.
.
.
.
."Akh, kenapa kepalaku sakit sekali," Jungkook memegang kepalanya dan merasa sedikit kesakitan.
Nampakknya pria itu masih belum sadar bahwa kemarin malam, soju yang ia minun sangat banyak, sehingga saat pulang. Ia harus di bopong oleh sahabatnya sendiri.
Jungkook masih menstabilkan penglihatan matanya. Ia menoleh ke samping, ternyata istrinya sudah tidak ada disana.
"Ck! Untuk apa aku memikirkannya?"
Saat sudah di rasa membaik, Jungkook ingin pergi membersihkan diri. Namun, ada satu hal yang membuatnya kembali duduk di atas kasur.
Sebuah note yang tertempel di atas tutup mangkuk.
"Makanlah, aku membuat sup penawar mabuk. Jika kau sudah bangun, tolong hubungi aku."
Aeri menuliskan nomer ponsel agar Jungkook bisa menghubunginya.
Tanpa sadar, Jungkook menarik sedikit ujung bibirnya hingga terlihat senyuman yang manis. Senyum manis yang sangat tipis.
Manis, ini adalah hal langka yang pernah di lakukan oleh istrinya semenjak mereka menikah.
Tadinya Jungkook ingin pergi bersiap untuk ke Gallery, namun saat melihat note dan sup itu, Jungkook merasa tidak ingin menunggu setelah selesai bersiap.
Ia duduk bersila di atas kasur dengan menikmati semangkuk sup penawar mabuk.
Supnya masih hangat, dan ia sangat menyukai sup buatan istrinya itu.
Setelah selesai, Jungkook menaruh mangkuk itu dan langsung pergi untuk bersiap diri.
Jungkook sudah bersiap, dan kali ini tubuhnya terasa bugar. Tidak lupa, ia mengambil note itu untuk menghubungi Aeri.
Tuuut,,,
Hanya dengan hitungan detik, kini telfonnya langsung terhubung."Yeobseo?"
Suara indah terdengar sangat jelas di telinganya. Jungkook merasa terhipnotis setelah mendengar suara istrinya itu. Mungkin karna mereka jarang berbicara, jadi Jungkook merasa bahwa suara Aeri benar-benar lembut jika di dengar seperti ini.
"Yeobseo? Nugu-seyo?"
"A, ne. Ini aku Jungkook."
"Eo, wae? Apa kau sudah menghabiskan sup penawarmu?"
"Eung, terima kasih."
"Ne. Eum, Jungkook-ssi, apa aku boleh memintamu untuk berada di rumah sebelum makan malam?"
"Tumben? Ada apa?"
"Ani, aku hanya ingin membicarakan hal yang penting denganmu."
"Apa kau bisa memenuhinya?"
"Baiklah,"
"Hem, sampai jumpa nanti."
"Ne,"
Setelah perbincangan itu selesai, Jungkook langsung pergi ke Gallery untuk membantu ayahnya hari ini. Dan sepertinya dia akan memberi kejutan pada Aeri.
.
.
.Aeri tersenyum manis setelah mendapat telfon dari sang suami. Pasalnya ia sempat berpikir kalau Jungkook mungkin tidak akan mau menghubunginya.
Mengingat hubungan mereka yang tidak pernah akur selama ini.
"Hem, sepertinya aku akan mendapatkan kabar baik setelah ini," ucap Seokjin yang sedari tadi memang sudah memperhatikan sang adik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Preciouse Flower (on going)
FanfictionJeon Gallery's adalah Gallery lukis yang di miliki oleh Jeon Jungkook. Seorang pria tampan, pintar melukis, bahkan karya nya banyak di nikmati oleh seniman-seniman dunia. Sebelum Jungkook kembali ke Negara asal nya di Korea, Jungkook sempat menempuh...