𝟎𝟔. 𝐁𝐨𝐬𝐬𝐲

534 48 0
                                    

nungguin ya? pfft hahaha wait, author ketawa dulu, oke lanjut!

"Manis", ucap Jeno pelan dengan masih menatap kearah Jaemin

Bohong kalau Jaemin tidak merasakan banyak kupu-kupu dalam perutnya sekarang. Pipinya saja sudah sangat merah seperti strawberry.

"A-apanya yang manis?"

PURA-PURA BEGO AGAKNYA

"Bibirmu"

"Memangnya ada yah jenis bibir yang terasa pahit waktu di kecup?"

"Ada"

"Ah iya? Kenapa aku baru tahu?"

"Bibir yang pahit biasanya bibir yang terlalu lama dibiarkan menganggur seperti bibirmu sekarang, jadi harus dikecup supaya tetap manis"

"Aku tidak suka bibirku menjadi pahit"

"Kalau begini sini biar aku kecup lagi"

"Tapi kau harus janji dulu kalau nanti bibirku akan jadi tetap manis kan?"

"Iya. Janji"

Ngalus terus ya kamu, Jen

Kali ini Jeno yang terkejut, karena tiba-tiba Jaemin memajukan dirinya untuk mencium Jeno terlebih dahulu seperti telah menyerahkan seluruh tubuhnya kepada Jeno malam ini. Entah apa yang ada di pikiran Jaemin, tapi Jaemin sangat percaya dengan perkataan Jeno barusan.

Bodoh kalau Jeno melewatkan kesempatan ini. Dengan senang hati Jeno menerima kecupan dari Jaemin.

Cup!

Eits! Kali ini bukan sekedar kecupan.
Dengan kurang ajar nya Jeno menahan kepala Jaemin untuk tetap menautkan kedua bibir mereka.

Dirasa sudah cukup puas, Jeno mulai melumat bibir Jaemin perlahan.

Jaemin yang kaget dengan balasan Jeno hanya bisa membiarkan Jeno melakukan aksinya untuk melakukan lebih.

Tanpa sadar pun Jaemin mulai terbuai dengan permainan Jeno. Sungguh, ini terasa sangat menggelikan tapi nikmat. Jaemin harus bagaimana?

Jaemin yang mulai membalas lumatan Jeno pun disambut hangat oleh sang dominan. Dengan sedikit brutal, Jeno mulai terbawa oleh napsu. Mulai menghisap bibir Jaemin dengan sedikit kuat. Apakah Jaemin suka?

YA SUKALAH!

G

Harus kalem

Jelas suka dong, masa mau mubazir..

Oke, lanjut!

"Ngggh~"

"Eumh, Jen~"

"Mhh! Ngghh, mmphh ngghah!"

Lenguhan Jaemin sungguh indah di telinga Jeno, tapi Jeno merasa Jaemin butuh pasokan oksigen lebih banyak untuk melanjutkan ini karena Jaemin sudah mulai memukul pelan dada Jeno, dan Jeno yang sadar akan kode itupun melepaskan pagutannya.

YAAHHHH! PENONTON KECEWA!

"Haaah! Hah hahh!", Jaemin berusaha merauk seluruh udara yang ada disekitarnya karena merasa dadanya butuh pasokan oksigen.

"Sudah?"

"Maksudmu?", tanya Jaemin bingung

"Sudah mengisi amunisinya kan? Mari kita lanjutkan"

Ayolah, Jen. Dasar kantong hormon yang satu ini sulit sekali untuk diberi pengertian. Jaemin lelah, Jen. Berciuman hampir 20 menit membuat bibir Jaemin sudah cukup bengkak sekarang, mau dilanjutkan? Jeno gila.

✿ฺ MASTERPIECE ✿ฺ || NOMIN✨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang