~Apa yang sebenarnya terjadi saat ini? Aku baru pertama kali melihat orang yang tergiur dengan darah ku~
Irin tidak menjawab perkataan Sunghoon barusan, dia hanya terus menatap matanya yang hitam pekat itu.
Sunghoon berbalik pergi meninggalkan Irin yang mematung di sana. Irin terus mengerjapkan matanya tak percaya.
Saat Irin ingin menjawab, Sunghoon berbalik melihat Irin dengan wajah datar dan dinginnya.
"Entah kenapa aku merasa bahwa kau berbeda dari orang yang pernah ku temui. Aku tidak dapat membaca pikiran mu saat ini" Sunghoon menatap Irin lekat di kejauhan sana.
Irin dapat mendengar ucapannya itu. 'Apa maksudnya?' batin Irin.
"Aku memaafkan mu" entah dari mana Irin mendapat keberanian untuk mengatakan itu.
"Lalu, apa kau mengijinkan ku untuk mengenal jauh dirimu?" Sunghoon bertanya kembali, karena Irin hanya menjawab satu pertanyaannya saja.
Irin memandang wajah dingin itu beberapa detik, lalu menjawabnya.
"Ya, ku rasa itu tidak buruk" terlihat Sunghoon tersenyum di sana.
"Irin! ini mii.." Chan masuk tiba-tiba dengan dua gelas berisi, di kedua tangannya.
Sunghoon dan Irin terkejut karena kedatangannya itu. Sunghoon tanpa pikir panjang, dia pun langsung pergi dari sana tanpa mengucapkan sepatah kata pun.
Irin pun berjalan mendekat ke arah Chan yang dekat dengan pintu perpustakaan itu.
"Apa yang dilakukan Sunghoon di sini?" Chan bertanya pada Irin, karena saat dia meninggalkan Irin di perpustakaan, Irin hanya seorang diri di dalamnya.
"Sunghoon hanya.. meminta maaf pada ku. Karena sikap tadi paginya" Irin menjawab ragu, karena apakah Chan harus tau soal ini.
"Oh.. baiklah. Ini minuman untuk mu" Chan memberikan segelas air minum berwarna oranye pada Irin.
...
Ya, Sunghoon dan yang lainnya memutuskan untuk mendatangi pesta ulang tahun sekolah tersebut. Sunghoon ke perpustakaan tadi, bertujuan untuk menjauh dari kerumunan banyak orang dan suara musik yang cukup keras di sana.
Jadi dia dapat bertemu secara tak sengaja dengan Irin. Sunghoon terlihat kembali bergabung bersama keenam sahabatnya. Mereka semua berada di ruangan pribadi khusus mereka.
"Dari mana? Tadi aku mencari mu, berniat untuk mengajak mu kesini" Heeseung bertanya pada Sunghoon yang baru tiba masuk ke ruangan itu.
"Perpustakaan" jawaban singkat dari Sunghoon, dia pun duduk bergabung dengan yang lainnya.
"Oh ya, aku ingin bertanya pada mu. Soal kejadian di kantin tadi pagi, kau kenapa?" Heeseung ingin menanyakan soal ini sedari tadi, karena Sunghoon terlihat aneh.
"Aku hanya merasa tidak nyaman berada di dekat gadis itu" Sunghoon tidak menjelaskan secara detail pada Heeseung, karena dia rasa Heeseung tidak perlu tau soal ini.
Niki yang mendengarnya merasa bingung. 'Memang apa yang terjadi tadi pagi di kantin' batin Niki.
"Maksud mu Irin?" Heeseung memastikan jawaban dari Sunghoon.
"Ya" Sunghoon menjawab dengan mengangguk kecil.
"Aku akan ke bawah" Niki memberitahu keenam temannya. Dia pun keluar dari ruangan itu.
'Apa yang akan dia lakukan' batin Sunghoon. Saat kepergian Niki, perasaan Sunghoon entah kenapa tiba-tiba mencemaskan Irin.
...
KAMU SEDANG MEMBACA
The Vampire
VampireKepindahan Kim RinRin yang sering dipanggil Irin itu ke kota terdingin di Korea Selatan yaitu kota Greoju, membuat kehidupannya berubah drastis. Setelah bertemu dengan mereka semua, dia dapat mengetahui kehidupan mereka yang berbeda dengannya. Dulu...