TLLP-02

155 47 14
                                    

{ᏢᏒᎬᏉᎥᎾᏌᎦ ᏟᎻᎪᏢᏆᎬᏒ}
______________________________________

"Apa kau sudah mendengar berita, bahwa keturunan kerajaan Gonvinas yang pertama telah lahir?"

"Aku tak peduli."

"Kau yakin tak ingin tahu, ramalan apa yang muncul bersamaan dengan kelahirannya?"

"Apa yang kau katakan?"

"Batu itu..."

"Katakan dengan jelas!"

"Bersabarlah sebentar. Pangeran itu akan membawa kembali Moonstone yang hilang."

"Kau tidak berbohong bukan?"

"Untuk apa aku berbohong soal batu itu?"

"Ayo kita beri kejutan untuk mereka sebagai hadiah kelahiran sang Pangeran Mahkota."

______________________________________

Today|Chapter - 02

Happy Reading :)

[ᏆᎻᎬ ᏞᎾᏉᎬ ᎾᎰ Ꭺ ᏞᎾᎦᏆ ᏢᏒᎥᏁᏟᎬ]

2 Hari Setelah Kelahiran...

Berita kelahiran putra Mahkota kerajaan Gonvinas telah tersebar di seluruh negeri. Orang-orang bersuka cita merayakan kelahiran sang Penerus tahta kerajaan Gonvinas yang terkenal kuat itu.
Dan tibalah hari ini, hari di mana perayaan kelahiran sang Pangeran diselenggarakan dan hari ini juga adalah hari di mana wujud bayi sang Pangeran akan diperlihatkan kepada seluruh penduduk negeri.

Aktivitas di istana saat ini terlihat sangat padat, para pelayan berlalu-lalang untuk mempersiapkan acara yang akan di mulai tepat siang hari nanti.
Banyak prajurit bersiaga di sekitar istana dan tempat acara akan berlangsung. Zero memperketat keamanan di seluruh wilayah kerajaan, ia memiliki firasat buruk hari ini. Ia takut hal-hal yang membahayakan akan menimpa putra mahkotanya yang baru saja lahir.
Namun, ia terus saja berharap agar firasat dan kekhawatirannya ini hanya sebuah angin lalu saja.

"Yang Mulia, keamanan di wilayah bagian utara kerajaan telah diperketat. Para prajurit elemental angin dan cahaya sudah dikirimkan untuk bertugas di wilayah tersebut, sesuai dengan perintah anda, Yang Mulia."lapor seorang prajurit kepada Zero yang tengah duduk di atas singgasana miliknya.

"Bagaimana dengan para penyihir? Apakah mereka telah..."

"Sudah, Yang Mulia. Kekuatan mereka sudah disegel oleh para Captor kerajaan sejak kemarin. Dan para penyihir hanya bisa menggunakan mantra penyembuh serta mantra-mantra dasar untuk pertahanan diri mereka, jika sewaktu-waktu ada bahaya terjadi."

Zero bangkit dari singgasana miliknya, ia terkejut mendengar penuturan dari salah satu prajurit kepercayaannya itu.

"Apa?!"

"Bagaimana bisa para Captor kerajaan menyegel seluruh kekuatan para penyihir? Aku hanya memerintahkan untuk menyegel mantra dan kekuatan ilmu hitam saja. Tidak dengan yang lain!"seru Zero marah.

Prajurit tersebut semakin menundukkan kepalanya dengan posisi bertekuk lutut di hadapan sang Raja.

"Te-tetapi Yang Mulia...,"

"Mereka tidak akan berulah jika tidak ada mantra dan kekuatan ilmu hitam itu. Mereka tak akan berani bermacam-macam,"ujar Zero dengan tenang.

"bagaimana pun, mereka tetaplah rakyatku dan aku harus memberikan yang terbaik untuk seluruh rakyatku tanpa terkecuali."lanjutnya.

The Love of a Lost Prince [KTH]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang