TLLP-04

115 42 14
                                    

{ᏢᏒᎬᏉᎥᎾᏌᎦ ᏟᎻᎪᏢᏆᎬᏒ}
______________________________________

"Pakaikan kalung ini pada Victor dan Leo setelah kau sampai nanti. Kalung ini akan menahan dan menyembunyikan seluruh kekuatan mereka, hingga mereka kembali ke negeri ini."pesan Selena, sembari menyerahkan kotak berisikan kalung indah tersebut. Hector mengambil kotak itu dengan senang hati.

"Pergi dan kembalilah setelah kau mengantarkan mereka. Terima kasih Hector, aku titip Pangeran kecilku padamu." Hector mengangguk mendengar ucapan Selena.

Ia memejamkan matanya dan perlahan-lahan tubuhnya menghilang, meninggalkan percikan api kuning.
Disaat itulah tangisan Selena kembali pecah, ia terjatuh dan terduduk lemas di lantai. Ia berteriak menumpahkan segala kesedihannya setelah berpisah dengan putranya yang baru saja lahir ke dunia.

Ibu akan selalu menanti kepulanganmu, Victor.-Selena Gonvinas.....

______________________________________

Today|Chapter - 04

Happy Reading:)

{ᏆᎻᎬ ᏞᎾᏉᎬ ᎾᎰ Ꭺ ᏞᎾᎦᏆ ᏢᏒᎥᏁᏟᎬ}

•Bumi Manusia

"Ayah..."

Hector menunduk saat seorang anak kecil berumur 6 tahun itu memanggil dirinya sembari menarik-narik jubah panjangnya. Dirinya tersenyum pada bocah laki-laki itu.

"Ada apa, putraku?"tanya-Nya.

Leo Zenkai, bocah laki-laki berusia 6 tahun itu merupakan putra tunggal Hector. Bocah itu memandang sekitarnya dengan takut, ia memeluk kaki Ayahnya dengan erat.

Ia tak mengenal tempat ini!
Tempat ini sangat berbeda dengan pemandangan di negerinya. Jika di negeri kelahirannya menyuguhkan pemandangan yang indah dan asri, tempat ini sangat berbanding terbalik dengan negeri kelahirannya.

"Ki-kita di mana, Ayah? Di sini sangat mengelikan..."kata Leo dengan suara imutnya, namun tersirat ketakutan di matanya.

Hector mengusap kepala putranya dengan lembut, ia tersenyum sendu.

Oh Tuhan! Siapkah dirinya berpisah dengan putra sematawayangnya yang masih begitu kecil?

Tegakah dirinya pergi meninggalkan bocah berusia 6 tahun yang belum tahu apa-apa itu dengan sebuah tanggung jawab yang besar?

Apakah ia mampu melihat putra kecilnya menanggung tanggung jawab besar untuk melindungi calon Raja Agung di masa depan yang baru saja lahir di usia bocah itu yang masih sangat kecil?

Hector menitikan air matanya, dirinya tak sanggup membayangkan putranya yang masih kecil sendirian menghadapi rintangan kehidupan yang amat berat, setelah kepergian dirinya nanti.

Akan tetapi, di lain sisi Hector sangat yakin, jika ini memanglah takdir yang harus putranya hadapi. Ia sangat yakin dan percaya bahwa putranya akan kembali ke negerinya menjadi sosok elemental yang kuat dan tangguh.

Langit malam yang tadinya penuh dengan bintang dan bulan, tiba-tiba saja berubah menjadi mendung.
Para manusia yang tengah berlalu-lalang segera mengambil langkah terburu-buru, bahkan ada yang berlari.

The Love of a Lost Prince [KTH]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang