12

12.4K 2.1K 1.2K
                                    

pura-pura.

chanyeol, taeil, johnny, dan lucas memilih untuk pura-pura gak tau kejadian mengenai samuel barusan dan bersikap biasa saja. hari pertama mereka di jogja harusnya jadi hari bersenang-senang dan melepas penat. apalagi abis menempuh perjalanan jauh. akhirnya malam itu mereka berhasil menghabiskan malam dengan bermain ps juga berhasil kabur dari kenyataan tadi.

hingga hari udah berganti besok pun ga ada satupun dari mereka berempat yang menyenggol topik tentang kejadian kemaren. antara menganggap cuma godaan setan iseng sama tekad yang udah ga bisa diganggu gugat lagi. tapi sebenernya sih pada takut kalo nginget suara samuel kemaren.

"hari ini mau kemana rencananya?" tanya om eric.

kali ini seluruh penghuni rumah sedang berkumpul bersama di meja makan. tengah asyik berada di acara rutin pagi hari alias sarapan.

johnny menelan kunyahan nasi pecel di mulutnya sebelum akhirnya menjawab, "ketemu kenalan om."

om eric memberi anggukkan kecil. "dimana tempatnya?"

"belum tau om, mungkin sih di cafe gitu." kali ini chanyeol yang menjawab.

"oh ya wis, om cuma tanya saja. mau tanya cafe mana ya om gak bakal tau wong cafe nang jogja akeh." om eric ketawa garing banget abis itu. yang lain juga ikut ketawa atas nama penghormatan kepada yang lebih tua. takutnya kualat, kan.

kegiatan sarapan pagi hari itu akhirnya selesai dengan damai. sementara para anggota pemilik rumah langsung melaksanakan rutinitasnya masing-masing, chanyeol dan kawan-kawan memilih ngaso di kursi lebar bambu di halaman belakang.

meskipun masih terhitung pagi hari, tapi matahari jam delapan pagi waktu itu lumayan terik. untung aja bayang-bayang dari pohon mangga sedikit ngebantu mereka terhindar dari sinar matahari.

maklumin ya, kaum-kaum vampir. kena matahari dikit rasanya langsung kaya mau menguap.

"guys... yang kemaren..."

pembuka dari taeil itu langsung mendapat respon tiga buah tatapan dari yang lain. seakan mau menyetop taeil buat gak menyenggol topik tersebut tapi ga ada juga yang berbuat apa-apa. 

taeil yang cuma dapet respon tatapan berbagai arti itu akhirnya menghela napas. "kita lanjut kan?"

ketiganya kompak ngangguk mantap.

"NGOMONG GAK BISA? PITA SUARA LO PADA LAGI STUDY TOUR APA GIMANA SIH?" maaf ya meskipun taeil bukan ikan, tapi emosinnya juga bisa kepancing.

"i-iya lanjut!" seru johnny. gak tau kenapa agak terbata di awal.

"guys the8." chanyeol entah sengaja apa tidak tapi langsung mengganti topik.

sautannya tadi juga segera mendapat atensi dari taeil, johnny, dan lucas. semalam itu the8 cuma memberi kabar kalau dia juga akhirnya udah tiba di jogja dan akan memberi detail pertemuan esok hari.

iya jadi ini ceritanya ngaso sambil nunggu kabar. sambil ngeteh dan makan cendil. lucas sih nyebutnya tea and dessert time. biar keren.

"kenapa the8?" tanya johnny. ada sedikit nada panik yang tertahan pada suaranya.

"udah ngasih kabar."

"YA TUHAN GUE PIKIR KENAPA."

"kalem john kalem." taeil ngasih sebutir cendil di depan mulut johnny yang langsung dilahap oleh pemilik mulut sekalian jari didepannya.

"jari lo pait."

"SIAPA SURUH LO GIGIT JARI GUE JUGA ANJIR?!"

"hushhh~ omongannya dijaga." lucas yang menaruh telunjuk di depan mulutnya yang sekarang penuh sama cendil. "ANJIRLAH INI DESSERT ENAK BANGET??!"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 29, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

-; merapi : sacrificeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang