/ 12 /

502 39 1
                                    

Wendy bingung harus menjawab apa tentang Jaehyun, karena Jaehyun sedang di culik oleh Dokter Park. Sebisa mungkin ia mengalihkan perhatian Renjun.

"Teman-temanmu nanti bunda suruh kesini ya setelah mereka pulang sekolah."

"Huum, njun udah kangen banget sama mereka bunnn. Tapi bun, Kak Jaehyun juga dong. Aku telfon dia ga di angkat soalnya, hp nya juga ngga aktif.."

tok tok tok

"Iya masuk." sahut Wendy dari dalam kamar Renjun.

"Njunnnnnn"

"Aaaaaaa Renjun-aaaaaa"

"Renjun-ssi jinjja nomu bogoshipoyoooo"

"Moominkuuuu"

Renjun tersontak kaget dan kegirangan. Ia menggoyangkan badannya ke kanan dan ke kiri, lalu melambaikan tangan nya ke teman-temannya yang baru saja pada datang dan mereka langsung memeluk Renjun. Melepas rindu karna sudah berapa hari Renjun tidak masuk sekolah.

"Njun kangennnn banget sama kaliannnn!"

"Nih." Jeno memberi brownies matcha kesukaan Renjun.

Diikuti Karina yang memberi bucket buah-buahan, cereal, dan beberapa coklat. "Kalo ini dari kita semuaaaa, njun harus makan banyak ya biar sembuhhh."

"Makasih banyak semua nyaaa!"

"Bunda tinggal sebentar ya ke bawah, tolong titip Renjun yaaa."

Mereka membuat keadaan Renjun semakin membaik, karena Renjun sudah rindu sekali dengan teman-temannya. Haechan menceritakan hal-hal random nya, Jeno asik bucin dengan Jaemin, Karina, Giselle, dan Yangyang ikut tertawa karna hal random yang diceritakan Haechan. Pasti nya, Renjun pun ikut terbahak-bahak sampai lupa bahwa sekarang jam 4 sore dan waktu nya ia minum obat. Apakah ia harus bertanya pada perawat yang menjaga nya? Oh tentu tidak, ia sudah paham obat mana yang harus di minum. Kebetulan, perawat yang menjaga Renjun kini sudah tidak lagi ada di rumah. Iya, karna keadaan Renjun sudah sedikit membaik jadi Wendy pikir ia bisa menjaga nya tanpa harus ada perawat.

"Woah bundaaa terimakasih, sini aku bantuuu." saat asik bercandaan, ternyata Wendy membawakan bubur untuk Renjun dan bakso sapi untuk teman-temannya.

"Makasih cantik.. Ini bubur untuk Renjun, dan yang lain makan bakso sapi buatan bunda ini dijamin enak deh. Harus habis yaaa!" Wendy menata mangkuk bakso sapi di meja dibantu dengan Giselle.

"Sini gua suapin."

"Gamau ih njun bukan anak kecil, bisa sendiri ko. Suapin pacarmu aja Jen."

"Hayo ribut, udah sini Bunda aja yang suapin Renjun. Jeno, kamu suapin pacarmu aja ya."

"Bundaaa ih, nana jadi malu. Tapi nana bisa sendiri ko tanpa harus di suapin Jeno." Jaemin menjawab nya dengan pipi dan telinga yang memerah.

Mereka pun memakan bakso sapi buatan Wendy, sampai habis. Renjun pun memakan bubur lalu meminum obatnya.

Sudah jam 10 malam, rumah terasa begitu sepi saat teman-teman Renjun pulang, tapi tidak dengan Jeno. Ia menginap dirumah Renjun karena ingin menemani sepupunya itu. Wendy memperbolehkan, kenapa juga tidak memperbolehkan? Kan Jeno sepupuan sama Renjun, sudah pasti di perbolehkan.

cklek...

Chanyeol membuka pintu sangat pelan, dan memanggil Jeno dengan berbisik. "Jeno-ya."

"Iya om? Kenapa?"

"Kamu sudah makan? Kenapa belum tidur?"

"Udah om, masih jam segini masa tidur hahahaha."

Chanyeol menepuk pelan pundak Jeno, "Jangan tidur terlalu larut ya. Jeno-ya, Om titip Renjun ya kalau dia bangun tengah malam, rewel atau ngerengek, nanti kirim pesan atau telfon Om aja ya. Kan tidak mungkin kalau kamu turun dulu ke lantai 1 nanti capek, paham ya."

THUG LIFE | JAEREN ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang