ASSALAMU'ALAIKUM! APA KABAR?
KANGEN GAK NIH?!
SEBUTIN TOKOH FAV KALIAN DI CERITA INI!
JANGAN LUPA VOTE DAN COMMENT
HAPPY READING♡♡
———————————————
Adysha tersenyum lebar dengan tangan membawa nampan berisi susu dan biskuit kesukaan dua anak perempuannya. Ia melangkah menuju ruang tengah, menghampiri Afizah dan Afiqah yang asik dengan kegiatannya masing-masing.
"Fizah, Fiqah," panggil Adysha sambil meletakkan nampan itu ke atas meja.
"Iya buna?" jawab Afizah dan Afiqah bersamaan.
"Buna mau asah ingatan nih, kalian mau kan?" tanya Adysha. Ia harus memastikan jika si kembar mau, kalo tidak ia tak memaksa.
"Boleh!" jawab mereka semangat.
"Oke, kalian sambil main aja." Adysha mengusap kepala Afizah dan Afizah. "Buna mulai ya."
"Siapa nama istri nabi Adam?" tanya Adysha pada Afiqah yang sedang mewarnai gambarannya.
"Siti Hawa," jawab Afizah menatap Adysha sejenak.
"Siti Hawa tercipta dari?" Adysha beralih bertanya pada Afiqah yang duduk anteng menatap dirinya.
"Dali tulang lusuk sebelah kili nabi Adam saat nabi Adam teltidul," jawab Afiqah cadel.
"Kenapa nabi Adam dan Siti Hawa di keluarkan dari surga?" tanya Adysha lagi pada Afizah.
"Karena memakan buah khuldi," jawab Afizah memiring kepalanya ke kanan menatap penuh pada Adysha.
"Setelah memakan buah khuldi?" Adysha menaikkan sebelah alisnya.
"Meleka beltaubat pada Allah," sahut Afiqah.
"Allah menerimanya?"
"Allah menerimanya tapi mereka di turunkan ke bumi," timpal Afizah.
"Nabi Adam di turunkan di mana?" tanya Adysha tersenyum tipis. Ia kagum dengan ingatan kedua anak perempuannya ini.
"Di Hindustan!" jawab Afizah dan Afiqah serempak.
"Kalau Siti Hawa?"
"Di Jeddah, di Arab!"
"Mereka saling mencari kemudian bertemu di Jabal Rahmah di Arafah," sambung Afizah antusias menjelaskan.
"Masyallah, pinternya anak bunaa," puji Adysha bertepuk tangan kecil—mengapresiasi mereka.
"Iya dong! Anak abi Zaidan sama umma Adysha emang pintel!" sahut Afiqah narsis.
"Sini cium dulu," pinta Adysha menunjuk pipi kanannya. Afizah dan Afiqah tertawa lucu kemudian mendekati Adysha dan mengecup pipi bunanya tersebut.
"Buna, kita boleh makan sama minum ini?" tanya Afizah menunjuk nampan.
"Boleh dong, buna bawain buat kalian," balas Adysha.
Afizah dan Afiqah berseru senang, mereka mengulurkan tangannya pada Adysha meminta sang buna untuk membersihkannya menggunakann tisu basah. Adysha terkekeh lucu, ia mengambil tisu dan mengusap telapak tangan Afizah dan Afiqah secara bergantian.
"Hari ini kita ada acara, mau BBQ," celetuk Adysha menatap kedua anaknya yang asik makan.
"Bebeku apa?" tanya Afiqah mendongak Adysha.
KAMU SEDANG MEMBACA
(A) Family
Random- After : Coldest Prince - (A) Family, ini berkisah tentang Zaidan, Adysha beserta anak-anaknya. Tentang kehidupan mereka setelah menikah dan mempunyai anak. Bagaimana ribet, susah dan senang mereka dalam mengurus, mengajari dan mendidik anak-anak m...