˖10| Malam pertama

1.8K 188 15
                                    

Jangan percaya sama judulnya.
_____

“Cie yang udah halal!”.

Aruna hanya mendengus, menatap jengah teman Haris yang satu ini.

Dia Nathan, cowok ganteng yang baru saja memberi selamat pada pengantin baru.

Dan Aruna jengah, lantaran teman-teman Haris selalu bilang "cie yang udah halal". Begitu terus ketika memberi selamat.

Mereka pikir produk cap MUI apa? Halal.

Haris dan Aruna memang sudah duduk di atas panggung kecil yang menjadi sebuah pelaminan.

Haris tidak berhenti tersenyum saat para tamu undangan bergilir memberi selamat.

Dia tampak berkali-kali lipat lebih ganteng dari biasanya, make up tipis juga tuxedo putih yang selaras dengan gaun Aruna.

“Ru, temen-temen gue udah pada ngasih selamat semua. Lah, temen lu mana? Satupun ga ada yang lu undang?”.

Aruna menatap Haris, “Gak tuh, gue undang satu temen gue. Lagian kita udah sepakat kan? Yang tahu pernikahan kita itu cuma temen-temen deket kita aja?”.

Haris mengangguk, ya memang itu syarat yang Aruna minta sebagai ganti syaratnya tempo hari yang Haris tolak. Tadinya Haris ingin mengundang semua teman sefakultasnya. Kalo bisa seluruh mahasiswa kampus.

Apa daya, dirinya tak bisa melawan keinginan nyonya Aruna.

Tamu undangan mulai berangsur-angsur pulang, semakin malam dan semakin sepi.

Tapi Haris belum melihat tanda-tanda satu teman Aruna yang katanya gadis itu undang.

“Ris, gue mimpi ga sih? Haris yang dulu cengeng dan selalu minta perlindungan dari gue, sekarang udah Minang anak orang aja. Yang bener lu ye jadi laki!”

Haris tersenyum teduh, lalu memeluk Yara dihadapan Aruna.

Aruna tentu terkejut, dia tidak cemburu. Dan bukan Yara yang dirinya undang, apa Yara datang kesini bersama Jeno? Tapi... kenapa Haris dan cewek itu terlihat begitu akrab? ada hubungan apa antara Haris dan Yara sebenarnya?

“Udah ah pelukannya, nanti istri lo cemburu!”. Kata Yara bercanda, membuat Haris terkekeh.

“Ru, selamat ya. Cepet-cepet kasih gue ponakan”. Tutur Yara, lalu gadis itu memeluk Aruna sebentar.

“Iya Ra, makasih ya”

Sebenarnya Aruna sangat rindu pada teman SMA nya ini, ingin lebih lama memeluknya. Tapi dia gengsi.

“Eh ya Ru, omong-omong. Lo ga undang temen-temen kita apa? Amelia, Chika, sama Yuna? Sekalian reuni gitu”.

Pertanyaan Yara, Aruna jawab dengan gelengan.

“Udah gue bilang, pernikahan ini privasi. Hanya dihadiri oleh tamu penting dan teman dekat”. Jawab Haris.

“Iya tapi kan. Amelia, Chika sama Yuna temen dekat Aruna juga”.

Aruna tersenyum kecil, “Itu dulu”. Katanya dengan wajah sendu.

“Sekarang gue cuma punya satu temen—

—AAAAKK! ARUNA GUE UDAH KAWIIN”.

Teriakan menggelegar itu membuat atensi semua orang terpusat pada gadis bergaun merah dengan wajah bule yang amat ceria.

Aruna geleng-geleng kepala, melihat tingkah sahabat satu-satunya yang dia punya sekarang.

Gadis itu naik keatas panggung, langsung memeluk erat tubuh Aruna.

My Naughty Girl [Haeryu]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang