4🥀

150 25 7
                                    

~Tingkah anehnya jika di dekat ku, membuat aku merasa bahwa sosok yang dingin seperti es itu tidak menyukai keberadaan ku di sana~

Di balik sebuah tembok kelas, terdapat seorang laki-laki bertubuh tinggi dan tampan bersembunyi.

"Aku merasa, bahwa dia berbeda dari orang biasanya. Aroma itu.. membuat nafsu ku semakin kuat. Aku harus mendapatkan darah itu" bola mata merah lelaki itu memandang lurus ke arah gadis yang tengah berjalan. Entah sejak kapan matanya itu berubah menjadi warna merah seperti darah.

Lelaki itu terlihat smirk senyum memandang gadis yang berada jauh di sana. Sunghoon dapat mendengar ucapan lelaki itu dari jarak jauh, suaranya seperti sosok yang dia kenal.

Sunghoon berada di lantai dua, sedangkan sosok lelaki itu berada di lantai satu. Sunghoon memang jarang mengikuti kelas jika sedang ada masalah dengan ayahnya, dan saat ini dia sedang memiliki masalah itu.

                                 ...

Sedangkan suasana di kelas yang Chan tempati, terlihat guru yang sedang mengajarkan materi pelajaran saat ini.

Tokk tok tok

Saat pelajaran berlangsung, terdengar ketukan suara pintu di kelas Chan. Guru perempuan yang mengajar di sana pun menoleh ke arah pintu dan berjalan menghampirinya, lalu dia membuka pintu itu.

Terlihat Irin tengah berdiri di sana, dengan tumpukan buku yang cukup tinggi di sebelah tangan kirinya. Irin tersenyum pada guru itu.

"Murid baru?" Guru itu bertanya dengan senyum ramah padanya.

"Ya. Saya murid baru" Irin mengangguk kecil.

"Masuk! Dan perkenalkan nama mu di sini" Irin mengikuti langkah guru itu. Semua murid di sana melihat Irin dengan pandangan berbeda-beda.

Ada yang berbincang membicarakan nya. Dan ada pula yang hanya menatapnya. Namun saat ini, tatapan Irin menuju orang yang dia kenal, dengan tersenyum senang melihatnya. Dia berada duduk di bangku kedua di belakang sana.

Sekolah ini menyediakan satu bangku untuk perorang. Jadi setiap kelas hanya memiliki dua puluh lima murid saja. Dalam setiap barisan bangku itu memanjang ke arah samping.

Itu semua agar para murid dapat melihat jelas ke arah papan tulis di depan. Irin pun mulai memperkenalkan dirinya.

"Salam kenal semuanya, nama ku Kim Rin Rin. Kalian dapat memanggil ku Irin. Aku pindahan dari Seoul" Irin memerhatikan pada semua murid di depan nya dengan tersenyum.

"Salam kenal Irin!" Serempak mereka semua menjawab.

"Irin, kau bisa duduk di kursi kosong  belakang sebelah sana ya" guru itu menunjukkan tempat untuk Irin. Diapun berjalan menuju tempat yang diperintahkan oleh gurunya itu.

Tempat itu, tepat dibelakang bangku yang Chan duduki saat ini. Chan melihat ke belakang dengan senyum lebar miliknya.

"Akhirnya..." Itulah kata yang diucapkan oleh Chan.

"Akhirnya.." Irin mengulangi kata-kata Chan dengan senyuman.

                               ...

Niki memasuki kelasnya kembali setelah ijin keluar sebentar. Dia berjalan santai menuju tempat duduknya. Para sahabatnya, memandang Niki dengan tatapan biasa saja.

"Kenapa lama?" Sunoo bertanya pada Niki adik kandungnya itu, yang duduk di barisan bersebelahan dengannya. Ya, Niki sudah sejak tadi dia pergi keluar dan baru saat ini dia kembali.

"Tidak. Menurut ku itu tidak lama" Niki tak mau kalah dengan ucapan Sunoo padanya.

"Itu lama Niki! Kau sudah dari tadi pergi keluar!" penuh banyak penekanan pada setiap katanya Sunoo berucap tegas.

The VampireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang