09.Terlupakan

2.1K 154 39
                                    

Gempa POV.

Hai perkenalkan namaku Gempa,aku adalah bagian ketiga dari pecahan elemental. Aku disini hanya ingin sedikit bercerita tentang hidupku sebagai kekuatan,ya aku hanya sebatas kekuatan belaka bukan manusia seutuhnya. Bisa di bilang, akhir-akhir ini tuan ku Boboiboy jarang memakai kekuatan ku,apa aku terlalu lemah hingga kekuatan ku jarang di pakai olehnya?ah tidak aku tidak pernah berfikir seperti itu.

Mungkin saja tuan kurang enak saja menggunakan kekuatan ku ya karena kekuatan ku adalah tipe jarak dekat,sangat berbeda dengan solar dan elemental lainnya. Dan ya akhir-akhir ini juga aku jarang berbicara dengan elemental lainnya. Ya,kami biasanya selalu mengobrol bersama setelah Boboiboy menggunakan kekuatan kami tapi akhir-akhir ini aku seperti tidak dianggap ada oleh mereka,ah tenang saja aku bukanlah tipe orang yang pendendam jadi menurut ku itu adalah hal yang lumrah.

Sama halnya seperti sekarang,aku hanya duduk di ruang kosong sendirian ya sendirian. Jika kalian bertanya kemana elemental yang lain, jawabannya mudah mereka sedang bersenda gurau bersama tanpa aku. Ya mereka baru saja selesai di pakai oleh tuan Boboiboy,ya mereka semua kecuali aku. Ya kecuali aku.

Aku bisa mendengar percakapan mereka dari sini,jika boleh jujur ahaha...aku...iri. Aku bisa mendengar taufan yang menggunakan kekuatannya untuk membantu menyingkirkan para penjahat dan ya aku bisa mendengar solar dengan bangganya mengatakan bahwa 'aku lah elemental yang paling kuat' jujur aku iri pada mereka.

Aku disini hanya tersenyum hambar dan ada sedikit air mata yang keluar dari pelupuk mataku. Jika boleh aku ingin bicara dengan mereka dan mengatakan bahwa aku juga ingin seperti kalian,ah sayangnya itu tidak mungkin untuk sekarang.

"Ku pikir sekarang kita tidak usah menggunakan gempa lagi kan?"

Apa, siapa itu yang bicara?.aku mengadahkan kepalaku dan tenyata kami semua ya semua elemental sedang berkumpul di sebuah ruangan. Aku berdiri di samping taufan. Aku hanya menundukkan kepalaku dan tidak menatap kearah tuan ku, Boboiboy.

"Apa kalian setuju?"ucap Boboiboy.

Apa....jadi selama ini aku dianggap apa?alat?mesin?atau boneka? hingga tuan dengan seenaknya membuang ku. Aku hanya tersenyum hambar lalu melihat kearah semua elemental dan dengan pantasnya mereka menganggukkan kepala mereka. Sudah ku duga aku tidak dapat pembelaan kecuali dari diriku sendiri. Apa aku terlalu naif?hingga aku berharap bahwa aku akan mendapatkan pembelaan?.

"Ahaha!!!!jadi selama ini aku dianggap apa?!!! mesin?!!!alat?!!!ahahahahaha jika iya untuk apa aku di ciptakan?!!!!"ucap ku dengan lantang.

"Gempa jaga ucapanmu dihadapan tuan mu"ucap Halilintar dengan wajah datar.

Aku mengangkat kepalaku lalu berjalan kearah Halilintar,lalu aku pun menarik kerah bajunya lalu menatap tepat ke iris merah milik Halilintar itu.

"ANDAI SAJA KAU ADA DIPOSISI KU APA KAU AKAN MERASA SENANG HAH?!!!!KATAKAN PADAKU!!!APA KAU AKAN SENANG JIKA DISURUH MATI DENGAN PAKSA?!!JAWAB AKU HALILINTAR!!!"

Halilintar hanya diam sembari menatap kearah ku. Semuanya diam terutama tuanku sendiri.

"Aku...hiks...aku selalu berusaha untuk menjadi apa yang tuan ingin kan tapi...aku selalu direndahkan....salahku dimana tuan?...hiks...salah ku dimana??katakan padaku tuan...jika aku adalah barang gagal....maka musnahkan saja aku..."ucapku sembari menutup wajahku dan aku pun duduk tersimpuh di lantai kosong itu.

"Ya...kau adalah barang gagal gempa...dan kau harus dimusnahkan"

Deg!

Aku tertawa keras lalu menatap benci kearah tuanku sendiri. Aku bangun lalu hendak memukul tuan ku yang payah itu tapi tanganku di tarik oleh kekuatan thorn.

"Apa yang kau lakukan gempa?!"

Aku menarik sulur dari kekuatan thorn Hingga membuatnya terpental jauh. Para elemental pun langsung menyerangku satu persatu dan ya aku melayani mereka dengan senang hati tentunya.

Kami mulai adu kekuatan satu sama lain dan tuan ku mulai panik akan hal itu. Semuanya tumbang dan terluka kecuali aku tentunya.

"Hah! kekuatan kalian cuman segini?dasar makhluk lemah!!!"

Halilintar mungkin terpancing dari perkataan ku lalu dia pun menggerakkan pedangnya tepat kearah jantungku tapi aku dengan mudah menangkisnya. Karena tuanku panik,dia langsung mematikan jam tangannya hingga membuat kekuatan kami melemah tapi kecuali aku.

Rambutku berubah menjadi putih dan mataku perlahan menjadi berwarna merah,aku keluar dari jam tangan Boboiboy lalu tersenyum kearah mereka semua.

"Makhluk lemah,kau menggunakan ku hanya untuk memuaskan hasrat mu saja, andai saja kau tidak menciptakan ku,aku mungkin tidak akan pernah ada,manusia memang egois"

Sejak saat itu kekuatan gempa hilang untuk selamanya.

The end.

Spesial [Boboiboy Gempa][C]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang