05. Araz bikin masalah

9.1K 1.3K 373
                                    

Assalamu'alaikum semua!

Karena PKL ku udah selesai, jadi bisa up. Bulan depan udah PTM semoga bisa teratur ngetiknya hehe.

Siapa yang kangen mereka?!

Jangan lupa vote dan comment-!

Happy Reading♡♡

——–————–————–——



Kalo kata orang-orang Araz itu paling dominan di antara kembarannya, Araz juga paling heboh dan petakilan. Bikin orang darah tinggi sama ketawa terus. Tapi sebenarnya Araz tuh kalem, kalo lagi tidur sih.

Siang ini SD tempat si kembar bersekolah sedang ada event alias kedatangan tamu dari susu peninggi badan. Acaranya mendadak membuat Araz tak sempat dandan ganteng di rumah.

Araz, Arez dan Ariz duduk berdampingan di pembatas tanaman. Tangan mereka terlipat di depan dada memperhatikan panggung kecil di tengah lapangan sana, menyaksikan kakak kelas mereka yang sedang bernyanyi dan berjoget.

"Rez, kamu kalo goyang pargoy kayaknya bagus deh. Cobain gih," suruh Araz dengan wajah tengilnya menatap Ariz.

"Bagus," sahut Ariz. "Pulangnya langsung encok kayak kakek."

Araz tertawa mendengar itu. "Kakek masih kuat Riz, cuman tulangnya aja rapuh."

"Sama aja!" Arez berdecak sebal. "Itu Elon bukan?" tanya Arez menunjuk laki-laki yang tingginya hampir sama dengan mereka, berbaur di tengah sana.

"Lah iya!" Araz beranjak kemudian naik ke pembatas tanaman lalu berteriak, "ELONNN! ISTIGHFAR LON! AKU BILANGIN OM TELON NIH!"

"Kualat," tegur Arez melotot pada Araz.

"Akhlak dia kayaknya ketinggalan Rez," ujar Ariz dengan hela nafas pelan.

Elon menoleh mendrngar teriakan itu, ia buru-buru berlari menjauh dari kerumunan menghampiri Araz, Arez dan Ariz.

"Gak asik kamu Raz," kesal Elon cemberut.

"Dih, gak asik apanya? Kamu tuh joget udah kayak orang kesurupan, gak takut encok?" ujar Araz menaikkan sebelah alisnya.

"Itu namanya olahraga ekstrim Raz! Biar tulang lentur," balas Elon.

"Lentur bibir mu. Yang ada patah tulang," sahut Arez geleng-geleng kepala.

"Ehh, jempol diem! Goyang-goyang sembarangan!" Arez memukul ibu jari Ariz yang bergerak.

Ariz cengengesan. "Lagunya ternyata asik."

"Ini kaki juga!" Araz menendang pelan kaki Arez.

"Gak sengaja," ujar Arez kikuk.

"Heh kamu juga!" Elon menepak lengan Araz kuat karena Araz tiba-tiba joget dengan heboh.

"GANTENG AKU!" suara cempreng itu terdengar dari ujung sana. Mereka semua serempak menoleh pada asal suara.

"Allahuakbar, bismillah gak jadi samsak dadakan," gumam Araz dengan mata terpejam. Pasalnya ia selalu jadi sasaran pukulan Agzel kalo ketawa, kesenangan, kesel atau apa pun itu.

Agzel berlari dengan semangat, rok sekolahnya yang panjang tak membuatnya kesusahan untuk berlari. Hijab Agzel pun berkibaran tertiup angin.

"Ihh, ngumpul kok gak ajak aku sih?!" omel Agzel cemberut.

(A) Family Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang