Ting Tong...
"Halo, Jaehyun-a. Silahkan Masuk." Wendy mempersilahkan Jaehyun untuk masuk ke rumahnya.
Saat mereka berbincang-bincang, Renjun dengan polos nya dia menuruni tangga tanpa melihat ada tamu di lantai bawah. Renjun baru saja bangun tidur, masih ada bekas iler di wajah nya, mata nya sembab, rambut nya acak-acak an. Ia turun tangga dengan mengucek-ucek mata nya.
"Bundaaa~" rengek Renjun yang masih mengucek-ucek mata nya.
'Sial. Mengapa dia sangat lucu. Ingin sekali ku terkam. Haisss.' batin Jaehyun sambil menggaruk hidung nya pelan.
"Eh anak bunda sudah bangun ya.. Sini sayang."
Siapa sangka, Renjun yang sudah hampir kelas 11 itu masih manja pada Bunda nya. Renjun selalu di perlakukan manja oleh kedua orangtua nya semenjak kecil. Tapi karena kedua orangtua nya sering berantem, Renjun rindu sekali manja dengan orangtua nya. Saat keluar dari Rumah Sakit Jiwa, Renjun pun kembali ber-manja. Saat menyadari, Renjun langsung kaget-
"HEH JAEHYUN KAMU NGAPAIN DISINI?!"
"Injunie! Sopan dikit sama perawat yang sudah merawatmu selama ini!" teriak Wendy pada Renjun dan ia pun tersontak kaget.
Renjun menunduk kan kepala, sambil memainkan ujung piama nya. "M-mianhae.. Aku kaget bun ada Kak Jaehyun disini. A-aku malu, aku maluuuu." Renjun menutup muka nya dengan 2 tangan lalu lari ke lantai 2 dan masuk ke kamar nya kembali.
"Ah maafkan anak itu memang suka aneh. Sebentar ya nak Jaehyun, saya bujuk Renjun dulu."
Sambil menunggu Bunda nya Renjun, Jaehyun melihat sekeliling isi rumah nya yang sangat besar itu. Tiba-tiba ia melototkan mata nya setelah melihat foto yang ada di bingkai atas meja mirip dengan diri nya saat umur 2 tahun. Saat ingin bangun dan menuju meja itu,-
"Jaehyun-a. Ada apa?" Wendy panik dan segera turun ke bawah di ikuti renjun tentu nya.
"Eeee... Tidak bu, saya hanya melihat foto yang ada di atas meja itu.. mirip.. dengan saya saat saya umur 2 tahun bu.."
Wendy panik, tubuhnya me-lemas, keringat dingin, dan gugup. Renjun yang melihat itu langsung ter-heran. 'Kenapa Bunda kaya gitu ya? Bunda aneh banget sih' batin Renjun sambil menggoyangkan mulut nya nya ke kanan ke kiri.
"A-ah itu Injunie, s-saat umur 2 tahun juga." jawab Wendy dengan gugup.
"Oke langsung ke inti nya saja ya. Saya juga harus menyelesaikan pekerjaan saya." Wendy mengalihkan pembahasan tadi.
"Jadi begini nak Jaehyun. Saya ada urusan yang benar-benar tidak bisa saya tinggalkan. Ini masalah pekerjaan saya. Saya harus keluar kota selama kurang lebih 3 bulan. Apa nak Jaehyun bersedia untuk menjaga dan merawat anak saya kembali selama waktu yang di tentukan?"
"Tapi ibu pergi sendirian saja?"
"Ah tidak, saya bersama client saya. (dan suami saya, Dokter Park.)" di akhir kalimat yang Wendy lontarkan, tentu nya ia bicara dalam hati.
"Bun... masa aku di urus lagi sam-"
"Saya bersedia untuk menjaga dan merawat Renjun, Bu." Semangat Jaehyun memuncak saat menjawab pertanyaan dari Bunda nya Renjun.
***
Ujian Sekolah telah selesai. Pemilik sekolah SMA Green City, Baekhyun, selalu melakukan tradisi setelah Ujian Sekolah selesai yaitu mengadakan camping di pantai. Mengapa tidak di pegunungan/perbukitan? Oh tentu tidak. Baekhyun sangat mengkhawatirkan murid-murid nya. Para Komite sekolah pun mengajukan beberapa tempat, dan akhirnya pantai lah salah satu tempat yang selalu di pakai untuk camping.
"Apa kamu sudah menyiapkan semua nya, Renjun-ssi?"
"Kak ih jangan terlalu formal deh kalo sama aku, panggil injun aja." respon si mungil sedang menyiapkan semua barang-barang yang akan ia bawa ke camping sekolah.
"Berapa hari? Ini obat jangan lupa dibawa." Jaehyun memberikan tempat bekal kecil yang berisikan obat-obatan milik Renjun.
"4 hari doang ko kak. Kak Jaehyun mau ikut ngga? Nanti aku bilang sama Om Baekhyun."
"O-om Baekhyun?"
"Iyaaa dia temen nya Ayah, dia yang punya sekolah SMA Green City lho kak."
Jaehyun mengerutkan dahi nya dan memikirkan sesuatu. Jaehyun teringat saat Daddy nya, Suho, berbicara tentang kedua sahabat sejati nya itu. Jaehyun teringat saat Daddy nya mengenalkan teman-temannya. Ada Chanyeol si Dokter Park dan....
"Ah saya mengingatnya. Om Baekhyun ternyata sahabat Daddy saya juga, Njun. Tapi... Apakah Dokter Park sudah mempunyai anak juga? Ah, saya jadi penasaran anak nya Dokter Park seperti apa."
Renjun menghentikan aktivitas yang sedang menyiapkan barang-barang itu. Lalu ia berfikir,
Flashback On
Renjun dan keluarga kecil nya itu sedang makan bareng di ruang makan. Sangat terlihat harmonis bukan?
"Injunie.." Sang Ayah mengawali pembicaran setelah mereka selesai makan.
"Ummm?" Renjun yang masih mengunyah itu menjawab panggilan Ayah nya.
"Jangan beritahu Jaehyun kalo kamu anak Ayah. Tolong jangan sampai tau soal keluarga kita."
Renjun tersedak saat mendengar Pembicaraan Ayah nya itu. "O-ohok ohok! Bundaaa air putih njun dong tolooong." Bunda nya dengan sigap memberi air putih lalu Renjun meminum nya.
"Aigooo maafkan Ayah sayang. Kamu tidak apa-apa kan?"
"T-tapi kenapa Kak Jaehyun ngga boleh tau soal aku anak Ayah???"
"Ayah rasa kamu cukup pintar maksud perkataan Ayah. Tolong Renjun-a, nurut pada Ayah kali ini aja."
'ih sebel banget, sejak kapan aku ga nurut sama Ayah' Renjun mengerucuti bibir nya itu sambil menendang-nendang pelan kaki mungil nya ke meja makan.
Flashback Off.
"Eeee.. A-aku juga penasaran deh kak gimana anak Dokter Park." 'maafin njun kak' batin Renjun.
Setelah semua nya siap, Jaehyun mengantar kan Renjun ke sekolah. Karena sekolah nya cukup jauh dari rumah, Jaehyun menggunakan mobil.
45 menit sudah perjalanan mereka, akhirnya sampai di SMA Green City. Jaehyun membantu membawakan barang-barang milik Renjun ke dalam kelas nya, karena kebetulan semua murid mengumpul di kelas nya masing-masing.
"Injunieee!"
"Hey kamu ikut juga ternyata. Kamu bawa apa aja Njun?"
"Aigooo boneka moomin mu lucu sekali."
"Renjun nanti kita main air di pantai yaaa."
Dengan semangat teman-teman kelas nya itu menghampiri Renjun. Entah mengapa Renjun merasa hangat ketika bersama teman-teman nya, terutama Haechan, YangYang, Giselle dan Karina. Iya, mereka sangat dekat dengan Renjun. Bagaimana dengan Jeno dan Jaemin?
~~~
KAMU SEDANG MEMBACA
THUG LIFE | JAEREN ✔
Random[ COMPLETED ] Di urus dengan sang perawat, depresi Renjun perlahan sembuh. Tidak berhenti sampai penyembuhan, ia kembali terluka saat perselisihan hebat antar keluarga Renjun dan keluarga Jaehyun. © m a t c h a l l a t e u