.
.
.
.
.Aeri berjalan menyusuri lorong. Dia baru saja sampai di kantor dan langsung berjalan menuju ruang Seokjin dimana itu juga menjadi ruangannya. Seokjin sempat menawarkan ruangan sendiri khusus untuk dirinya, tapi wanita itu menolak dengan alasan yang memang sangat masuk akal. Selama ini memang Aeri datang ke kantor kalau dia di butuhkan atau memang ada masalah yang memang tidak bisa di selesaikan sendiri oleh Seokjin.
Aeri memegang gagang pintu bersiap untuk membuka. Betapa terkejutnya saat Aeri melihat siapa yang duduk di depannya sekarang. Kenapa manusia menyebalkan ini ada di kantor? Itulah pikirnya.
Jungkook yang menggantungkan kalimat juga sangat terkejut melihat siapa yang ada di depannya. Pandangan mereka saling bertemu, bertanya satu sama lain dengan hanya lewat tatapan. Seokjin yang melihat itu langsung terkekeh, dia menahan tawa agar tidak pecah ketika melihat adik dan juga adik iparnya memasang ekspresi terkejut seperti itu.
"Pandang-pandangannya lanjut nanti aja pas di rumah!" goda Seokjin yang langsung mendapat tatapan tajam dari Aeri.
Aeri kembali melihat Jungkook, namun wanita itu cepat memalingkan pandangan dan langsung pergi ke meja kerjanya. Jungkook hanya bisa mendengus kesal. Bagaimana bisa wanita itu diam saja tanpa menyapa? Wajah dingin dan datar itu memang bisa membuat Jungkook menjadi tertarik pada wanita itu. Yang awalnya merasa jengkel dan sedikit kesal dengan Aeri, tapi Jungkook sama sekali tidak menampik bahwa pria itu sangat tertarik dengan Aeri. Wanita itu mampu membuat penasaran dengan caranya sendiri.
"Jadi? Kau mau apa Jungkook-ah?" tanya Seokjin yang kembali menanyakan maksud Jungkook datang kemari.
Jungkook menatap Seokjin lalu kembali teringat dengan niatnya datang kemari. "Aa, aku hanya ingin belajar untuk turun ke dunia bisnis ini Hyung. Apa kau bisa mengajariku?" Jungkook memang sangat sopan pada orang yang lebih tua darinya. Meski memang terkadang dia agak sedikit resek, tapi sebenarnya pria itu sangat lembut. Apalagi jika bersama dengan wanita yang dia sayang. Seperti dia waktu bersama dengan Alexa.
"Jadi begitu, aku bisa saja. Hanya aku tidak terlalu pandai untuk mengajari seseorang. Bahkan aku saja masih sering di bantu oleh dia." Seokjin menunjuk Aeri dengan dagunya.
"Dia lebih pandai dariku, bahkan terkadang semua masalah di kantor dia yang menyelesaikan." lanjutnya lagi.
Jungkook yang mendengar langsung menatap Aeri tidak percaya. Wanita itu? Aeri? Apa benar dia bisa melakukan itu? Jungkook hanya mengetahui bahwa Aeri adalah pemilik toko selama ini. Dia sama sekali tidak mempuanyai ekspetasi tinggi terhadap wanita yang menjadi istrinya itu.
"Kau pasti terkejut, 'kan? Haha begitulah kenyataannya. Dia mengurus toko bunga karna itu pekerjaan yang sangat dia sukai, jadi ketika aku membutuhkan bantuannya, dia akan datang dan membantuku di kantor" jelas Seokjin yang seakan tau pertanyaan yang ada dalam benak Jungkook.
KAMU SEDANG MEMBACA
Preciouse Flower (on going)
FanfictionJeon Gallery's adalah Gallery lukis yang di miliki oleh Jeon Jungkook. Seorang pria tampan, pintar melukis, bahkan karya nya banyak di nikmati oleh seniman-seniman dunia. Sebelum Jungkook kembali ke Negara asal nya di Korea, Jungkook sempat menempuh...