Chapter 8 - Je suis confus

649 30 20
                                    

-Raka PoV-

"A-aku harus segera pulang" Raka cepat! Cepat!! Dia bisa melakukan hal yang lebih aneh lagi!!

"Kenapa? Mmm, temani aku sebentar lagi. Tanggung" Ku dorong dia sekuat tenaga. Syukurlah dia mengalah padaku.

"Jawab aku" Ya ampun susah banget sih bicara sama orang ini.

"Se, sepupu ku akan datang malam ini. Aku harus segera pulang sebelum makan malam"

Deg deg deg. Santai... santai... Jangan sampai ketahuan kalau aku boho--

"Aku gak percaya, telpon dia sekarang" Oh My GEE!! Aku lupa kalau dia Arga.

Aduh pakai alasan apa lagi nih. Bisa-bisa aku di cap pembohong dan gak akan pernah bisa bohong lagi. Hatiku menangis. Segera aku ambil HPku di tas. Tiba-tiba Arga mengambil HP yang ku pegang.

"Apa yang--"

"Nama kontaknya siapa?"

Sret, sret, sret. Kunci terbuka. Aku hanya mengerutkan alisku dan memandangnya tak percaya. Dari mana dia tau kunci layar HPku?

"..k-kok bisa...?"

"Aku pengamat yang baik loh" Ujar Arga tersenyum bangga.

"...jadi... Namanya?" Eh, kenapa malah bengong.

"Kak Jack"

"Hmm... Cowok ya?" Gumamnya. Apa itu juga MASALAH bagimu?

Tuut... Tuuut... Jelas banget ini di LOUDSPEAKER!!

"Gawat, gawat, gawat. Alamat buruk. Dengan begini aku udah skak mat. Bodoh. Aku emang payah banget kalau ngebohongin orang" Dalam hatiku berdoa agar ada keajaiban yang terjadi.

"...Sore, Kaka~ Ada apa kok tiba-tiba telpon? Jarang banget"

Kak Jack, sepupu ku, adalah teman kecil Kak Nathan dulu. Sebenarnya namanya sih bukan Jack, tapi entah kenapa Kak Nathan memanggilnya seperti itu dulu. Ya udah ku panggil dia Kak Jack juga. Usianya gak beda jauh dengan Kak Nathan, jika ia masih hidup sekarang. Jadi, balik ke kondisi awal dimana pembicaraan aneh ini di mulai.

"Sore, Kak Jack..." Aku harus mulai dari mana yah?

"...Malam ini mau makan malam apa?" Ya amplop, mati aku, mati aku. Arga masih memandangku. Memandangiku!! Ada hawa-hawa negatif nih.

"...Lho kok... Hmm..." Suaranya mulai menghilang. Ada suara keramaian seperti di stasiun kereta. Dimana dia sekarang? Kak Jack?! Ku mohon bicara lah seadanya. Ngawur pun gak papa, eh, jangan deh. Semoga dia peka, kan sudah lama kita mengenal. Sini, ku transfer telepatiku deh kalau gak peka-peka.

"Hmm... terserah Kaka aja, sepertinya aku gak bisa ngasih kamu surprise nih. Ehehee..." Eh, kok... Ini artinya...

KAK JACK BENERAN DATANG MALAM INI??!!! YUHUUU~

"Heh... Gitu ya. Gak usah surprise-an segala. Kak Jack datang dengan selamat aja udah cukup. Paman dan bibi gak ikut juga?" Oh Ya Tuhaan... Rasanya terharu. Senyumku tak bisa berhenti. Terima kasih telah mendengar tangisan hati seorang anak yatim piatu. Hiks. Hatiku bahagia.

"Yah... Mereka sibuk terus akhir-akhir ini. Cuma aku yang nganggur di rumah, jadi ku putuskan hari ini mampir ke rumahmu" Oke Kak Jack, udah cukup sampai di sini. Nanti pembicaraan ini malah makin aneh dengan kebetulan-kebetulan yang bermunculan.

"Yah udah. Kak Jack, ku tunggu kedatanganmu. Hati-hati ya"

"Bye, Kaka... Masakin aku yang wenak-wenak ya... Kamu kan tipe istri ida-- Tuk" Ku lihat Arga sudah menaruh HPku diatas meja. Aku kan belum say good bye sama Kak Jack. Main matiin aja.

Love is Simple [BxB]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang