Bab 18: terbongkar

21K 1.9K 47
                                    

Axel menimang si kecil dengan penuh kasih, seperti biasanya Kenzo tak mau lepas dari sang ayah. Mulutnya sudah tersumpal pacifier, dan sedari tadi tangannya memainkan telinga sang ayah.

Orang-orang yang berada di kamar Kenzo pun sibuk dengan ponsel, hingga suara pintu terbuka mengalihkan tatapan mereka.

Cklek!

"Sayang?"

Farah yang kaget mendapati suaminya menyusulnya pun segera beranjak, bahkan tak hanya suaminya. Kedua anaknya yang lain pun datang bersama sang suami.

"Kamu menyusulku?" Tanya Farah.

"Bagaimana tidak aku menyusuli kamu, anak bujangmu membawa kabur istriku." Sindir Alex pada putra sulungya yang kembali asik bermain ponsel.

Tatapan Alex beralih menatap saudara kembarnya yang menimang Kenzo, bocah yang baru dia ketahui kalau ternyata dia adalah anaknya.

"Sekalian, aku juga ingin menjenguk putraku."

Perkataan Alex sontak membuat Arcio serta Axel menatap kaget ke arahnya, melihat tatapan keduanya Alex pun memberikan seringai di bibirnya.

"Ada apa? Kenapa wajah kalian kaget seperti itu? Kami saudara kembar, anaknya berarti anakku juga kan?" Canda Alex.

"Benar, Kenzo juga putra kami." Sahit Farah.

Deva mengangguk sembari tersenyum, dia merasa semakin banyak yang sayang pada Kenzo maka akan semakin baik.

Axel menyerahkan Kenzo pada Kevan, "Aaa!! Nda mau nda mau!! Hiks ... Nda mauuu!!" Rengek Kenzo ketika duduk di pangkuan Kevan.

"Sebentar sayang." Bujuk Axel.

"NDAAAA!!! HIKS HUAAA!!! YAYAH!!!"

Terpaksa Axel kembali mengambil Kenzo dari pamgkuan Kevan, dia kembali menimang Kenzo. Netranya beralih menatap Alex yang berjalan menghampiri nya, dia pun berdecak sebal.

"Bisakah kakak jangan mendekatiku?" Linta Axel.

"Kenapa?" Sontak Alex menghentikan langkahnya.

"Kamu habis perjalanan jauh, pasti membawa virus dari luar. Aku tidak mau Kenzo memdapatkan virus darimu."

Alex mengangkat satu alisnya, dia meneliti penampilannya. Dimana virus yang Axel maksud? Bahkan dirinya tidak mengizinkan orang lain menyentuh jas nya.

"Bersihkan dulu dirimu, nanti anakku terkena virus. Mending kalau Virus kuman biasa, kalau Virus pikiran cetekmu bagaimana?"

"Kau!!" Geram Alex saat Axel mengatainya pikiran cetek.

Farah dengan cepat menghampiri suaminya, dia mengelus lembut dada Alex untuk meredakan amarahnya.

"Jangan peepanjang masalah, lebih baik mas lakukan saja. Kalian lasti bawa barang kan ke hotel?"

"Sudah, lebih baik kalian bersihkan diri kalian dulu." Sambung Farah tak ingin perpanjang masalah.

Akhirnya Alex dan kedua putranya membersihkan diri. Farah dan Arcio pun ikut pulang ke hotel. kini, tinggallah keluarga Axel yang menemani Kenzo.

"Sudah tidur mas?" Tanya Deva sembari mendekati putranya yang masih berada di gendongan Axel.

"Belum."

Bukan Axel yang menjawab, melainkan Kenzo. Memang mata anak itu masihlah segar, belum sayu seperti biasanya kalau di tidurkan.

"Ken kenapa belum bobo? Lapar?" Tanya Deva sembari memgelus punggung sempit putranya.

"Nda." Sahut Kenzo dengan lemas.

Don't you miss me? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang