1🥀

319 39 0
                                    

Kota yang dingin membuat semua penduduk memakai pakaian yang tebal. Kota yang dimana kawasannya penuh dengan hutan dan cukup terpencil.

Disanalah aku akan tinggal sekarang.

Aku tinggal di kota Greoju, kota terdingin di Korea Selatan. Bersama dengan ayah dan ibu serta nenek ku.

Sebenarnya aku lahir di Seoul dan besar disana. Hanya saja karena nenek ku sakit dan dia tinggal sendirian di Greoju, maka kami memutuskan untuk pindah dan tinggal bersamanya.

Rumah kami yang di Seoul terpaksa dijual oleh orang tua ku karena sayang jika tidak terawat.

Kepindahan ini membuat aku jauh dari teman masa kecil maupun teman sekolah.

Tentang sekolah berhubung pindahnya aku ke sini, ibu dan ayah telah mendaftarkan ku di sekolahan Greoju high' school yang letaknya tidak begitu jauh dari rumah nenek ku.

Nenek adalah ibu dari ayah ku. Ayah ku Kim Jeonim ia besar dan lahir di Greoju dan ibu ku Kim Soojin lahir di Seoul.

Kedua orang tua ibu ku masih lengkap di Seoul, sedangkan ayah hanya memiliki ibu. Kakekku, Ayahnya dari ayah ku telah tiada sudah sekitar tiga tahun yang lalu.

Mungkin saat aku masih duduk di Junior high'school kakek ku meninggal.

Orang tua ibu ku, meraka orang yang sibuk berbisnis. Maka tidak mungkin mereka akan mau mengurus rumah kami untuk beberapa bulan, setelah nenek kembali sembuh.

Karena itulah rumah di Seoul dijual ibu dan ayahku. Mungkin agar tidak merepotkan mereka juga.

     Author POV

Gemericik air hujan di pagi hari menambah suhu udara semakin dingin. Dari semalaman hujan turun begitu deras hingga pagi pun masih gerimis.

Membasahi rumah yang sederhana namun indah, bersih dan sejuk yang menjadi tempat dimana gadis bernama Kim Rin Rin atau sering dipanggil Irin itu hidup dan tinggal sekarang.

Dia masih terlelap tidur dengan selimut yang hangat dan lembut di kamarnya. Sedangkan di dapur, ibunya Irin yaitu Soojin tengah sibuk memasak menyiapkan sarapan.

"Irin bangun! Waktunya sarapan!" Soojin berteriak pada putri satu-satunya itu. Karena kamar Irin berada di atas maka harus sedikit berteriak agar terdengar.

Sebenarnya Irin mendengar teriakkan itu, tapi yang membuat dia malas bangun karena dinginnya cuaca. Karena dingin seperti ini enak jika berbaring di ranjang dengan selimut hangat.

Yang dipanggil tidak keluar-keluar, justru malah ayahnya yaitu Jeonim yang bangun dan keluar dari kamar.

"Pagi sayang" suara berat khas orang bangun tidur, Jeonim menyapa dan memeluk Soojin dari belakang.

Soojin kaget karena tangan besar dan kekar tiba-tiba melingkar di pinggangnya.

"Pagi" balas Soojin dengan suara yang seperti biasa enak didengar menurut Jeonim. Lalu Soojin mengelus lengan kekar itu dengan lembut.

"Ibu masih tidur, karena waktu semalam dia tidak bisa tidur" lanjutnya.

Ya, Soojin bisa dibilang semalaman menemani neneknya Irin. Ia entah kenapa tidak bisa tidur sedari tadi malam. Mungkin udara dingin, karena tubuh nenek Irin tidak seperti dulu lagi.

Nenek Irin sudah terbilang tua yang rentan terhadap penyakit. Jadi banyak rasa sakit yang dirasanya saat malam hari membuat dia sulit untuk tidur.

"Ya, biarkan saja dia tidur. Jangan dibangunkan dulu, mungkin dia lelah karena kurang tidur" jawab Jeonim.

The VampireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang