𝟎𝟕. 𝐌𝐚𝐲𝐝𝐚𝐲 𝐌𝐚𝐲𝐝𝐚𝐲

493 50 3
                                    

seperti biasa setelah selesai baca jangan lupa untuk? oke great sweeties! vote and comentnya yah juseyo, mari kita lanjut

Setelah peristiwa adu mulut (ciuman dan juga pertengkaran soal masakan) dirumah Jeno waktu itu. Sekarang hubungan Jaemin dan Jeno semakin baik. Terhitung sudah lewat 3 minggu lebih mereka semakin membuat Haechan dan Renjun heran dengan interaksi antara dua kaum adam tersebut.

Sekarang mereka sedang mengikuti kelas olahraga untuk mengambil nilai praktik yang sudah jelas dipimpin oleh wali kelas mereka sendiri yaitu Pak Clive.

Tatap kagum Jaemin tidak dapat disembunyikan selama kelas berlangsung, selain materi dan praktiknya yang menarik, Pak Clive membuat Jaemin semakin kaget ternyata tubuh wali kelasnya sangat bagus bahkan mendekati ideal.

Jeno yang sudah berusaha mati-matian mencari perhatian Jaemin ketika kelas berlangsung pun sia-sia.

Hanya lempar turbo sih. Tapi itu lebih dari cukup membuat Jaemin terkesima melihat Pak Clive memperagakannya dengan sempurna.

Dia seorang guru olahraga Na Jaemin, tidak akan diangkat menjadi guru olahraga apabila dia memperagakan nya dengan buruk. Dasar Na Jaemin bodoh.

"Na!"

Lamunan indah Jaemin terhenti. Ck! Siapa sih ini? Mengganggu Jaemin sedang melamun saja!

Oh

Jeno rupanya

"Ada apa?"

"Kau tidak melihatku melempar turbo dengan sangat jauh dan indah tadi?"

"Buat apa aku melihatmu? Apakah sangat penting?"

"Lalu apa yang kau lihat sampai begitu lebih penting daripada melihatku?"

"Pak Clive"

"Ck!"

"Kenapa pula?"

"Harusnya kau melihatku saja! Tidak boleh melihat yang lain, apa kurang cukup melihat pria tampan sepertiku? Haish, susah payah aku belajar agar lemparanku sempurna kau malah asik melirik pria lain!", jawab Jeno sedikit menggebu. Dengan memajukan sedikit bibir dan menunjuk-nunjuk asal sambil terus menggerutu seperti anak kecil yang hilang perhatian induknya.

Jaemin gemas

"Lee Jeno, kau cemburu?"

"H-hah? Aku cemburu? Tidak!"

"Yasudah, sana pergi! Mengganguku menikmati pemandangan pria tampan saja!"

"Ck! Na~"

"Apa?!"

"IYA AKU CEMBURU!", teriak Jeno sambil menghentakkan kaki kanannya ke tanah

"Hahahahahaha"

"Puas?"

"Puas, hahaha", ucap Jaemin sambil mencubit kedua pipi Jeno dengan gemas

"Jenoooo! Cepat ajari aku! Lanjutkan nanti lagi mesra-mesraannya bersama Jaemin setelah aku bisa melemparnya dengan bagus! Cepat!"

Kali ini Renjun yang meneriaki Jeno dari kejauhan diantara murid-murid yang lain.

Loh? Kok Jaemin hanya menonton?

Iya. Jadi pengambilan praktik kali ini dibagi per kelompok agar memudahkan murid saling berbagi cara melempar turbo dengan baik dan kebetulan kelompok Jaemin sudah lebih dulu mengambil nilai. B+ bukan nilai nya buruk untuk Jaemin.

"Tuh! Udah dipanggil, Renjun"

"Hm. Ingat! Jangan perhatikan Pak Clive! Perhatikan aku saja!"

"Iyaaaaa, dasar bawel!"

✿ฺ MASTERPIECE ✿ฺ || NOMIN✨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang