Bab 13: Kesedihan Farah

29.4K 3K 89
                                    

"Kau mau kemana?" Tanya Alex ketika dia dan Arcio selesai meeting dengan klien.

Arcio yang berniat akan pergi dari ruang rapat pun mengurungkan niatnya.

"Aku ada urusan dad," ujar Arcio dengan dingin.

"Urusan apa? Ingat, mommy meminta kita pulang untuk makan siang di rumah." Larang Alex.

Arcio menatap kesal Alex dia berniat akan ke rumah sakit untuk melakukan tes DNA.

"Aku akan pulang jam 2 nanti, aku sudah bicara dengan mommy." Jelas Arcio.

Arcio kemudian pergi tanpa menunggu Alex kembali berbicara, dia harus segera pergi ke rumah sakit.

Sesampainya di sana, Arcio mencari ruangan dokter. Setelah menemukan, dia mengetuk pintu dan menunggu sahutan dari dalam.

"Masuk!"

Cklek!

Terlihat pria berseragam dokter menatap Arcio dengan dahi berkerut.

"Arc?"

"Om Rendra, selamat siang. Maaf mengganggu waktunya," ujar Arcio.

Arcio berjalan mendekati Dokter bernama Rendra itu.

"Duduk Arc, tumben kamu menemui om. Apa kau perlu sesuatu?" Tanya Rendra.

Arcio duduk dan menyilangkan kakinya, dia mengeluarkan sesuatu dari balik jasnya dan memberikannya di hadapan Rendra.

"Apa ini?" Tanya Rendra sambil mengambil benda tersebut.

"Aku mau om melakukan tes DNA terhadap kedua sample tersebut," ucap Arcio.

"Tapi ini rambut siapa?" Tanya Rendra menatap Arcio dengan tatapan bingung.

"Rambut daddy dan sepupuku." Jawab Arcio.

Rendra membekap mulutnya, dia menatap Arcio dengan tatapan tak percaya.

"Apa kau curiga Alex selingkuh dengan adik iparnya?" Beo Rendra.

"Ck, bukanlah om! Aku curiga jika Kenzo adalah adik bungsuku. Wajahnya mirip dengan mommy, gelagat om Axel juga aneh ketika aku mendekati Kenzo. Seperti ada hal yang dia sembunyikan, kecurigaanku semakin bertambah saat aku mencurigai jika Keisya bukan anak kandung daddy." Terang Arcio.

"Kenzo ... Anak bungsu Axel? Aku memang belum pernah melihatnya, dan bagaimana bisa kamu mengatakan jika Keisya bukan adik kandungmu?" Heran Rendra.

"Gampang saja, tidak ada kemiripan di antara kami dengannya. Hati ku mengatakan jika Kenzo lah adikku," Ujar Arcio.

Rendra mengangguk, dia tak mengerti tentang keluarga temannya Alex. Tapi satu hal yang ia tahu, temannya itu akan melakukan apapun demi mencapai tujuannya.

"Yasudah, om akan melalukan tes DNA pada daddy mu dan adikmu. Tapi ... Apa ini rahasia?" Bisik Rendra dengan mendekatkan wajahnya pada Arcio.

"Ya tentu saja," ujar Arcio dengan santai.

"Apa om dapat bayaran tutup mulut?" Tanya Rendra dengan menaik turunkan alisnya.

Arcio berdecak sebal, dia merogoh saku dalam jas nya dan mengambil sebuah kunci.

Hap!

"Mobil Bentley, sudah ada di parkiran apartemenmu." Ucap Arcio sambil melempar kunci tersebut pada Rendra dan di tangkap baik oleh pria tersebut.

"Ku pastikan rahasia ini akan aman," ujar Rendra dengan senyum mengembang.

Arcio bangkit dari duduknya, dia membenarkan jasnya dan pergi begitu saja dari ruangan Rendra.

Don't you miss me? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang