ke 7

100 19 2
                                    

_happy reading_

Setelah semua memori kelam itu berputar tanpa henti. Tangis kyungsoopun pecah. Dia membekap mulutnya sendiri agar tidak terdengar terlalu kencang. Untung saja halaman belakang sekolah jarang di kunjungi orang-orang. Sehingga tidak ada yang bisa melihat betapa rapuhnya dia.

"hiks!hiks!" tangisnya yang pelan terdengar pilu. Dadanyapun naik turun karena sesak.

"aku tidak membunuhnya. Dia terjatuh sendiri. Hiks! Hiks! Aku bukan pembunuh!" racaunya seorang diri. Kyungsoo memukul-mukul tempat duduk itu. Tak ada rasa sakit saat memukulnya. Semua kesakitan itu sudah berkumpul didadanya. Tak peduli dengan tangannya yang lecet karena memukul bangku besi itu.

"aku bukan pembunuh! Tidak! Aku tidak membunuhnya!" kini dia beralih memegang kepalanya yang sakit. Kepalanya terasa sangat berat. Kyungsoo tidak berhenti menggeleng.

"Bukan! Bukan aku yang membunuhnya! Aku tidak membunuhnya. Hiks! Dia terjatuh sendiri. Aku tidak membunuhnya hiks!

Chanyeolpun datang setelah mencari kemana-mana. Dia tidak sanggup melanjutkan langkahnya yang berat. Setelah melihat keadaan kyungsoo yang lemah dan rapuh. Dia banjir oleh air mata. Tatapannyapun sangat memilukan. Chayeolpun ikutan sedih. Air matanyapun juga menetes. Dadanya juga ikut sesak. Chanyeol benar-benar ingin tau apa yang membuat gadis itu terlihat sangat lemah.

Chanyeolpun tidak bisa menghampirinya. Dia takut jika kehadirannya menambah rasa sakit kyungsoo. Kini dia hanya bisa melihatnya. Memandanginya dari jauh dan ikut merasakan kepedihannya.

Setelah tangisnya reda. Kyungsoo memboyong dirinya keluar dari sekolah. Dia tidak ingin belajar untuk hari ini. Kyungsoo tidak peduli dengan penjaga sekolah itu. Dia terus berjalan.

Chanyeol yang melihat bapak penjaga itu, menghampirinya. Chanyeolpun menghentikan pak penjaga itu. Dia memohon untuk sekali ini saja mereka di biarkan pergi. Karena luluh oleh tatapan memelas chanyeol. Bapak penjaga itu membiarkan mereka pergi.

"kyungie! Maafkan aku" kyungsoo diam. Seolah tidak mendengarnya.

"mau pergi kemana?" kyungsoo tetap diam. Tatapan matanya kosong dan tidak peduli dengan apapun sekarang.

Chanyeol pasrah. Dia hanya bisa mengikuti gadis itu dari belakang. Dia tahu semua masalah ini. Dialah biang keladinya. Mulutnya memang tidak bisa di kontrol.

Kyungsoo menghentikan langkahnya. Chanyeol yang heran menghampiri kyungsoo yang berhenti.

"kau tidak tau pergi kemana? Bagaimana ketaman biasa dekat rumah. Sekarang tamannya pasti sepi" tanya chanyeol saat sampai tepat di belakangnya. Chanyeol menatap punggung kyungsoo hingga matanya tertuju pada tangan kyungsoo yang memar.

"kenapa tanganmu?"chanyeol mengambil sapu tangan di sakunya. Dia mengikat sapu tangan itu di telapak tangan kyungsoo.

"jangan baik padaku."

"kenapa? Aku suka melakukannya"

" untuk saat ini tak bisakah kau tinggalkan aku sendiri"

Chanyeol terdiam. Menatap mata kyungsoo lekat-lekat. Gadis itu memasang tembok yang sangat tinggi sekali. Hingga ia tidak bisa melompatinya. Akhirnya chanyeolpun pergi meninggalkan kyungsoo disana. Membiarkan kyungsoo berjalan sendiri. Sesaat chanyeol ragu tapi dia tau gadis itu tidak ingin di ganggu sekarang.

__

Chanyeol kembali ke sekolah. Dia masuk saat pergantian jam. Orang-orang terheran melihat kedatangannya yang sangat terlambat. Tak terkecuali baekhyun. Diapun menghampiri chanyeol di kursinya.

"darimana saja? Pergi kemana tadi? Aku melihatmu mencari sesuatu seperti orang bingung"

"kembalilah ketempat dudukmu. Kepalaku sakit"

_I like me better_ chansooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang