Chapter 12 - Trust You

469 31 5
                                    

Sandy -PoV-

Melihat mereka berdua rasanya:

"IT'S THE WORST THING THAT I'VE NEVER MET BEFORE"

Bisa-bisanya Arga seperti itu, dan parahnya disini AKU GAK TAU APA-APA.

"Raka, bisa berdiri kan? Atau mau aku gendong?" 

Ack, apa-apaan tingkah kalemnya itu. Sama sahabatnya sendiri aja gak pernah gituin. Pake jampi-jampi apaan sih anak kunyuk satu ini.

"Ghem, Sand" DEG. Merinding seketika. 

Dhea membuyarkan pandanganku dari dua insan yang amat sangat membuat kacau pikiranku saat ini. 

"Ssst... Dhea, sejak kapan Arga berubah halauan extreme kayak gini? Bosen idup dia?" Bisikku.

"Meneketehe. Aku aja shock gila"

"Kamu sadarin tuh Arga, ini gak bener. Balikin Arga kayak dulu. 

Aku gak tahan liat dia gini. Tuh lihat, aku merinding sedari tadi gak berhenti-berhenti. Brrr" Dhea berhenti melihatku dan sejenak memandang mereka berdua.

"Hmm... Aku gak yakin bisa semudah itu kalau belum dicoba. Bentar Sand" Perasaanku kok gak enak ya?

Dhea bergegas menuju mobil Arga. Ia menutup paksa pintu mobil yang akan Arga buka dan menyeretnya menuju sisi belakang mobil. 

Mereka membicarakan sesuatu yang-aku-gak-tau-apa lagi dan—

BUUKK. Suara keras itu menghantam perut Arga. 

"OI... DHEA!! Gak usah digituin juga kali!!" Aku hanya meringis melihat hal yang tidak senonoh dan seharusnya tidak ditonton anak kecil.

"Cih, APAAN SIH KAMU! GAK USAH MAIN TONJOK-TENDANG GITU—UHUKK!!" 

Arga mengerang kesakitan. Ia jongkok memegang perutnya lalu berdiri lagi dengan garis lebam di pelipis kanannya. Miris banget.

"Aku masih belum puas!" 

"Buset dah nih anak, STOP IT!" Aku menghalang-halangi kepalan tangan yang akan diluncurkan Dhea.

"Biarin aja, Sand. Biar dia puas" Ujar Arga dengan tenang. 

"HAAH?!" Makan apa sih nih anak, flat banget dikeroyok Dhea. Biasanya gini-gini nih mereka duel dan disorakin anak se-sekolah.

"Minggir Sand, kamu mau jadi penggantinya Arga, HAH?!" Aduh, pandangan Dhea udah berubah bengis gini. Gak mau ikut-ikutan deh.

Satu menit berlalu. Aku membiarkan Dhea mengerahkan seluruh kekuatannya kepada Arga. Arga sama sekali tidak membalas serangan Dhea. Kalau di game Tekken nih, seharusnya Arga udah nge-cheat dan membuat Dhea bertekuk lutut. Tapi... Beuh, parah,  Arga udah K.O. sekarang. 

"Dhea! Udahan napa!!" Orang mana yang bisa tahan liat sohibnya dikeroyok abis-abisan. 

"Urusanku udah selesai. Jawabannya 'GAK BISA' dan 'UDAH PERMANEN', Sand. Bye! Aku mau pulang" 

WHAT?! Gitu aja?! Dhea pun pergi tanpa menoleh ke belakang lagi.

"Arga, oi! Sadar OI!!" Ku guncang-guncangkan badannya.

"Ck, diam Sand! Sakit tau—Uhuk... Sand... Boleh... minta tolong gak?" Ia mengusap-usapkan bajunya yang kotor karena cap sepatu Dhea. Urus aja tuh badan!

"Sebenernya aku udah gak bisa nolongin kamu lagi"

"Sand... Please! Situ masih sohib kan? Ya YAA—Uhuk Uhuk!!" 

Love is Simple [BxB]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang