part 24

822 145 16
                                        

Sudah tiga hari berlalu hubungan Dita dan Soodam masih tak ada perubahan,Dita sudah berkali-kali datang ke rumah sahabatnya itu namun yang Ia dapatkan hanyalah penolakan.

Jaehyun sudah mengatakan pada Dita menyakinkan gadis itu bahwa semuanya akan baik-baik saja tapi Dita tak bisa hanya tinggal diam tanpa berusaha untuk menuntaskan semua masalah yang tengah dihadapinya.

Hari ini di bawah terik matahari Dita kembali berdiri di depan gerbang yang sama dengan kondisi tubuh yang jauh lebih baik dari pada hari-hari sebelumnya.Dita sudah tahu pasti Sang Satpam akan menyuruhnya pulang dan berkata"maaf non saya dilarang untuk membukakan gerbang oleh nona soodam,sebaiknya non pulang saja"walaupun Dita sudah tahu alurnya namun apa salahnya dia mencoba lagi siapa tau Soodam berubah pikiran dan mau mendengarkan penjelasanya.

"non sebaiknya pulang saja"jika dihitung, mungkin sudah belasan kali Sang Satpam melontarkan kalimat itu tapi hanya dibalas senyuman oleh Dita.

"huh"helaan napas panjang Dita menandakan berakhirnya perjuangan.wanita itu harus kembali pulang dengan beban masalah yang selama berhari-hari mengganjal di hati,dan pikirannya.

Dita tertunduk lemas memutar balikan badannya belum sempat Ia melangkahkan kakinya,sudah terhenti ketika seseorang memanggilnya dengan lantang dan cukup keras.

"DITA"

Bibir Dita mengukir senyuman ketika Sang Sahabatnya lah yang memanggil dirinya.rasanya perjuangan Dita kali ini tak sia-sia,senang bukan kepalang akhirnya Soodam mau menemuinya walaupun kecil kemungkinan sang sahabat akan memaafkannya tapi yang terpenting bagi Dita adalah menjelaskan dahulu apa yang sebenarnya terjadi antara dirinya dan Jaehyun.

"dami"Dita bergegas mengampiri Soodam.

"gue minta maaf"sorot mata Dita begitu tulus wanita itu terus menggenggam erat tangan Soodam

Baru saja Soodam ingin membuka mulutnya Dita malah terus menghujaninya dengan kata 'maaf'

"maafin gue"Dita seperti sengaja tak memberi jeda pada Soodam agar Ia bisa menjelaskan sebelum wanita yang ada di hadapannya melontarkan kata-kata yang mungkin saja bisa menyakiti hatinya.

"gue bisa jelasin semuanya—gue di jodohin sama jae cuma karna.."belum sempat menyelesaikan perkataan mulut Dita sudah di tutup oleh tangan Soodam

"diem!!"walau dengan suara agak meninggi tapi sorot mata Soodam tak menampakan bahwa dirinya sedang marah.

Hati Dita sudah was-was belum sempat Ia menyelesaikan ucapannya sekarang Dita harus menyiapkan mental atas ocehan dan makian dari Sang Sahabat.

"gue udah tau semuanya,jadi gausah lo jelasin lagi"perkataan Soodam diluar ekpetasi Dita kini hatinya merasa lega—ralat! sedikit lega pasalnya wanita yang ada di hadapannya belum mengatakan bahwa dirinya telah memaafkan Dita.

Dita menatap bola mata Soodam penuh harap menunggu jawaban yang Ia tunggu-tunggu,Soodam yang sepertinya mengerti membuka mulutnya

"iya gue maafin lo"karna terlalu senang Dita repleks memeluk Sang Sahabat begitupun dengan Soodam Ia membalas pelukan hangat dari Dita.

"gue juga minta maaf dit,gue seharusnya ga ngomong hal kasar ke lo"Soodam berkata sembari melepas pelukannya

"gapapa itu wajar—ohya lo tau dari mana?"Dita menaikan satu alisnya

"dari jae"Soodam berkata begitu santai

"jae?"Dita tersenyum.pantas saja jae bilang semuanya akan baik-baik saja rupanya pria itu telah berhasil menemui Soodam dan menjelaskan semua.

Rasanya Dita ingin cepat-cepat bertemu dengan Pria itu bukan karna bermaksud lain tapi hanya ingin sekedar mengucapkan rasa terimakasih.

Tatapan Soodam kembali serius membuat Dita sedikit cemas apa dia membuat kesalahan lagi?.

Cinta TertukarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang