˖2| Cape ga?

1.6K 207 32
                                    

“Wih bro, asem amat tuh muka”. Haris meledek Jeno, cowok yang baru saja mendudukkan dirinya di sofa.

Malam ini mereka sedang nongkrong dirumah Raka, mendengar penuturan Haris. Lantas teman-temannya yang lain ikut menatap wajah lelah Jeno.

“Aciiiaaa galau lo bung?”. Tanya Nathan.

Jeno mengusap wajahnya kasar. “Patah hati gue, gila akh!”.

Teman-temannya tertawa, nasib Jeno. Sedang patah hati bukannya diberi semangat, malah ditertawakan.

“Makannya bro, ga usah cinta-cintaan. Apalagi lo ini punya sahabat cewek yang lo prioritasin, cewek lain mana tahan sama lo!”. Bibir Raka itu, jika sudah bersuara pasti akan benar.

Ya memang benar'kan, Jeno akan selalu memprioritaskan Aruna. Teman masa kecilnya yang sudah dia anggap seperti adik sendiri.

“Wah, kali ini dia drama apa lagi Jen?”. Tanya Haris, rupanya laki-laki itu tak habis pikir pada tingkah sahabatnya Jeno.

Jeno mendelik, menautkan alisnya. “Apaan lo Ris? Aruna ga bikin drama, mantan gue gila. Dia nyuruh Runa ngejauh dari gue!”.

Haris berdecih, memberikan stik PS nya pada Nathan. Lalu bersidekap dada. “Sahabat lo yang gila Jen, hebat banget aktingnya si Aruna. Cocok  kata gua mah main sinetron azab”. 

Jeno berdiri, membuat Raka dan Nathan waspada. Takutnya akan ada aksi perkelahian nanti.

Tapi Jeno malah melewati Haris, berjalan mengambil minuman dingin di meja kecil.

Nathan dan Raka membuang nafas lega, dia kira Jeno akan menonjok wajah Haris, nyatanya cowok itu hanya mengambil minum.

“Ris, kalo lo punya bukti atas sikap Aruna. Kasih ke gue, sebab gue ga akan percaya selama gue ga liat langsung dengan mata gue sendiri”. Jeno menepuk bahu Haris, lalu kembali berbicara

“Lagian gue udah kenal Aruna dari kecil, dari orok kita udah sama-sama. Dia itu dari keluarga baik-baik, Aruna ga pinter akting. Nyembunyiin tangisan di depan gue aja dia ga bisa”.

“Hadeh Jen, rasa sayang lo sama Aruna ngebuat lo buta sama semua orang disekitar lo. Gue udah liat dengan mata kepala gue sendiri, saat dia ngehujat pacar lo yang dulu, siapa tuh? Oh iya si Karina. Tapi kalo lo mau bukti, oke gue akan kasih lo bukti. Nanti, kalo lo kembali jalin hubungan lagi”. Kata Haris dengan panjang

Jeno menggeleng. “Nggak deh, kayanya gue udah ga akan pacaran lagi”

“Loh?! Kenapa?? Jangan ikut-ikutan jomblo kaya kita dong kawan!”. Celetuk Nathan yang langsung dapat tabokan dari Raka.

“Yeuh bahlul! Temen lo ga mau berzina lagi tuh, harusnya lo bersyukur!”.

Haris mengabaikan pertengkaran mereka berdua, dia kembali menatap Jeno.

“Kenapa Jen?”.

Haris benar-benar penasaran, bukan mau ikut campur. Memang sih, mau pacaran lagi atau tidak itu urusan Jeno. Tapi, ada satu masalah yang tidak bisa dia ceritakan.

Jeno beralih menatap Haris. “Ya gimana lagi? Ga ada yang mau nerima persahabatan gue dan Aruna. Gue mending sendiri, daripada Aruna terus-terusan dijahati”.

Haris geleng-geleng kepala, ya ampun kenapa Jeno sebegitu percayanya pada Aruna. Yang jelas-jelas sering menyakiti para mantan Jeno, bukan Aruna yang tersakiti. Tapi Aruna menyakiti, itu fakta!

“Serah lo deh, gue cabut!”. Haris yang sudah muak  lantas mengambil kunci motornya.

“Mau kemana lo?!”. Tanya Raka

My Naughty Girl [Haeryu]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang