kalau begitu aku akan menemuimu besok setelah pulang sekolah, berjanjilah kau akan menjawabnya dengan jujur. Dan berjanjilah kau akan datang."

"Ya, aku berjanji."

Tapi, di hari berikutnya saat aku ingin menjawab perasaannya aku mengalami kecelakaan dan tidak bisa menepati janjiku.

"Kenapa..... Padahal kau sudah berjanji.... Kenapa kau meninggalkanku... Kaito."

.
.
.
.
.
.

"Hah!!"

Saat itu, aku tiba-tiba terbangun dan melihat ke arah sekeliling yang telah hancur setelah pertarungan ku tadi..

"Haah.... Mimpi itu lagi ya..."

Mimpi itu masih terus saja muncul ketika aku tidur. Sepertinya itu adalah penyesalan ku karena tidak bisa menepati janjiku.

"Haah, sepertinya aku tertidur setelah pertarungan tadi dan kehabisan mana."

Aku melihat ke sekeliling ku yang telah hancur itu. Tadi ini adalah kastil tapi sekarang sudah tidak terlihat seperti kastil.

Dan langit merahnya juga mulai terlihat dan aku sangat tidak menyukai langit berwarna merah itu.

"Sudah berapa lama aku tertidur... Hmm? Aku merasakan sesuatu yang lembut di tanganku."

Saat aku ingin memeriksa sesuatu yang lembut yang kurasakan ini, aku melihat seorang gadis yang sedang tertidur di samping ku.

"Hnnn..... Hmm...."

Gadis itu sepertinya sedang tertidur nyenyak sekali.

Dan aku tanpa sadar terus menggerakkan tangan ku sementara gadis itu terus tertidur..

"Tunggu! Apa yang sedang aku lakukan ini!!! Dan juga kenapa ada gadis di samping ku!!!"

"Hnn..... Hmmm?"

Sepertinya karena mendengar suara ku tadi, gadis itu mulai bangun dan secara perlahan membuka matanya.

"P-pagi?"

"Ahh, Kai kau sudah bangun ya.."

"Ya, aku baru saja bangun. Tunggu dulu! Kenapa kau tau namaku, dan juga siapa kau ini?!! Tidak, pertama-tama pakailah sesuatu untuk menutupi tubuhmu itu!"

"Eh?"

Aku baru sadar saat menjauh darinya tadi, gadis itu tidak memakai apapun di sana!

Lalu, saat mendengar perkataanku dan sepertinya menyadari sesuatu dan melihat ke arah tubuhnya dan wajahnya memerah.

"Ja..."

"Ja?"

"Jangan lihat!!!!"

"Eh? Ghaaackkk!!!!"

Saat gadis itu sadar kalau dia tidak memakai apapun, mukanya mulai memerah dan segera mendekatiku dengan kecepatan yang tinggi dan memukulku dengan sangat keras.

(D-dia, dia pasti memakai sihir saat memukulku tadi, serangan nya sungguh menyakitkan.)

Yah... Sebenarnya aku rasa aku pantas mendapatkan pukulan itu, sekarang saja aku masih merasakan sensasi yang aku pegang tadi..

Saikyo no mahotsukai wa jaakuna kami o taoshita nochi wakaku naruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang