15

1K 98 38
                                    

3 Minggu berlalu...
Saat ini Jungkook masih sama keadaannya, terbaring lemas di brankar rumah sakit. Jisoo yang masih setia menunggu Jungkook sadar hanya bisa menangis dan terus berdoa

"Apa ini balasanmu karna aku sering meninggalkanmu? Seperti ini rasanya disaat aku pingsan dan kau menungguku sadar, benarkan?" Jisoo terus mengajak Jungkook berbicara guna mengusir rasa kesepiannya

Tangan Jisoo masih memegang tangan Jungkook, alat bantu pernafasan dan monitor jantung yang menunjukan detak jantung Jungkook terkadang normal terkadang tidak.

Tak terasa air mata Jisoo turun lagi dan kali ini mengenai tangan Jungkook yang sedang dia genggam, "aku merindukanmu jungkook-ah"

Pintu kamar rawat terbuka dan menampakan seseorang, "sayang ayo makan, sehari ini kau tidak makan" ujarnya sambil duduk di sebuah sofa dan meletakkan beberapa makanan di atas meja

"Aku tidak selera oppa" jawab Jisoo yang masih menunggu Jungkook sadar. Pria itu menghampiri adiknya yang tengah duduk disamping Jungkook, "Jisoo, jika kau tidak makan nanti kau sakit, bagaimana jika kau tiba-tiba pingsan saat Jungkook sadar?"

Kalimat dari oppanya membuat Jisoo terdiam sejenak dan mencerna kalimat tersebut, "Jika dia tahu kau tidak makan, dia akan marah besar padamu disaat dia sadar nanti" sambungnya

Jisoo memperhatikan wajah Jungkook yang pucat dengan alat bantu pernafasan melekat di wajahnya, mata yang masih enggan untuk dibuka membuat Jisoo berpikir tentang yang dikatakan oppa nya yakni Seokjin memang ada benarnya juga

Tangannya pun melepaskan genggaman Jungkook dan melangkah ke meja untuk mengisi perutnya, kali ini Seokjin berhasil membujuk adiknya. Selama ini hanya Jungkook yang mampu membujuk Jisoo jika dia susah diatur

"Makanlah yang banyak, aku akan keluar dulu untuk mengambil pakaianmu" ucap Seokjin dan mengelus kepala adiknya lalu berjalan keluar

Selama ini hanya Jisoo yang mengurus Jungkook, bahkan orangtua Jungkook tidak tahu jika putra mereka dirawat di rumah sakit. Pagi hingga malam Jisoo tak berhenti mengurus Jungkook, bahkan dia tak pernah bosan berada dirumah sakit hanya demi merawat seseorang yang sangat dia cintai dan berharga baginya

Setelah Seokjin pergi, Rose datang bersama dengan Jimin dan Taehyung. "Bagaimana? Dia sudah sadar?" Tanya Rose menghampiri Jisoo, Jisoo menggeleng menatap mata Rose dengan tatapan sayu. "Dia pasti sadar kan Rose?"

Rose terdiam dengan pertanyaan yang dilontarkan oleh sahabatnya, dia tahu bagaimana perasaan Jisoo sekarang. "Tumben kau makan hari ini, siapa yang membawa semua ini?" Tanya Taehyung yang membuat suasana menjadi cair

"Seokjin oppa datang sebelum kalian, dia membawakan makanan ini dan menyuruhku makan" jawab Jisoo sembari membersihkan makanannya, Taehyung mengangguk dan menatap Jisoo yang melangkah menuju brankar Jungkook

Tangannya kembali menggenggam tangan Jungkook sambil mengelus rambut Jungkook, dia menatap wajah Jungkook yang pucat. "Kau tidak ingin bangun sayang? Lihatlah Jimin dan Taehyung datang dan ingin melihatmu, apa kau tidak bosan menutup matamu?"

Jujur saja jika Taehyung sudah mulai tertarik dengan gadis itu, cara menatap Jisoo berbeda dengan tatapannya yang biasa. Tetapi mungkin dia harus menahan perasaannya karna Jisoo milik Jungkook dan tidak mungkin dia akan menjadi perebut kekasih Jungkook

Jadi Taehyung harus menyimpan perasaannya pada Jisoo walaupun itu sangatlah sakit. Kalian tidak akan tahu kapan Jisoo dan Taehyung mulai akrab

Sedikit kuberitahu, saat itu Seokjin meminta Taehyung untuk menemani Jisoo di rumah sakit karna dia mendadak ada urusan kantor jadi Seokjin tak sempat menemani sang adik

Stay With Me My Love {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang