Jeon Ye-seul menghampiri Kang Sol A. Gadis itu sangat penasaran dengan Kang Sol A yang tiba-tiba saja dipanggil ke ruangan Yang Jong Hoon. Sejak tadi gadis itu begitu penasaran dengan nasib sahabatnya itu.
"Ada apa? Kenapa tumben sekali profesor memanggilmu keruangannya?" tanya Ye-seul.
Kang Sol A menggelengkan kepalanya. Gadis itu juga bingung akan memberi jawaban apa pada sahabatnya. "Tidak ada apa-apa. Aku hanya di suruh memakan cream bruelle di kantornya," jawab Kang Sol A sekenanya."Benarkah? Tumben sekali?" Ye-seul tampak keheranan. Sikapnya itu membuat Kang Sol A sependapat dengan keheranan yang dirasakan Ye-seul.
Paham dengan apa yang dipikirkan sahabtanya, Kang Sol A kembali menenagkan sahabatnya. "Setelahnya tidak terjadi apapun. Kami hanya makan, tanpa ada pembicaraan apapun, Ye-seul. Kau tau sendiri betapa mengerikannya dia kalau sudah bicara."Ye-seul terkekeh. Gadis itu paham betul tabiat dosen killer itu. Sesaat ia teringat akan sesuatu yang sejak tadi mengganjal pikirannya.
"Menurutmu itu wajar, eonni? Maksudku kenapa tiba-tiba dia bersikap baik?"
Kang Sol A menggeleng. Dirinya terlalu tidak peka. Berbeda dengan Ye-seul, gadis itu khawatir kalau mereka sedang menjalin hubungan terlarang. "Semoga bukan apa yang seperti aku pikirkan," batin Ye-seul.
"Ayo kembali ke asrama. Aku sudah lelah, ingin tidur," ucap Kang Sol A sambil menarik lengan sahabatnya.
------Malam itu, Kim Eun Sook dan Yang Jong Hoon sedang membahas sebuah kasus. Mereka berdiskusi hingga pukul 21.00 malam. Ada sedikit perdebatan mengenai kasus yang mereka tangani, namun hal itu tak berlangsung lama. Setelah panjang lebar diskusi mengenai kasus tersebut Kim Eun Sook tiba-tiba bertanya sesuatu.
"Apa sudah ada perkembangan mengenai Kang Sol A?"Yangcrates menghela nafas. Sesaat kemudian, tangannya terulur mengambil secangkir kopi yang mulai dingin. Lalu pria itu meneguk kopinya dengan pelan. "Baru aku menatapnya saja membuatku sedih. Aku tak pernah setakut ini berhadapan dengan 'putriku' meski aku terkenal angkuh."
"Kau hanya belum siap jika ada penolakan dari putrimu kan?"
"Lebih dari itu, aku justru takut gagal melindunginya, Kim."
Kim Eun Sook paham hal itu. Bersahabat lama dengan Yang Jong Hoon membuatnya hafal luar dalam isi pikiran duda keren itu."Jangan khawatir, kapanpun kau memerlukan bantuanku untuk menyatukan kalian, aku siap," ucap Kim Eun Soo. Yang Jong Hoon tersenyum tipis. Jarang sekali ia tersenyum seperti itu ketika berada dimanapun. "Gomawo."
"Yakk, aku harus pulang. Suamiku sudah menunggu di depan." Kim Eun Soo lantas beranjak dari tempatnya. Ia lalu pergi meninggalkan patnernya. Ruangan itu kini menyisakan ia seorang diri. Yang Jong Hoon pun akhirnya menyusul sahabatnya untuk pulang ke rumahnya.
----
Sementara itu, di tempat lain,
Han Joon hwi menatap layar hp-nya. Pemuda dengan lesung pipi itu tersenyum sejenak kala memperhatikan foto seorang gadis. Sambil terkikik pelan, Seo Jiho datang tiba-tiba dihadapan Han Joon hwi.
"Wohw.." teriak Han Joon hwi panik ketika Seo Jiho melirik hpnya. Senyum evil andalan Seo Jiho tercetak manis di bibirnya. Pemuda berkacamata itu pelan-pelan menggoda teman sekamarnya.
"Oh, jadi Kang Sol A ya, yang selama ini membuatmu cekikikan tengah malam?" tebak Seo Jiho tepat sasaran.
"Apaan sih, nggak," elak Han Joon hwi panik.
"Iya juga nggak apa-apa kok. Lagian juga nggak bakal ketahuan, dia kan mahasiswi paling nggak peka se Hankuk Univesity."
"Huh, sok tahu kamu."
"Aku memang tahu, yang lain juga. Kamu saja yang nggak nyadar. Astaga, maksudku kalian," ujar Seo Jiho.
"Kenapa kau bisa mengatakan seperti itu. Omong kosong," ucap Han Joon Hwi mengelak sekali lagi.
"Aku tak menyangka. Orang jenius sepertimu ternyata sama tidak pekanya dengan Kang Sol A. Akui saja kalau kau menyukainya. Sikapmu itu tidak bisa membohongi kami," ucap Seo Jiho.
Han Joon hwi tertegun. Hatinya mulai galau. Benarkah ia menyukai gadis ceroboh itu?
"Mungkin sekarang kau bingung. Tapi coba pastikan siapa yang lebih banyak menyita pikiranmu saat ini." Seo Jiho mencoba bersikap bijak. Pemuda itu lantas pergi merebahkan tubuhnya di atas kasur. Beberapa saat kemudian, pemuda berkaca mata itu telah terlelap kedalam mimpinya.
Han Joon hwi masih termenung. Pelan-pelan menyadari sikapnya terhadap Kang Sol A berbeda saat dulu ia mendekati Kang Sol B. Senyum yang hanya ia tunjukkan saat berdua bersama gadis itu, Kang Sol A sang mood booster di kelompok belajar. Bahkan ia sampai rela mamasang cctv dekat rumahnya demi memastikan Kang Sol A aman. Mengikuti kemanapun Kang Sol A pergi dan juga melempar godaan agar gadis itu kesal. Ia merasa heran, kenapa dengan gadis itu, ia merasa terbuka, bebas berekspresi dan jauh lebih bersemangat.
'Jadi, ini toh rasanya menyukai seseorang. Sampai segala sesuatu berhubungan dengannya selalu menjadi hal menarik dan candu yang memabukkan,' batin Han Joon Hwi.
Pemuda itu perlahan mulai menerima, bahwa ia menyukai Kang Sol A. Ia tersipu malu, baru menyadari perasaannya saat ini. Akhirnya terjawab sudah kebimbangannya selama ini. Untuk malam ini, akhirnya ia bisa tidur nyenyak. Sambil tersenyum, berharap malam ini ia memimpikan Kang Sol A
------
"Hatchingggggg.... Errr siapa nih yang sedang ngomongin aku? Awas aja ngomongin yang jelek-jelek," ucap seseorang yang tak lain adalah Kang Sol A.
To be continue
A/n : BUCIN SOL A SI JOON HWI 👏👏👏👏 seenggaknya biarkan kapalku SolHwi berlayar dalam imajinasi nyata saya😂😂😂😂
Oya. Maaf saya g biasa pakai loe gue end😜
KAMU SEDANG MEMBACA
How Do You Feel?
FanfictionKang Sol A, tidak menyadari bahwa dirinya adalah putri salah satu profesor dikampusnya. Sedangkan sang profesor baru mengetahui jika Kang Sol A putrinya, adalah dari pesan misterius. Akankah Kang Sol A mengetahui rahasia yang mereka sembunyikan sela...