02.aku ingin merasakan hujan,jadi tolonglah izinkan aku keluar:')

3.9K 217 32
                                    

Sebelum membaca saya ingin memperingati terlebih dahulu:
-typo bersebaran
-endingnya garing dan gak nyambung
-hanya untuk bersenang-senang saja
-jika tidak suka,harap jangan di baca
-disini karakternya
-halilintar
-taufan
-gempa
Sekian terima kasih^^

So enjoy^^

Gempa pov

Hay perkenalkan namaku gempa,aku adalah adik ke tiga dari tiga bersaudara,ya aku sekarang sudah menginjak usia 10 tahun dan jika kalian bertanya aku sedang apa, jawabannya aku sedang menatap air hujan.

Ya air hujan,sejak aku lahir imun tubuhku sangat lemah,bayangkan saja aku jika ingin keluar rumah harus menggunakan payung atau syal karena udaranya sangat dingin.

Jika aku tidak memakai syal ataupun payung,maka aku akan sakit terlebih lagi aku sakit bukan hanya satu atau dua hari, melainkan seminggu lamanya.

Terkadang aku iri kepada kedua kakakku,tubuh kedua kakakku sangat kuat berbeda halnya dengan ku, mereka bisa sepuasnya bermain hujan,bisa sepuasnya memakai es krim dan makanan lainnya sedangkan aku,jika aku ingin memakan es krim Pasti itu hanya sebulan sekali itu pun kalau ayah mengizinkan.

Hah... menurutku ini membosankan,aku harus meminum obat dan obat,jika tidak katakan selamat tinggal pada langit,itulah yang dikatakan kak Taufan kepadaku.

Tapi kali ini aku menolak meminum obat dan lari keluar rumah,disaat aku hendak menginjakan kakiku,aku ditangkap terlebih dahulu oleh ayah.

"Apa yang kau lakukan?!apa kau ingin membuat repot seluruh rumah hah?!kau itu sudah beban,jangan bertindak bodoh!ayo masuk!"kemudian ayah pun mulai menjambak rambutku dan menyeretku masuk kedalam rumah.

Aku yang selalu patuh kepada ayah tapi hari ini aku membantahnya,aku pun mendorong tubuh ayah hingga ayah terjatuh.

"Sialan!kau ini mau menyelakaiku ya hm?!kau sudah keterlaluan!"

PLAKK

ayah menamparku tak lupa dia memukulku dengan rotan yang selalu ia bawa,setetes demi setetes air mataku mulai turun, kenapa ayah memperlakukanku seperti itu?apa salahku?aku hanya ingin merasakan hujan seperti anak yang lain,aku juga butuh sinar matahari aku juga butuh oksigen dari luar.

BUGH!

"akh!hiks...ayah sakit....hiks...aaaa!!!"dia mulai menjambakku dan menatapku dengan tatapan membunuh.

"Kau pantas menerima ini gempa,andai saja kau tidak lahir bersama kedua kakakmu yang bodoh itu,maka aku tidak perlu mencari uang atau memberimu makan,maka dari itu mati lah kau!"ucap ayah sembari membanting tubuh kecilku yang lemah dan tidak berdaya.

Bugh
Plak
Buggh
bugh

"Ayah hentikan!apa yang ayah lakukan?!"kemudian kak hali pun mendekatiku dan memelukku tak lupa dia mengelus lukaku yang terbuka itu.

"Kau bertanya apa yang aku lakukan hm?aku ingin membunuhnya!dan membunuh kalian!apa kau dengar hah!"kemudian ayah mencekik leher kak Taufan sampai membuat tubuh kak Taufan membiru.

"Akh--....le--paskan-akh-akuu si-alan--akhh"

"Ayah hentikan!apa ayah sudah gila!"

"Ya aku gila,gila karena kalian!andai saja kalian tidak datang kedalam kehidupanku mungkin hidupku lebih baik!"

Kemudian ayah pun melempar tubuh kak Taufan kelantai lalu mengambil pisau dapur dan hendak menusuk tubuh Taufan.

"Masuklah kau kedalam neraka!hiyaa!!!"

Jlep...

Dunia terasa berhenti,aku melihat kak hali melindungi tubuh kak Taufan dan pada akhirnya tubuh kak hali tertusuk oleh pisau tadi tepat pada dadanya.

"KAK HALIIII!!!!"

"akh...ku..se..rah..kan dunia ini pada mu gem...pa"

Bruk

"Tidak!!!!kak aku mohon bangunlah!kak aku mohon!"sia sia saja tubuhnya sudah tidak bernyawa lagi,sama halnya dengan kak Taufan.

Lalu aku menengok ke belakang dan mendapati ayah sedang berjalan kearahku sembari membawa pisau buah.

"A..ayah apa yang ingin ayah lakukan....ay--akh!"ayah menusukku tepat pada jantungku,darah segar mulai mengalir dari mulutku dan dadaku.

"Pergilah ke neraka bersama kedua kakak sialanmu itu,dan nikmati hujanmu yang selama ini kau inginkan gempa"kegelapan mulai menguasai tubuhku.

Apa aku akan mati? sepertinya iya,aku mati sia sia,aku mati tanpa aku menikmati indahnya hujan terlebih dahulu.

Gelap,sunyi,dingin, kosong sama halnya dengan jiwaku,Aku sendirian aku kesepian aku membutuhkan sebuah pelukan,aku ingin pulang tapi nanti ayah memukuliku bagaimana?

"Gempa"

Si..siap itu?aku mohon jangan pukuli aku lagi,aku sudah cukup menderita aku ingin hidup damai,aku mohon.

"Hey buka matamu,lihat hujannya sangat indah bukan?"

Huh?iya ini sangat indah, akhirnya aku bisa merasakan dinginnya air hujan menetes ke kepalaku,aku bisa merasakan bajuku yang basah serta seluruh tubuhku yang basah,ini yang aku inginkan sejak dulu.

"Kena,kau jaga hahahaha"

"Aku akan menangkapmu hiyaaa!!"

"Ayo gempa kita bermain bersama"

Untuk yang pertama kalinya aku tersenyum tulus dan menganggukan kepalaku.

"Ya!"

Aku selalu ingat,bahwa di akhir bukan hanya penyesalan, terkadang kebahagiaan juga sering datang terlambat,bahagia itu sederhana kau tidak perlu membelinya atupun menjualnya,kau hanya perlu melihat kedepan dan rasakan,itulah kebahagiaan^^

Tamat~
Jangan lupa vote and follow^^

Spesial [Boboiboy Gempa][C]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang