2

31K 5.5K 4.7K
                                    

"woi bangun!" 

jaemin menendang-nendang hendery berharap orang yang tertidur pulas di depannya ini segera bangun. ia terbangun berkat suara ribut yang sepertinya berasal dari luar. meskipun udah beberapa kali memiliki pengalaman untuk bersembunyi di dalam lemari, jaemin tetap mengintip dulu untuk memastikan.

sambil mengisap kembali air liur atau bahasa lainnya adalah jigong agar kembali masuk ke mulut, hendery masih belum bisa membuka matanya secara maksimal. "hah udah?" tanyanya.

kalian tentu masih ingat kan apa kata sehun?

sembunyi.

sembunyi di tempat se-aman-aman-amannya tempat sembunyi. kemudian berdiam disana hingga pagi.

oh, tentu tadinya gak terlintas sama sekali di pikiran jaemin untuk berdua kembali dengan hendery. tapi takdir berkata lain.

sembunyi di mana saja. asal tetap di dalam rumah tempat kalian terbangun. 

jadi begini maksud dari perkataan si senior sehun, sembunyi di luar rumah sama dengan tidak aman, sembunyi di dalam rumah itu aman, dan sembunyi di bawah meja di dalam rumah itu se-aman-amannya tempat sembunyi.

kalo se-aman-aman-amannya tempat sembunyi? ya, cari aja cara sendiri.

jadilah malam itu, malam pertama. sebentar. bukan malam pertama yang itu ya, maksudnya malam pertama mereka setelah mati di permainan.

jaemin dan hendery sepakat untuk bersembunyi di dalam lemari. setelah melalui perdebatan panjang tentunya. jaemin yang gak terlalu percaya dan menganggap sehun cuma jahilin mereka doang. hendery yang sangat gampang percaya sekaligus parnoan memaksa jaemin untuk ikut sembunyi di dalam lemari. tadinya malah hendery minta buat ditutupin selimut sekalian biar makin tersembunyi gitu katanya.

"bawa selimut dong kita sembunyi di dalem selimut."

"enggak, selimutnya apek anjir."

"ett, biar makin tersembunyi kitanya."

"udah bagus mau gua temenin lu di dalem lemari. gak usah di dalem selimut-selimut segala lah anying dikira mau kumpul kebo apa?"

"astagfirullah." begitu kata hendery sambil mendekap selimut di depan dada. "aku tuh straight ya."

seketika jaemin merinding lalu memeluk kedua lengan atasnya. kemudian meninggalkan hendery sendiri di ruangan.

"jaemin tunggu aku! aku juga mau masuk ke dalam lemari!"

kurang dari lima menit duduk di dalam sana, langsung terdengar suara hendery yang sudah tertidur pulas. ya, untungnya lemari ini isinya kosong dan gak ada sekat. 

atau emang gak dimaksudkan untuk menyimpan baju? 

kalau dipikir juga sih, siapa emang yang mau menginap di sini dan bisa repot-repot membawa baju? 

atau ini sebenarnya bukan lemari baju?

disaat jaemin yang masih terjaga bersama sesi overthinking malamnya, dia mendengar suara riuh dari luar. gak terlalu dekat untuk di bilang ada di dalam rumah. itu artinya suaranya berasal dari luar. mungkin jalanan depan.

suaranya ramai. seperti sedang ada parade, tau? dan yang buat jaemin menyesal gak punya skill cepat tidur seperti hendery adalah dia juga mendengar suara kereta andong. lengkap dengan taktiktuk suara sepatu kuda. (eitss.. jangan nyanyi bos)

jaemin langsung merem dan mengerahkan seluruh tenaga agar bisa segera terlelap. mencoba bersikap bodoamat. tapi mau usaha sekeras apa pun, jaemin bukan sejenis dengan hendery yang pelor alias nempel langsung molor. jaemin malah makin overthinking. 

-; merapi : sacrificeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang