Bab 20: kemarahan Farah

21.1K 2K 112
                                    

BANTU TANDAI TYPO KAWAN😁

AXEL!!"

Axel menatap Alex yang tengah menatapnya dengan tatapan tajam dan mata yang memerah. Seketika Axel menyeringai.

"kenapa? ini yang kakak inginkan kan? Kalau seandainya kakak diam dan tidak mencari gara-gara, rahasia kita berdua akan tetap menjadi rahasia. Dan ini yang kakak mau, membongkar rahasia di antara kita."

"Jangan bicara lagi Axel, atau ...."

"Atau apa?" Nyalang Axel.

Axel kembali menatap Farah, "Keisha bukan anak kalian, Alex mengambil nya dari panti asuhan dan menukarnya dengan anak kandung kalian. Dia membuang anak kalian di hutan, agar warisan jatuh di tangannya. Bahkan dia berharap bayi ... Bayi mungil yang masih merah itu mati di nakan hewan buas." Bahkan Axel tak sanggup menceritakan bagaimana dia bertemu dengan Kenzo.

"Tapi belum saatnya dia tiada, aku datang di saat yang tepat. Bayi itu di lindungi oleh seekor ular besar, bahkan ular itu tak tega meninggalkan bayi kalian di sana sendiri."

"Aku mengambilnya, dan memjaganya hingga saat ini."

Farah menutup mulutnya, air matanya jatuh di pipinya. Dia menatap tak percaya pada sang suami yang kini menunduk.

"Apa yang Axel katakan itu benar mas?" Tanya Farah dengan lirih.

"JAWAAB!!" Sentak Farah menarik kerah kemeja suaminya.

"A-aku ...."

PLAK!!

Wajah Alex tertoleh ke samping, Farah menamparnya dengan penuh amarah. Alex tak melawan, dia hanya diam menerima amarah istrinya.

"Aku kecewa sama kamu! Kenapa kamu lakuin itu hah?! Kenapa kamu buang anakku!" Sentak Farah kembali menarik kerah kemeja suaminya.

"Oh, apa karena warisan itu? Kamu tega mau menghabisi putramu demi warisan? Anak yang aku tunggu kehadirannya, tega kamu mas!! TEGA KAMU!!"

Deva memeluk erat Axel, Axel pun membalas pelukan istrinya. Menatap kekacauan di rumah tangga kakaknya, Axel tak merasa bersalah sama sekali.

"Kamu menyusul ku kesini karena takut aku tahu semuanya kan? Jangan diam aja, KATAKAN SESUATU!!" Sentak Farah tepat di hadapan muka suaminya.

Alex tak kunjung memjawab, Farah pun melepas tangannya dari kerah sang suami.

Cklek!

Pintu ruangan UGD terbuka, Kevan dan yang lainnya segera mendekati dokter yang keluar.

"Gimana dok?" Tanya Kevan

Dokter senior membuka maskernya, dia mematap mereka semua dengan tatapan sendu.

"Kenzo memgalami syok berat, kevan ... Aku sudah katakan padamu. Jantung Kenzo sangat lemah, tolong kamu jaga kondisinya. Jangan sampai dia merasa syok yang berakibat fatal pada jantungnya,"

"Maafkan saya dok, saya teledor menjaga nya. Dia hampir tertabrak mobil, mungkin karena itu juga dia merasa terkejut. Apakah sangat fatal dok?" Sambut Kevan dengan cepat.

"Kondisi Kenzo menurun, bahkan saat kamu bawa kesini detak jantungnya sangat lemah. Saya gak bisa jamin kalau bulan depan dia melakukan operasi kalau kalian terus menerus membuatnya tertekan. Jadi saya mohon, hindari hal-hak yang memicu syok."

Dokter memindahkah Kenzo kembali ke ruang rawatnya, tetapi di karenakan kondisi Kenzo yang belum membaik. dokter hanya membolehkan satu orang menjaga nya, sedangkan yang lainnya hanya di perbolehkan melihatnya dari luar atau secara bergantian.

Don't you miss me? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang