Kelanjutan dari chapter sebelumnya, happy reading (≧▽≦)
Sorenya,blaze dibantu kedua orangtuanya membereskan keperluannya untuk berangkat ke kota besok. Mulai dari pakaian,alat tulis dan sebagainya. Ibunya begitu telaten membereskan semuanya sendirian. Walaupun jauh dari lubuk hatinya,dia sangat enggan melepaskan anak semata wayangnya itu untuk pergi ke kota besar.
Setelah selesai melipat baju,ibunya mengusap baju anaknya itu dan tak di sangka air matanya berhasil jatuh ke baju anaknya tersebut.
"Kau sudah besar ya sekarang nakk, padahal kau baru lulus SMA kemarin,hah...bunda akan merindukan mu nanti"ucapnya dengan pelan-pelan sembari meletakan baju tersebut ke koper lalu menutupnya(?)dan menyeret nya keluar kamar blaze.
Sekarang blaze sudah siap dan sedang menunggu ibunya tersebut. Jantungnya sudah berdebar tak karuan karena ini pertama kalinya dia akan pergi ke kota besar sendirian. Nafas di hembuskan dengan pelan lalu dia pun membalikan badannya dan mendapati ibunya yang sudah berdiri bersama ayahnya.
Kedua orangtuanya tersenyum tulus sembari meneteskan air mata. Sekuat-kuatnya seorang ayah,pasti dia akan lemah di dapan anaknya begitu pun seorang ibu. Lalu blaze pun mulai berpamitan dan memeluk kedua orangtuanya dengan erat lalu tersenyum kearah orangtuanya itu.
"Hati-hati di jalan ya blaze,doa ayah selalu menyertaimu,ingat kau harus jaga sikapmu oke?jangan kayak ayam yah,gak punya malu"ucap ayahnya sembari mencairkan suasana.
Ibu blaze dan blaze hanya tertawa kecil mendengar lelucon garing itu. Lalu ibunya pun tersenyum lembut kearah blaze dan mengecup kening blaze.
"Hati-hati ya nak,jika kau merasa tidak nyaman hidup di kota, pulanglah ya, pintu rumah terbuka luas untuk mu pulang,bunda dan ayah akan menunggumu pulang nanti"ucap sang ibu.
Lagi-lagi blaze tersenyum sembari menganggukan kepalanya lalu mulai masuk ke mobil travel. Lalu melambaikan tangannya kearah kedua orangtuanya.
"Dah bunda dah ayah!!doain blaze ya!!!"
"Pasti! hati-hati di jalan!!awas ayamnya mati!!bunda naruhnya di belakang mobil!!!"
"Ayam????astaga bundaa*sweatdrop*"
"Dadah....semoga kau datang langsung bawa dedek bayi ya blaze--aduh!!"
"AYAH INI!!!"
blaze hanya tersenyum lalu melambaikan tangannya dan mobil travel itu melaju meninggalkan kawasan kampung blaze. Blaze lalu duduk dengan tenang sembari menatap keluar jendela mobil menikmati indahnya sore di kawasan kampungnya itu.
"Aku datang gempa"
Mobil itu melaju dengan kecepatan sedang melawan derasnya hujan di sore itu. Angin dingin masuk melalu jendela mobil yang tidak blaze tutup. Ia sengaja melakukan hal itu agar air hujan membasahi wajahnya yang boleh dikatakan menawan itu. Saat sedang tenang-tenangnya menikmati hawa dingin yang masuk, tiba-tiba dari penumpang belakang terjadi sesuatu.
"AAHH!!!INI AYAM SIAPA?!!!AAHH!!!!"
PETOK!!!
"AAAA!!!!/AAAAAA!!!!"
Blaze yang melihat itu hanya pura-pura tidak tahu lalu dia menutup jendela mobil dan pura-pura tertidur. Dan terjadilah cekcok di mobil travel itu.
#
#
#
#
Manik emas itu menatap wajahnya di cermin. Dia mengelus wajahnya yang putih mulus itu. Bahkan pipinya begitu berisi dan sepertinya penuh dengan lemak. Dia memakai eliner di kelopak matanya lalu bibirnya di olesi oleh lipgloss.
KAMU SEDANG MEMBACA
Spesial [Boboiboy Gempa][C]√
Short StoryCerita ini bersifat random,jadi dalam satu buku ini bisa bermuat cerita acak mulai dari sad ending horor dan lain sebagainya. Cerita ini bersifat on shot,dan slow update. Karakter yang menonjol disini adalah Boboiboy gempa dan karakter lainnya hanya...