Alhamdulillah ada waktu buat ngetik :"((
Jangan lupa vote dan comment!
Happy Reading♡♡
————————————
Waktu terus berjalan, melewati berbagai hal yang menyenangkan waupun menyedihkan. Pertumbuhan Araz, Arez, Ariz, Afizah dan Afiqah yang setiap harinya selalu meningkat. Hingga tak terasa sekarang si three boys sudah memasuki usia di mana mereka harus masuk SD.
Hari ini, three boys sudah menyelesaikan pendidikan TKnya. Sekolah mereka mengadakan acara perpisahan di sekolah. Araz, Arez dan Ariz sudah rapi dan tampan dengan tuxedo mini yang melekat di tubuh masing-masing. Arez dan Ariz tampak anteng ketika Zaidan mengatur rambut mereka. Namun tidak dengan Araz, anak kecil itu selalu protes karena rambutnya yang tidak sesuai dengan yang ia inginkan.
"Abi, kok rambut Araz ke samping gini sih? Yang rapi abii, biar ganteng kayak oppa-oppa Korea kesukaan Agzel," ujar Araz protes memperhatikan tataan rambutnya di depan cermin.
"Itu udah rapi Araz, biar samaan kayak dua kembaran kamu juga," balas Zaidan lelah menghadapi protesan Araz.
"Araz gak mau yang kayak gini," ujar Araz cemberut kemudian menghampiri Adysha yang cekikikan di dekat Zaidan sambil menggendong Afizah dan Afiqah.
"Buna, boleh pinjam hp gak? Mau liatin model rambut yang Araz mau."
"Boleh, nih," Adysha menyodorkan ponselnya pada Araz, membiarkan anak tujuh tahun itu mengotak-atik ponselnya.
"Nah gini maksud Araz tuh," kata Araz seraya menunjukkan foto yang ia maksud.
"Ini mah abi! Buka oppa Korea." Zaidan berdecak gemas, ia pikir beneran oppa-oppa Korea. Taunya dirinya sendiri.
"Iya kan abi mirip oppa Korea," balas Araz bersedekap dada. "Araz mau kayak gitu."
Zaidan menghembuskan nafas pelan, kemudian mengambil sisir dan gel rambut. Ia mulai menata rambut Araz kembali, seperti yang diinginkan anak laki-lakinya itu.
"Udah, puas?" tanya Zaidan setelah selesai menata rambut Araz.
"Woahh!" Araz bergaya di depan cermin dengan percaya diri. "Araz ganteng banget ya, menandingi si duren kayaknya."
"Duren siapa?" tanya Adysha bingung.
"Song Joongki, si Duda Keren," jawab Araz sambil membenarkan tuxedonya.
"Narsis banget kamu Raz," cibir Ariz bersedekap dada dengan Arez di sampingnya.
"Bukan kembaran ku," ujar Arez geleng-geleng kepala.
"Kalian harus mengakui kalo aku ini ganteng." Araz berbalik menghadap Arez dan Ariz. "Kalian juga ganteng sih, tapi lebih ganteng aku."
"Dih!" Arez dan Ariz bergidik ngeri lalu membuang pandangannya agar tak menatap Araz.
KAMU SEDANG MEMBACA
(A) Family
Random- After : Coldest Prince - (A) Family, ini berkisah tentang Zaidan, Adysha beserta anak-anaknya. Tentang kehidupan mereka setelah menikah dan mempunyai anak. Bagaimana ribet, susah dan senang mereka dalam mengurus, mengajari dan mendidik anak-anak m...