My Naughty Girl [Haeryu]

˖1| Aruna dan tingkahnya

Temen-temeeeen gimana kabarnya? Hai. Ini Skuy di tahun 2024!!

Sebelumnya, aku tau kalo nct itu lagi di boikot, harus tetep boikot yaa...
Kita doain saudara-saudara kita yang ada di palestina semoga genosida ini cepet usai, aamiin!!
#freepalestine #boikot

Aku publish ini lagi dalam rangka "kangen". Itu aja sih, insya Allah setiap harinya bakal aku publish ulang. Karena ada 36 chapter. Berarti butuh 1 bulan lebih ya?

Tapi belum tentu satu bulan juga, soalnya aku sekarang udah KULIAAH! woi tugasnya mantep bgt bejibun!!

mau minta maaf karena aku tuh labil orangnya.

Btw, mampir ke Ig ku yuk ; skuy_zenh

-Selamat datang (kembali) dan selamat membaca-

-ו×-

Siang ini Aruna berjalan dengan tergesa, mendengar sahabat yang ia cintai memiliki kekasih-lagi . Tentu dia tak akan diam saja.

Seperti sebelum-sebelumnya, ketika Jeno Aldebaran menjalin hubungan dengan wanita lain, maka Aruna akan berusaha memecah belah hubungan mereka. Mengadu domba, atau apapun itu asalkan Jeno putus dengan pacarnya.

Katakanlah bahwa Aruna itu jahat, ya dia memang jahat. Tapi menurutnya, Jeno lebih jahat. Selama ini laki-laki itu tidak pernah melihatnya sebagai seorang perempuan, dia hanya dianggap sahabat, dan jika lebih. Itu hanya seorang adik. Akan terus seperti itu hingga cintanya berubah menjadi obsesi.

Aruna yang sakit hati karena cintanya bertepuk sebelah tangan, menjadikannya sebagai tokoh antagonis. Perusak hubungan orang, sepertinya cocok untuk julukannya.

“Hai Niki, apa kabar? Gimana rasanya jadi Lonte?”.

Aruna berhasil menemukan Niki, pacar barunya Jeno. Dia dengan to the poin berkata kasar.

Niki yang dikatai begitu tentu bingung, tapi dia tidak marah. Sebab dia tau, kalau Aruna ini adalah sahabat dari kekasihnya.

“Hm, maksud Lo apa ya Ru?”.

“Hahahah sok polos Lo! Kemaren gue liat Lo lagi open bo kan?”. Ucapnya dengan begitu lantang.

Dikoridor kampus siang itu kebetulan sedang ramai, otomatis ucapan Aruna mengundang banyak perhatian dari para mahasiswa. Mereka semua menatap Niki, mulai menilai buruk perempuan itu.

Niki mengepalkan tangannya, sebenarnya apa sih maksud dari sahabat pacarnya ini? Kemarin malam Niki menghabiskan waktunya dirumah, dia sedang sakit perut!.

“Kemaren malam gue dirum—

“Dirumah om-om, ya'kan?”. Ucapan Niki langsung Aruna potong, cewek berambut sebahu itu bersidekap dada. Dia sedang memfitnah Niki, walau dia tahu Niki punya geng. Dan bisa saja geng Niki itu melabraknya nanti, masa bodo. Aruna tidak takut! Sama sekali.

“Ru, jaga omongan Lo! Fitnah lebih kejam dari pembunuhan!”. Kata Niki mulai marah.

Aruna berdecih, “Jaga sikap lo! Jangan sok kegenitan, dasar lo*te!”.

Geram, Niki yang naik pitam menarik rambut Aruna. Masa bodo dengan orang-orang yang semakin menilainya buruk.

Dia sudah tidak tahan, Niki itu gampang marah. Seharusnya diawal dia sudah marah, tapi dia mencoba untuk mengendalikan diri. Dan sekarang, amarahnya sudah meluap-luap, Aruna telah Melawati batas.