~Ucapannya selalu mengunci mulutku~
Meja panjang yang dihiasi beberapa piring cantik, gelas kaca yang bersinar, dengan sendok, serta garpu terlihat sangat rapih disana. Perayaan yang dilakukan saat ini, hanya menunjukkan kebahagiaan atas terselesainya kasus yang menimpa sekolahan milik ayahnya Sunghoon.
Meskipun perayaan itu dibuat tanpa kehadiran KangWon, tapi karena ide itu dibuat oleh Heeseung atas dasar keberhasilan rencana mereka yang menyeret Ye Joon ke tahanan. Maka perayaan ini pun dibuat dengan kehadiran mereka bertujuh saja.
Namun karena perayaan itu di rumah Heeseung, mau tidak mau Chan pun ikut dalam perayaan ini. Hingga dia mengusulkan ingin mengajak Irin ke rumahnya untuk ikut merayakan juga.
Berhubung ayah Chan saat ini dalam waktu bekerja, maka dia tidak dapat melihat perayaan tersebut. Baru tadi saja Seojun pergi ke tempatnya bekerja. Heeseung sudah meminta ijin terlebih dahulu padanya soal perayaan ini, dan diapun mengijinkannya.
Saat mulai makan bersama, udara sejuk menemani mereka semua. Dipinggir terlihat danau yang tenang dan indah, membuat suasana makanpun menjadi lebih rileks dan menyenangkan. Obrolan ringan pun menghiasi acara makan tersebut.
"Kau ini kenapa!? Bukannya dalam piring mu itu masih ada makanannya? Tolong berhenti mencuri makanan dari piring ku!" Niki membuat keributan kecil diacara makannya karena ulah sang kakak Sunoo. Yang membuat pandangan mereka yang sedang makan, terfokus ke mereka berdua.
Padahal baru saja Irin akan melahap potongan daging dipiringnya yang masih utuh. Namun harus terhenti karena ulah mereka.
"Lanjutkan saja makan makanan mu Niki" Heeseung berusaha membuat pertengkaran kecil itu berhenti. Namun, Niki masih belum terima atas perlakuan kakaknya itu. Terlihat Sunoo tersenyum miring ke arah Niki, karena merasa menang atas ucapan Heeseung tadi.
"Kalian berdua membuat suasana menjadi buruk" Jungwon berkomentar dengan santai.
Irin merasa ingin tertawa karena ulah Sunoo dan Niki yang terbilang sangat kekanak-kanakan itu. Namun, mereka berdua pun kembali tenang dan melanjutkan acara makannya.
Saat Irin melahap makanan di piringnya itu, entah kenapa Irin merasa mual setelahnya. Namun, sebisa mungkin dia tahan.
Tapi sayangnya, Irin tidak dapat menahan lebih lama lagi. Yang membuat dia menghindar dari teman-temannya disana, dan memuntahkan makanan dari mulutnya itu ke semak-semak. Chan yang melihat itu pun langsung menghampiri Irin.
"Irin kau baik-baik saja!?" Keterkejutan Chan yang melihat Irin memuntahkan makanannya, membuat dia berusaha untuk menghilangkan rasa mual Irin dengan membawa segelas air putih padanya.
Heeseung, Sunghoon dan yang lainnya terkejut melihat itu semua. Heeseung pun menghampiri mereka berdua yaitu, Chan dan Irin.
Namun, dari salah satu keenam lelaki yang berada di meja makan tersebut, terlihat saling pandang dan merasa bahwa merekalah yang bersalah atas reaksi Irin terhadap makanan yang dimakannya itu.
"Ada apa dengannya?" Heeseung bertanya pada Chan.
"Aku tidak tau. Tapi sepertinya dia merasa mual" itulah jawaban Chan pada kakaknya.
Heeseung yang mendengar jawaban sang adik pun, langsung berbalik memandang ke dua temannya yang sedang duduk di meja makan. Karena setahunya, yang memanggang daging adalah tugas Jake dan Jay.
"Bawa Irin masuk ke kastil" suruh Heeseung pada Chan.
"Iya kak. Irin ayo ke kamar ku, kau harus istirahat" Chan masih saja memegang pundak Irin dan menuntunnya untuk berjalan.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Vampire
VampireKepindahan Kim RinRin yang sering dipanggil Irin itu ke kota terdingin di Korea Selatan yaitu kota Greoju, membuat kehidupannya berubah drastis. Setelah bertemu dengan mereka semua, dia dapat mengetahui kehidupan mereka yang berbeda dengannya. Dulu...