Epilog: Twins

215 22 11
                                    

Lima tahun kemudian

Dua bocah berlarian ke sana kemari di dalam sebuah rumah mewah. Dua bocah berusia tiga setengah tahun itu sebenarnya tengah bersembunyi dari seseorang yang sejak tadi mencarinya.

"Annie, Abby, kalian sembunyi dimana?" tanya seseorang yang tengah kebingungan mencari bocah kembar itu.

Seseorang itu adalah Yang Jong Hoon. Pria yang masih mengajar di fakultas hukum universitas Hankuk itu tengah di sibukkan hari liburnya dengan menjaga cucu kembar kesayangannya. Annie dan Abby adalah anak kembar identik berjenis kelamin perempuan. Mereka aktif, lincah dan cerewet seperti ibunya Kang Sol.

"Come on, grandpa sudah lelah." Yang Jong Hoon tampak putus asa. Sejak tadi mereka bersembunyi, ia tak menemukan si kembar. Padahal pria itu sudah mencarinya hingga ke sudut rumah namun nihil, cucunya terlalu pintar untuk bersembunyi.

"BHAAAAAAA...."

Yang Jong Hoon terperenjat. Teriakan itu dari suara si kembar. Si kembar berhasil mengagetkan kakeknya yang tampak kebingungan mencari mereka.

"Astaga, kalian mengagetkan grandpa."

Si kembar tertawa puas. Khas anak kecil yang seperti mendapat lotre. Kedua bocah itu lantas menaikkan kedua tangannya pertanda keduanya ingin di gendong sang kakek setelah capek bersembunyi.

Yang Jong Hoon tersenyum. Dengan sekuat tenaga ia menggendong kedua bocah itu dan membawanya ke kursi makan masing-masing. Maklum saja ini jam makan siang.

"Glannpa, nie lapal (grandpa, Annie lapar)," ucap Annie.

"Bi lapal juja (Abby lapar juga)," ucap Abby mengikuti saudari kembarnya.

"Sabar ya cucu-cucuku yang cantik. Sebentar lagi makanan kalian matang." Dengan gemas, Yang Jong Hoon mengusap kepala si kembar. Tak ada yang lebih menggemaskan ketika mereka merengek minta makan.

"YEEEYYY."

Asisten Yang Jong Hoon pun telah selesai memasak. Ia lantas memberikan si kembar makanan kesukaan mereka. Si kembar girang. Mereka makan dengan lahap. Yang Jong Hoon sesekali menyuapi mereka sambil menikmati makan siangnya. Kegiatan seperti inilah yang selalu ia rindukan kala weekend tiba.

"Abissss..." ucap Abby mengangkat piringnya. Hal yang sama pun juga dilakukan Annie.

Yang Jong Hoon terkekeh. Nafsu makan si kembar sama besarnya dengan ibunya. Oh, bicara soal ibu si kembar, saat ini pasti sedang berkencan dengan menantunya dan akan kembali malam hari untuk menjemput si kembar.

Pria itu terkekeh. Bisa-bisanya kencan malah meninggalkan mereka disini. Yang Jong Hoon sendiri tak keberatan. Asal mereka selalu rukun itu cukup membuatnya tenang.

---------

Kang Sol dan Han Joon Hwi pulang lebih cepat. Jam masih menunjukkan pukul 15.00 sore, Kang Sol dan Han Joon Hwi di sambut asisten rumah tangga.

"Ahjuma, kenapa di rumah sepi?" tanya Kang Sol keheranan.

"Si kembar sedang tidur bersama tuan Yang."

"Oh, tidur ya. Tidur di kamar appa atau kamar si kembar?" Han Joon Hwi penasaran.

"Dikamar si kembar, tuan."

Kang Sol dan Han Joon Hwi bertatapan. Mereka lantas pergi  memeriksa kamar si kembar. Pelan-pelan Kang Sol membuka pintu kamar anaknya, diikuti Han Joon Hwi dari belakang. Kang sol dan Han Joon Hwi memasuki kamar itu.  Pandangan pertama Kang Sol dan Han Joon Hwi terarah pada ranjang berwana pink di depan mereka. Yang Jong Hoon di apit si kembar tengah tertidur pulas. Si kembar Abby bahkan terlelap di dada bidang Yang Jong Hoon, sementara Annie tidur memeluk boneka teddy bearnya.

Keduanya tersenyum. Mereka tampak manis ketika tidur. Entah kenapa ia malah tidak tega membangunkan si kembar dan Yang Jong Hoon. Dilihatnya Yang Jong Hoon tampak lelah menjaga mereka sewaktu Kang Sol dan Han Joon Hwi keluar menemui klien.

Mereka sepakat beranjak tanpa menimbulkan suara dari dalam ruangan itu.  Kang Sol dan Han Joon Hwi pun akhirnya memutuskan menginap di rumah Yang Jong Hoon malam ini. Sesekali mumpung weekend menginap,  pikir mereka saat itu.

The End

A/N: KHUSUSON YANG UDAH SUPPORT AKU, (READ, KOMEN, VOTE, SIDER) INI EPISODE TERAKHIR HOW DO YOU FEEL... TERAKHIR, GA ADA LAGI CERITA LAIN DI JUDUL INI. SEE U. TERIMA KASIH 😘😘😘

How Do You Feel?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang