10. Berbeda

1.9K 144 42
                                    

"Sudah ku bilang!aku tidak mau mempunyai suami seperti dirimu!!!!"

"Aku juga tidak mau memiliki istri seperti dirimu!!!"

Hey... hentikan....

Itu menyakitkan.....

Apa kalian akan selalu seperti itu selamanya?

Apa kalian tidak memiliki hati?

Aku sekarang sedang melihat kedua orang tua ku bertengkar karena pekerjaan. Ya aku sudah terbiasa dengan situasi seperti ini. Aku akan diam di kamar menatap kosong kearah lantai sembari mendengarkan kata-kata kasar itu. Aku cukup lelah dengan hal ini.

Perkenalkan namaku gempa,aku anak ketiga dari tiga bersaudara. Kakak pertama ku bernama Halilintar dan kakak kedua ku bernama Taufan. Umur kami hanya berbeda 30 menit,bisa dibilang kami kembar.

Kak hali selalu pergi keluar saat orang tua ku bertengkar,sama halnya dengan kak Taufan. Terkadang mereka selalu pergi kerumah nenek tanpa memberitahu aku atau kedua orangtuaku. Aku selalu di tinggal sendirian di rumah yang rasanya seperti neraka ini.

Hari-hari ku jalani dengan air mata dan rasa kebencian. Mataku bengkak setiap hari, rambutku selalu berantakan ya walaupun sudah ku sisir tentunya. Tubuhku sudah banyak bekas luka. Entah itu luka sayatan atau memar-memar di seluruh tubuhku.

Di sekolah,aku adalah korban bully teman-temanku. Aku hanya diam sembari merasakan pukulan mereka itu. Kenapa tidak melawan?ah...aku tidak punya tenaga sebesar itu. Aku juga sering di bully di sekitar perumahan sebagai anak yang 'tidak berguna'.

Ku akui kondisi fisik ku berbeda dengan kedua kakaku. Kak hali mempunyai fisik yang kuat dan berwibawa,sama halnya dengan kak Taufan. Dia periang, friendly,suka membatu orang dan tentunya banyak orang yang menyukainya.

Berbeda denganku,aku adalah anak yang cenderung pemalu dan naif,karena terlalu naif aku selalu menjadi sasaran Korban bully dan selalu menjadi bahan ocehan kedua orangtuaku. Ku akui aku benci sifat ku itu.

Dari dulu aku tidak pernah akrab dengan kakaku ataupun kedua orangtuaku. Kakak ku selalu iri kepadaku karena aku sering dibelikan mainan baru oleh kakekku padahal itu adalah mainan bekas yang masih bagus.

Mainan ku selalu saja mereka ambil, bahkan tidak menyisakan satu pun mainan untukku. Mereka selalu tertawa saat melihat ku di bully atau pun di pukul oleh ayah. Mereka terlihat seperti monster di mataku.

Pernah sekali kejadian dimana aku jatuh sakit,haha... ku kira akan ada orang yang peduli kepada ku tapi ternyata tidak. Aku malah di tinggal kan sendirian di rumah beberapa hari hingga aku hampir mati lemas karena aku mencoba untuk bunuh diri di kolam renang rumahku.

"Dasar anak pembawa sial!!!untuk apa kau melakukan hal itu?!!!kau hanya menyusahkan ku saja dasar anak tidak berguna!!!!"

Plak!!
Bugh!!
Stak!!!

"It..Itai..."

"Hahahahahaha dasar anak cengeng!ahahahha!!"

"Mati saja kau disana,aku sudah lelah merawat mu!!"

"Hah...hah..hah!!!"

Tubuhku di banting keluar rumah dalam keadaan sakit. Bugh!...

Dipukul...di Jambak...di hina...sudah menjadi makanan sehari-hariku. Hujan deras membasahi bumi Waktu itu. Aku berjalan gontai tanpa tujuan. Dan aku berharap aku mati konyol sekarang. Oh tuhan,kenapa ujianmu sangat berat?jika aku memang tidak ditakdirkan untuk hidup,kenapa kau membiarkan aku hidup?

Malam itu adalah malam terburuk di dalam hidup ku. Aku berjalan tanpa arah hingga aku berhenti di sebuah pos polisi untuk berteduh. Badanku menggigil kedinginan serta tubuhku lemas karena aku tidak makan dari dua hari yang lalu, hebat kan?

Spesial [Boboiboy Gempa][C]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang