Bab 1: Syarat menjadi penerus

91.8K 5.2K 67
                                    

CERITA MURNI HASIL IMAJINASI!! KHAYALAN DAN BUKAN KENYATAAN!!

##HAPPY READING##

Di sebuah ruangan, kini ke tiga pria tengah duduk untuk membahas sesuatu yang penting.

"Kalian berdua merupakan calon pewaris Matteo, kau Alex menjadi calon pewaris pertama dan kau Axel menjadi calon pewaris kedua. Salah satu dari kalian akan menduduki kedudukan pewaris jika kalian telah memiliki anak perempuan." Ucap seorang pria yang lebih dewasa di bandingkan yang lain. Dia adalah Abercio Rivan Matteo, seorang pria berumur 58 tahun.

"Mana bisa begitu pah, kami tidak bisa menentukan bagaimana gender anak kami," ujar seorang pria yang lebih muda di banding yah lain. Dia adalah Axel Rivando Matteo, pria berumur 35 tahun.

Sedangkan kembarannya, Alexander Rovando Matteo hanya diam menatap keduanya.

"Sudah menjadi syarat turun temurun di keluarga ini, penerus harus memiliki anak perempuan," ujar Abercio.

"Alu setuju!" Seru Alex.

"Kak, kita sudah sama-sama memiliki 3 orang putra. Syarat ini sungguh konyol!" Kesal Axel.

"Apa kau takut jika nantinya aku lah pemenangnya huh?" ujar Alex dengan tatapan meremehkan.

Axel menghela nafasnya, kakak kembarnya sama gila nya seperti sang ayah. Kejam dan sangat dingin, Axel sangat kasihan dengan istrinya. BAgaimana jika istrinya tertekan karena permintaannya?

"Keputusanku sudah bulat, sebentar lagi umurku 60 tahun itu artinya posisi penerus harus segera terganti. Kalian paham!"" Tegas Abercio.

Axel mengangguk pasrah, sementara Alex mulai menyunggingkan seringainya.

"Apakah istri kalian tengah hamil?" Tanya Abercio.

"Yah, istriku hamil." Jelas Axel.

Abercio tersenyum, kemudian tatapannya beralih pada Alex yang terdiam.

"Aku belum memeriksanya." Acuh Alex.

"Cepat periksa istrimu, papah tunggu kabar bahagia itu," ucap Abercio.

***

Alex kembali ke kediamannya, baru saja dia membuka pintu seorang wanita uang tampak anggun sudah menyambutnya dengan pelukan hangat.

"Kau merindukanku?" Tanya Alex sambil balik mendekap wanita tersebut.

"Tentu saja, aku selalu merindukan suamiku." Terangnya. Dia adalah Fara Vania. Wanita berumur 34 tahun itu merupakan istri dari Alex.

Fara melepas pelukannya, dia menatap suaminya dengan senyum mengembang. Alex yang di tatap seperti itu pun menjadi bingung, karena tak biasanya sang istri tersenyum lebar seperti ini.

"Ada hal yang membuatmu sangat senang?" Tanya Alex dengan satu alisnya yang terangkat.

Tangannya masih merangkul pinggang ramping sang istri.

Terlihat, Fara memberikan sebuah benda persegi panjang dengan dua garis merah tepat di depan wajah Alex.

"Aku hamil," ujar Fara dengan senang.

Alex tersenyum, raut bahagia terpancar dari wajahnya.

"Benarkah?"

"Yes, aku hamil dan kini usianya sudah memasuki 6 minggu. Tadi aku pergi periksa, aku sangat berharap jika bayi ini perempuan!" Bahagia Fara.

Alex memeluk erat istrinya, dia memberikan kecupan di kening sang istri.

Alex pria yang dingin dan tak tersentuh, siapapun yang mencari masalah dengannya akan berakhir mengenaskan. Entah kehilangan usaha ataupun mendekam sangat lama di penjara.

Don't you miss me? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang