Bab 16: Apa salah adikku mencari daddynya sendiri? paman?

20.6K 2K 100
                                    

Di ruang rawat Kenzo, Deva tengah menemani putranya. Sedangkan yang lain, suami dan anak-anaknya yang lain tengah makan malam di luar.

Tiba-tiba Deva merasakan desakan ingin buang air kecil, netranya menatap putranya sambil menahan sesuatu.

"Kenzo denger bunda,"

Kenzo yang tadinya bermain legonya mengalihkan pandangannya, dia menatap Deva dengan memiringkan kepalanya.

"Kenzo pandai berhitung kan?" Tanya Deva.

"Heum, Ken di ajal abang Meo." Sahut Kenzo menganggukkan kepalanya lucu.

"Kalau begitu, bunda ingin dengar hitungan Kenzo. Bunda akan ke kamar mandi sebentar, dan Kenzo berhitung oke? Berhitung yang keras, bunda akan mendengarnya dari dalam."

Beginilah cara Deva, selama dia di kamar mandi dirinya tak perlu khawatir Kenzo akan keluar selama dia masih mendengar suara putranya. Dia tak ingin lagi lalai dalam menjaga putranya.

"Heum!" Sahut Kenzo senang.

Deva tersenyum, mengelus sayang rambut Kenzo sebelum dirinya pergi ke kamar mandi.

"Catu, dua, tiga ...,"

Deva buru-buru ke kamar mamdi untuk menuntaskan hajatnya, tapi siapa sangka mendadak dirinya mulas.

"Aduh, gak bisa apa mulasnya nanti aja." Gumam Deva.

"Empat tatu! Empat dua!"

Deva masih mendengar suara Kenzo, itu tandanya putranya masih berada di dalam kamar.

Saat asik melakukan setoran, entah sejak kapan suara Kenzo menghilang. Deva yang sadar akan hal itu segera menyelesaikan kegiatannya.

"Aduh, kemana anak itu." Panik Deva sebab tak lagi mendengar suara Kenzo.

Sementara di posisi Kenzo, anak itu sedang menatap dua orang yang baru saja datang dengan tatapan antusias.

"Hai sayang,"

"Onty tantik!". Pekik Kenzo beralih ke gendongan seorang wanita.

Wanita itu yang tak lain dan tak bukan adalah Farah, dia datang bersama Arcio tanpa persetujuan Alex.

"Sudah sembuh rupanya," ujar Fara dengan menciumi Kenzo gemas.

Saat tahu Kenzo sakit, Farah memaksa ikut pada Arcio. Alex saat itu tak ada di rumah, karena buru-buru Arcio akhirnya mengiyakan keinginan mommy nya itu.

Kenzo memekik senang, sementara Arcio menatap Kenzo dengan tatapan yang sulit di artikan.

Cklek!

Deva keluar dari kamar mandi, dia terkejut melihat Farah dan Arcio yang berada di kamar rawat putranya.

"Loh, mbak Farah?" Kaget Deva.

"Eh Deva, maaf mbak gak ngabarin. Mbak kangen sama Kenzo, dengar dia sakit kami jadi khawatir."

Deva menghampiri anak dan ibu itu, dia memgelus pipi Kenzo sejenak sebelum mematap Farah.

"Kak Alex gak ikut?" Tanya Deva.

"Dia gak tau kakak kesini," ujar Farah dengan santai.

Deva terkejut, dia segera menatap Arcio yang memandang Kenzo dengan tatapan tajam.

"Kenapa? Kenapa kamu menatap Kenzo seperti itu?" Tanya Deva yang sedikit bingung dengan tatapan ponakannya.

Sontak Farah menoleh pada Arcio yang kini merubah tatapannya menjadi lembut.

"Enggak tan, maaf mungkin karena aku lelah." Jawab Arcio.

Deva yang tak ambil pusing hanya mengangguk-angguk saja, dia beralih membereskan mainan lego Kenzo yang berserakan di atas kasur.

Don't you miss me? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang