01. (A) Family

28.7K 2.6K 1.4K
                                    

Selamat datang di A Family-!!

Jam berapa kalian baca ini?

Jangan lupa vote dan comment ya!

Ramaikan lapak ini<3

Happy Reading♡♡

---------

Punya anak gak bucin lagi? Jangan harap Zaidan seperti itu. Abi dari lima anak ini masih bucin sampe to the bone, Adysha berdecak pelan saat Zaidan mengeratkan rengkuhan pada pinggangnya. Mata suaminya itu masih terpejam-lelap di tidur nyenyaknya.

Adysha sudah bangun dari shubuh namun kembali tidur karena Zaidan yang memaksa minta di temani. Padahal ia sudah mandi dan ingin mengerjakan pekerajaan rumah. Adysha melirik box bayi yang tak jauh dari kasur mereka, kedua anak perempuannya itu belum bangun padahal sudah hampir jam tujuh pagi.

"Buna?"

"Umi?"

"Umma?"

Adysha tersentak lantas menoleh, mendapati Araz, Arez dan Ariz yang menyembulkan kepalanya di balik pintu. Mata mereka membulat lucu menatap was-was pada Zaidan dan melirik box bayi dengan tatapan antusias.

Adysha menempelkan jari telunjuknya di bibir-memberi kode untuk tak bersuara. Tiga kembaran itu mengangguk paham, rambut mereka yang berantakan bergoyang lucu membuat Adysha gemas.

Perlahan-lahan Adysha melepas rengkuhan Zaidan dari pinggangnya, kemudian melangkah pelan mengahampiri Araz, Arez dan Ariz yang masih menyembulkan kepalnya di balik pintu.

"Sholat shubuh gak tadi?" tanya Adysha mengajak ketiga anaknya menjauh dari kamar.

"Sholat dong!" jawab mereka serempak dengan senyum lebar.

"Masyaallah pinternya!" Adysha mencubit gemas pipi ketiga anaknya.

Zaidan dan Adysha memang sudah mengajari Araz, Arez dan Ariz untuk sholat sendiri. Mereka harus menanamkannya sejak dini agar terbiasa, walaupun masih bolong-bolong Adysha salut dengan kegigihan mereka dalam melaksanakan sholat lima waktu.

"Buna, dede belum bangun ya?" tanya Araz mendongak menatap Adysha.

"Belum, dede masih bobo," balas Adysha.

"Yahh..." Araz, Arez dan Ariz mendesah kecewa.

"Padahal mau ajak main," ujar Arez sedih. Araz dan Ariz mengangguk setuju.

"Bentar lagi dede bangun kok." Adysha mengusap kepala ketiga anaknya. "Kalian mandi dulu, biar wangi dan bersih pas main sama dede."

"Oke Buna!"

"Oke Umi!"

"Oke Umma!"

Araz, Arez dan Ariz berkata serempak lalu berlari kecil menuju kamar mereka kembali untuk melaksanakan perintah Adysha. Mereka memang memanggil Adysha dengan panggilan yang berbeda-beda.

Adysha terkekeh lucu menatap ketiga anaknya yang berebutan masuk ke dalam kamar, walaupun usia mereka masih dini namun sifat dan sikap mereka seperti orang remaja.

Dua tahun setelah kelahiran anak laki-laki kembar tiga, Adysha kembali mengandung dan berhasil melahirkan dua anak kembar perempuan yang sekarang sudah berusia dua tahun. Waktu itu, Araz sempat menangis karena adiknya hanya dua. Ia protes sepanjang hari karena ingin memiliki tiga, katanya biar sama dan adil.

(A) Family Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang