1

25.5K 5.5K 5.9K
                                    

"TOLOONGGG!!!"

suara itu terdengar jauh, tapi johnny bisa jelas mendengarnya meminta tolong. 

langit terlihat gelap dan polos tanpa bintang dan bulan. di sekitarnya hanya ada pohon-pohon besar juga semak-semak liar. tanpa tahu ia sekarang berada dimana, johnny mendengar grasak-grusuk dari arah belakangnya. 

dengan alis mengerut dan keringat dingin yang mulai membasahi dahinya, johnny menatap ke arah semak-semak yang terlihat bergerak itu intens. hanya melihat di tempat. gak ada niat untuk maju maupun mundur.

satu detik.

dua detik.

tiga detik.

"JOHN TOLONG!"

seseorang muncul dari sana.

gerak-geriknya sangat tergesa dan panik. belum lagi ekspresinya yang takut bukan main, seperti sedang dikejar setan. yang keluar dari mulutnya hanya tolong dan tolong.

orang itu mendekat. johnny diam di tempatnya.

"JOHN, GUE DOYOUNG! TOLONG! GUE DOYOUNG!"

tepat saat ia sampai tiga meter di depannya, doyoung tiba-tiba terhempas menjauh. tanpa perlu repot-repot mengaduh sakit, ia langsung bangkit kembali mendekati johnny. tapi langkahnya terhenti saat ia jelas mendengar suara berisik dari semak-semak yang bergesekan. dan yang paling membuat bulu kuduknya merinding adalah suara geraman yang sangat terdengar marah dan haus darah.

johnny yang hendak menolong juga langsung terhenti setelah satu langkah. ia melirik ke segala penjuru. hingga akhirnya satu makhluk tinggi berbulu keluar dari arah belakangnya. doyoung yang segera berlari mendekat juga kembali terhempas. sementara makhluk itu segera mengambil langkah cepat mendekati doyoung.

"TARIK! TARIKKK!!" doyoung berteriak ketika jaraknya dengan makhluk itu hanya sekitar tiga meter.

setelahnya doyoung benar-benar ditarik mundur yang jelas langsung dikejar oleh makhluk itu. ia juga terus meneriakkan kalimat yang sama berulang-ulang. "JOHNNY TOLONG! GUE DOYOUNG! DOYOUNG!" hingga akhirnya gak berapa lama kemudian teriakan minta tolong itu berubah menjadi teriak kesakitan.

johnny hendak berlari ke arah yang sama dengan arah perginya doyoung tadi. tapi setelah tiga langkah ia seperti menabrak sebuah dinding. padahal jelas-jelas gak ada apa-apa di hadapannya.

"AAAKKK!" suara doyoung lagi.

kemudian suara lolongan.

bersamaan dengan itu juga ada suara kepakan sayap burung-burung yang beranjak dari tempatnya. menciptakan suara riuh gesekan dari daun-daun.

tepat setelah itu ia merasakan sebuah tamparan keras di pipinya.

"BANG!"

kedua mata johhny terbuka. dan kini ia sedang menatap langit-langit kamarnya dengan mata melebar. wajahnya basah oleh keringat. badannya sangat dingin.

"BANGUN WOI!"

johnny langsung duduk tegap dan menoleh ke samping kirinya hanya untuk menemukan adiknya dengan pakaian kasual dan sudah rapih.

"ck, apaansi."

"gua mau pulang." 

"yaudah sono pulang. gausah balik kalo perlu."

"yahh sosoan cuek. seminggu ga ada gua juga paling uring-uringan."

tanpa mengindahkan kalimat dari adiknya itu johnny beranjak dari kasur dan menyambar handuk yang tersampir di kursi.

-; merapi : sacrificeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang