Ini kelanjutan dari chapter sebelumnya, happy reading^^
Warning!rate 18+! don't like don't read!
Setelah beberapa saat, mereka pun tiba di rumah gempa. Gempa pun dengan cepat turun dari motor thorn dan hendak meninggalkan thorn. Tapi tangannya lebih cepat di pegang oleh thorn.
"Buru-buru amat mau ngapain emang hm?mastu--hmph!"
Dengan cepat gempa menutup mulut thorn yang hampir mengeluarkan kata-kata mutiaranya.
"Jangan berfikir yang bukan-bukan deh,udah sana pergiiiiii~!!!"
Thorn tersenyum dengan mulut yang ditutupi oleh tangan gempa (ceritanya udah lepasin helm:v). Thorn menjulurkan lidahnya dan menjilat telapak tangan gempa. Dengan refleks gempa menarik tangannya dan menatap jengkel kearah kekasihnya.
"Kenapa kau menjilat telapak tanganku?"tanya gempa.
Thorn hanya terkekeh sembari mengacak-acak rambut gempa dengan gemas lalu mencubit pipi tembam milik kekasihnya.
"Hmmmmmm~!!!gemessssss!!!pen thorn makan sama orangnya!!!~"
"Ade--adehhhh~....uwdahhh~~...swakhittt...mmmhhh....~"
Bukanya menghentikan aksinya,thorn malah semakin kuat mencubit pipi gempa hingga memerah dan membekas. Lalu thorn mencium kedua pipi gempa yang sudah memerah karena dirinya di lanjut dengan mencium bibir gempa.
"Hmph!//////"
Thorn mencium seluruh wajah gempa dan akhirnya memeluk gumpalan kapas itu. Mencium ubun-ubun sang kekasih dilanjut dengan mencium kembali pipi gembul milik gempa.
"Mmmmwahhh~♡,love you~"-thorn
"⁄(⁄ ⁄•⁄-⁄•⁄ ⁄)⁄"-gempa
Thorn tertawa kecil lalu memakai kembali helmnya. Gempa hanya diam memperhatikan thorn yang sedang memasang helmnya dan mulai menghidupkan kembali mesin motornya.
"Jangan lupa besok oke?dahhh~"
"Hmph!"
Bukanya membalas ucapan thorn,gempa malah pergi begitu saja meninggalkan thorn disana dan kemudian memasuki rumahnya. Thorn hanya tersenyum kecil sembari menghembuskan nafasnya dan kemudian melaju meninggalkan kawasan rumah gempa.
: Tidak peka:
"Gempa pulang..."
"Selamat datang~"
Gempa pun melepaskan sepatunya dan di letakan di rak sepatu. Kemudian dia pun berjalan santai ke arah tangga yang menghubungkan antara lantai satu dengan kamarnya. Gempa mulai menaiki satu persatu tangga rumahnya.
"Kakak,leher kakak kok ada itu apa tanda?"tanya adiknya yang berada di ruang tamu.
Sedetik kemudian wajah gempa merah padam. Gempa mengusap lehernya yang ada tanda bitemark yang tadi thorn buat. Gempa mengambil nafasnya lalu di hembuskan. Dia berusaha untuk tenang dan tidak panik.
"Bukan apa-apa."ucap gempa sembari kembali melanjutkan langkahnya.
"Hmm~"adiknya hanya mengangkat bahunya kemudian kembali ke kegiatannya yang sempat tertunda tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Spesial [Boboiboy Gempa][C]√
Short StoryCerita ini bersifat random,jadi dalam satu buku ini bisa bermuat cerita acak mulai dari sad ending horor dan lain sebagainya. Cerita ini bersifat on shot,dan slow update. Karakter yang menonjol disini adalah Boboiboy gempa dan karakter lainnya hanya...