Jeon Gallery's adalah Gallery lukis yang di miliki oleh Jeon Jungkook. Seorang pria tampan, pintar melukis, bahkan karya nya banyak di nikmati oleh seniman-seniman dunia. Sebelum Jungkook kembali ke Negara asal nya di Korea, Jungkook sempat menempuh...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
. . . . .
Jungkook sedang menikmati hari libur dengan sedikit menyeruput kopi sembari menenangkan pikirannya. Karena dia masih belum boleh bekerja, jadi Jungkook memutuskan untuk berada di rumah seharian.
Tepat di hari ini, pria itu bertambah usia. Setelah tadi pagi dibuatkan sarapan oleh Aeri, Jungkook memilih untuk duduk di balkon kamar sambil menikmati udara segar.
Hari ini, Aeri memang tidak ada jadwal untuk pergi ke toko, karena Naira sudah bisa menghandle semua pekerjaannya, jadi Aeri memutuskan untuk merawat semua mawar yang dia tanam di belakang rumah.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jungkook melihat semua pergerakan Aeri, sedari tadi pria itu memang fokus pada Aeri yang sibuk dengan semua tanamannya. "Manis." gumam Jungkook sambil menyungginggkan bibir tipisnya.
. . .
"Tumbuh dengan baik ya." ucap wanita cantik itu pada tanaman mawar.
Aeri sangat menyukai pekerjaan ini. Bercocok tanam dan merawatnya hingga menghasilkan bunga yang berkualitas. Tak heran jika pelanggannya semakin hari semakin bertambah karena itu.
"Melihatmu seperti itu, aku jadi rindu pada eomma. Sifat dan kegemarannya pada tanaman sangat mirib denganmu, tidak heran kenapa tuhan bisa menyandingkanmu denganku." suara pria yang sekarang berdiri tepat di belakang Aeri.
Aeri tahu betul siapa pemilik suara itu. Enggan menoleh, Aeri hanya mendengus dan tetap fokus pada tanamannya.
Merasa tidak di gubris, Jungkook ikut berjongkok di samping Aeri, agar pria itu juga bisa melihat dengan jelas, bagaimana Aeri merawat tanamannya. "Kenapa sangat sulit untuk membuatmu bicara padaku?" desisnya.
Aeri menoleh, mendapati pria itu sudah berada tepat di sampingnya. "Ucapanmu sedari tadi tidak ada artinya bagiku. Jadi diamlah, aku sedang fokus pada semua tanamanku sekarang." ucapnya datar. "Dan jika tidak ada yang perlu di bicarakan lagi, lebih baik kau pergi, jangan menggangguku."
Lagi? Wanita ini memang benar-benar sulit di taklukkan. Harus dengan cara apalagi Jungkook mendekati wanita batu ini? Apa Aeri benar benar sangat membencinya? Sampai-sampai wanita ini sangat enggan berbicara padanya.
