Fitting Wedding Dess || Preciouse Flower

2 1 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


.

.

.

.

.

Aeri dan Eun Woo kembali masuk ke dalam Mansion untuk memberikan jawaban pada Tuan Ahn dan juga Tuan Jeon. Setelah bujukan dari Eun Woo, Aeri pun mau mempertimbangkan tawaran ayahnya untuk mau menerima perjodohan itu. Aeri memang tidak suka di atur, namun dia juga bukan anak yang keras kepala. Logikanya, jika memang itu untuk kebiakan dia juga, jadi, ya kenapa tidak dia coba?

Jungkook memperhatihan Aeri yang baru saja kembali duduk di tengah tengah keluarga itu. "Appa,,, aku memang tidak suka di atur, bahkan aku pun bukan anak yang baik selama ini. Setelah mempertimbangkan semua dan banyak masukan dari oppa Eun Woo, aku akan mencoba menerimanya. Mungkin benar kata appa bahwa ini juga untuk kebiakanku. Jadi aku akan menerima perjodohan ini." ucap Aeri mantap pada Tuan Ahn.

Semua orang disana merasa terkejut dengan ucapan Aeri. Bagaimana bisa dia berubah fikiran secepat itu? Ya,,, mereka sungguh lupa bahwa wanita ini sudah mulai tumbuh dewasa. Seokjin melirik Aeri yang duduk di sambing nya. "Apa kau yakin?"

"Jangan meragukanku, atau akan ku batalkan semua ini?" ucapnya datar.

Mereka bersorak bahagia mendengarnya. Bahkan Jungkook pun merasa tidak menyangka bahwa gadis itu dengan cepat mengubah pikirannya.

"Jadi kapan pernikahan akan di selenggarakan?" tanya Tuan Jeon pada Tuan Ahn.

"2 bulan lagi? Bagaimana dengan kau Jungkook?"

"Aku terserah pada kalian." ucapnya santai.

"Baiklah kita tetapkan 2 bulan lagi. Jadi masih ada waktu untuk kalian saling mengenal satu sama lain!" seru Tuan Ahn yang sangat merasa bahagia.

"Ya,,, selamat sahabatku kalian akhirnya bisa mempererat persaudaraan ini!" ucap Tuan Cha yang langsung memberikan selamat pada keduanya.

Ke tiga keluarga itu larut dalam kebahagiaan malam ini. Mereka menikmati malam bersama sama dengan canda tawa. Karna merasa lelah, Aeri akhir nya pamit menuju kamarnya untuk istirahat lebih dulu. Mungkin efek dia berfikir keras karna masalah perjodohan.

Saat Aeri akan memijakkan kaki disatu anak tangga, dia mendengar suara pria yang sangat dia benci karna awal dari pertemuan mereka. "Apa kita bisa bicara sebentar?"

Aeri sedikit menoleh ke belakang. "Ada apa?" ucapnya datar.

"Hanya sebentar" jawab Jungkook tidak kalah datar.

Aeri menghela napas kasar mendengar jawaban dari pria yang menurutnya menyebalkan ini. Dengan berat hati dia langsung beranjak untuk jalan lebih dulu untuk menuntun Jungkook ke sebuah taman di belakang Mansion besarnya.

Preciouse Flower (on going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang