3 bulan kemudian
Sidang perkara kasus pemboman sebulan lalu telah di limpahkan kasusnya ke kejaksaan tinggi. Tahap proses sidang pun sudah di gelar dan hari ini adalah hasil keputusan serangkaian sidang.
Pada sidang kali ini agenda acara adalah pembacaan keputusan. Yang Jong Hoon dan Kang Sol A berharap hukuman setimpal. Bagi Kang Sol A, meski sidang ini melibatkan kakek kandungnya, hukum tetaplah harus di tegakkan.
Jam menunjukkan pukul 11.30 siang. Para hakim dan jaksa telah kembali duduk di meja persidangan. Hakim ketua lantas meminta hadirin untuk tenang mendengarkan keputuasan hakim.
Hadirin yang berada di ruang sidang itu menunggu dengan tenang dan perasaan tegang. Tidak lama dari itu hakim ketua membacakan hasil putusan. Hakim memutuskan terdakwa bersalah telah merencanakan aksi terorisme yang menyebabkan korban jiwa dan kerusakan insfrastruktur ruang publik dan dijatuhi hukuman mati.
Keputusan ini dinilai adil. Karena memang tindakan kejahatan terorisme adalah kejahatan kemanusiaan. Terdakwa yang mendengar keputusan itu hanya tersenyum getir. Hakim memberikan kesempatan kepada terdakwa untuk berbicara.
"Saya Kang Frederick menerima keputusan hakim. Saya ingin meminta maaf kepada semua korban juga yang terdampak oleh perbuatan saya. Saya tidak menyangka putri kesayangan saya sendiri juga ikut menjadi korban tewas. Saya sungguh menyesali perbuatan saya."
"Apa anda ingin menyampaikan hal lain?" tanya sang hakim kepada terdakwa.
Kang Frederick lantas kembali berbicara. "Saya Kang Frederick, meminta maaf yang setulusnya kepada mantan menantu saya Yang Jong Hoon atas perbuatan saya di masa lampau, juga terhadap cucu saya Emilly Kang Sol. Saya berharap mereka tidak memafkan saya. Itu saja yang ingin saya sampaikan, yang mulia bapak hakim."
Persidangan lantas ditutup dengan ketok palu dari hakim. Semua ikut bahagia, namun dari sisi Yang Jong Hoon dan Kang Sol A, sedikit rasa iba.
---------
Yang Jong Hoon terdiam sejenak di kantornya. Menatap tumpukan berkas dan kertas jawaban dari mahasiswanya membuatnya sedikit lapar. Ia bermaksud mengajak putrinya makan. Tapi sepertinya putrinya sedang asyik pacaran dengan Han Joon Hwi.
Tok tok tok. Terdengar ketukan pintu dari arah luar ruangan Yang Jong Hoon.
"Masuk." Perintahnya tanpa mempedulikan siapa yang telah mengganggu waktunya.
"Appa. Ayo makan siang," ucap Kang Sol A seraya membawakan bento buatannya tadi pagi.
"Appa kira kau sedang bersama Joon Hwi." Yang Jong Hoo tampak berbinar. Ia tak keberatan kalau yang menggangunya adalah putri semata wayangnya.
"Dia tidak masuk hari ini. Katanya mengurus sesuatu."
"Kau tidak tanya?"
"Tanya sih. Dia bilang mau mengurus dokumen pernikahan kit-
Yang Jong Hoon tersenyum. Putrinya tiba-tiba sadar atas ucapannya. "Dia pria baik. Pria baik yang berani berkomitmen. Appa merestui kalian."
To be continue
A/n : mendekati ending ya gaess.... See u next chapter

KAMU SEDANG MEMBACA
How Do You Feel?
FanfictionKang Sol A, tidak menyadari bahwa dirinya adalah putri salah satu profesor dikampusnya. Sedangkan sang profesor baru mengetahui jika Kang Sol A putrinya, adalah dari pesan misterius. Akankah Kang Sol A mengetahui rahasia yang mereka sembunyikan sela...