HAII KETEMU LAGI SAMA AKU DAN MEREKA!
Maaf karena aku update selalu lama, bulan ini dan bulan depan kesibukan makin padat. Udah mendekati ujian dan lain-lain.
Jangan lupa vore dan comment-!
Happy Reading♡♡
————————————
Libur sekolah sudah tiba, ke lima anak Adysha dan Zaidan sudah bagi rapot dan semua naik kelas. Si triplet, mendapat piala penghargaan atas prestasi. Mereka masing-masing, meraih perimgkat satu. Si kembar perempuan juga tak mau kalah, mereka mendapat penghargaan sebagai murid paling ceria dan juga pintar.
Jika sudah libur seperti ini, Gevan dan Genna pasti akan membawa cucunya untuk menginap di rumah. Kali ini, Afizah dan Afiqah yang menginap atas paksaan Zalwa karena gadis remaja itu perlu teman.
Sekarang Zalwa sudah kelas dua SMP, semakin hari Zalwa terlihat semakin bandel. Kelakuannya itu sering membuat Gevan dan Genna sakit kepala, begitu juga dengan Zaidan dan Zalena.
"Zalwa.." Zaidan menghela nafas pelan menatap adik bungsunya yang cengar-cengir, duduk di sofa di apit oleh Zalena dan Adysha.
Zaidan menelisik pakaian yang di kenakan si bungsu, jeans kulot dengan hoodie oversize dan hijab sport tak menutup dada.
"Iyaa abang?" Zalwa tersenyum menatap abangnya.
"Baru minggu kemarin selesai masalah berantem, sekarang apa lagi?" tanya Zaidan dengan lembuat berusaha tak emosi.
"Itu..." Zalwa menyengir lebar, ia melirik Zalena dan Adysha yang menatapnya penasaran. "Di rekrut abang Agam masuk geng motornya."
"Astagfirullahaladzim..." Zalena dan Adysha sontak beristighfar. Mereka heran, dari mana asal kelakuan Zalwa yang berbeda ini.
Zaidan memijit keningnya yang berdenyut, abi dan ummanya sudah mengintrogasi Zalwa dan sekarang menyerahkannya pada Zaidan untuk di nasihati.
"Jangan bawa-bawa abang, itu mau kamu sendiri," sahut Agam yang baru bergabung. Ia sempat mendengar Zalwa menyebut dirinya. Agam duduk di sofa single di samping Zalena.
"Abang nih." Zalwa cemberut menatap Agam dengan melas, meminta pertolongan.
"Udah gue larang Zai, Zalena juga tau. Zalwanya aja bandel, maksa masuk Hugelstar," ujar Agam membuat Zalwa mendengus.
"Zalwa sini." Zaidan menyuruh Zalwa untuk duduk di samping. Zalwa masih cemberut, ia menatap abangnya lalu duduk di sana..
Zaidan mengulurkan tangannya membenahi hijab adik perempuannya itu, merapikan helaian rambut yang keluar.
"Kamu itu perempuan Zalwa, adik abang yang paling kecil. Gak bagus ikut geng motor gitu," ucap Zaidan halus.
"Tapi kan Zalwa suka, Zalwa juga udah kenal sama mereka. Mereka juga tau aku adiknya abang Agam," sahut Zalwa tak mau kalah.
"Walaupun kamu suka, tetap itu gak bagus. Di sana mayoritasnya cowok Zalwa, gak menutup kemungkinan ada dampak negatifnya." Zaidan masih berusaha sabar, Zalwa ini keras kepala.
"Abang percaya sama Zalwa kan? Mereka pasti gak bakal macem-macem, kalau sampai iya Zalwa bisa langusung hajar kok. Abang Agam juga lindungi Zalwa," balas Zalwa.
Zaidan menghela nafas pendek, Zalwa dengan segala sahutannya. Adiknya ini memang jago bela diri tapi penempatan atas kemampuannya salah.
"Zalwa, kenapa kekeuh banget sih?" tanya Zalena yang sudah kesal. Di samping kanannya ada Agam yang mengusap pundaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
(A) Family
Random- After : Coldest Prince - (A) Family, ini berkisah tentang Zaidan, Adysha beserta anak-anaknya. Tentang kehidupan mereka setelah menikah dan mempunyai anak. Bagaimana ribet, susah dan senang mereka dalam mengurus, mengajari dan mendidik anak-anak m...